75. Nikmat dan Musibah Adalah Jalan Menuju Allah (2)

Hikmah 75 dlm Al-Hikam:

مَنْ لَمْ يَشكُرِ النِّعَمِ فَقدْ تـَعَرَّضَ لِزَوَالِهاَ ومن شَكرَهاَ فقد قـَيَّدَ بِعِقاَلهاَ

Barangsiapa yg tidak mensyukuri nikmat Tuhan, maka berarti berusaha untuk menghilangkan nikmat itu, dan barangsiapa mensyukuri nikmat berarti telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yg kuat.

Mensyukuri nikmat itu berarti menetapkan dan menambah nikmat itu, firman Allah Ta’ala:

“Lain syakartum la adziydannakum.”

(Kalau kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat bagimu).

Bersyukur itu ada kalanya dengan hati, yaitu sadar kalau kenikmatan itu semua datang dari Allah, firman Allah Ta’ala:

“Wamaa bikum min ni’matin faminallahi.”

(Tiada terjadi suatu nikmat bagimu, maka itu dari Allah).

Ada kalanya dengan lisan, yaitu dengan menceritakan nikmat itu pada orang lain. Firman Allah Ta’ala:

“Wa ammaa bini’mati Rabbika fahaddits.”

(Adapun terhadap nikmat pemberian Tuhanmu, maka pergunakanlah/ceritakan dan sebarkan).

Dan ada kalanya dengan anggota badan, yaitu dengan taat kepada Allah sehingga jangan sampai anggota tubuh digunakan untuk melakukan perkara yg tidak diridhoi Allah.

Nu’man bin Basyir ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa yg tidak mensyukuri nikmat yg sedikit, maka tidak akan dapat mensyukuri nikmat yg banyak, dan barangsiapa yg tidak berterima kasih kepada sesama manusia berarti tidak dapat bersyukur (berterima kasih) kepada Allah.”

Syukur ialah merasa dalam hati, dan menyebut dengan lidah, dan mengerjakan dengan anggota badan.

Syaikh Junaid al-Baghdadi qs. berkata:

“Ketika aku berusia tujuh tahun dan hadir dalam majelis As-Sari as-Saqathi, tiba² aku ditanya:

Apakah arti syukur?

Jawabku: Syukur ialah tidak menggunakan suatu nikmat yg diberikakan Allah untuk berbuat maksiat.

As-Sari berkata:

Aku khawatir kalau bagianmu dari karunia Allah hanya dalam lidahmu belaka.

Al-Junaid berkata:

Maka karena kalimat yg dikeluarkan oleh As-Sary itu aku selalu menangis, khawatir kalau benar apa yg dikatakan oleh As-Sary itu.

Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah:

Syukur nikmat akan membuat nikmat itu abadi dan semakin bertambah. Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim (14): 7)

Sementara itu, kufur nikmat akan menyebabkan nikmat itu hilang. Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yg ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d (13): 11)

Artinya, jika mereka mengubah ketaatan mereka, yaitu dengan tidak mensyukuri nikmat yg diberikan-Nya, Allah tidak akan memberi mereka kebaikan dan kemurahan-Nya. 

Syukur nikmat bisa diwujudkan dengan hati, yaitu kita sadar bahwa semua nikmat berasal dari Allah. Allah Ta’ala berfirman, ”Dan apa saja nikmat yg ada pada kamu maka dari Allah-lah (datangnya).” (QS. An-Nahl (16): 53)

Bisa pula diwujudkan dengan lisan, yaitu dengan membicarakan nikmat tersebut. Allah Ta’ala berfirman, ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu siarkan ( bicarakan).” (QS. Adh-Dhuha (93): 11)

Bisa juga dilakukan dengan anggota tubuh, misalnya dengan menggunakannya di jalan ketaatan kepada Allah dan menjauhkannya dari hal yg tidak diridhai-Nya. Wallaahu a’lam

Al-Hikam

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi

Copy link
Powered by Social Snap