18. Huru-hara Mahsyar

Harus diyakini bahwa huru-hara di alam mahsyar itu benar adanya. Berbagai kesengsaraan dan musibah akan dialami orang-orang di alam mahsyar. Di antaranya, perhentian yang sangat lama, banjir keringat yang hampir menenggelamkan (setinggi telinga) dan meresap ke bumi hingga sedalam tujuh puluh hasta; matahari merendah di atas kepala hingga tinggal berjarak satu mil; buku-buku catatan amal yang beterbangan lalu melilit di leher masing-masing; kesaksian lidah dan anggota badan seperti tangan, kaki, telinga, mata, kulit; kesaksian bumi, malam, siang dan malaikat pencatat amal; dan keberubahan warna serta rupa manusia.

Allah Ta’ala berfirman, “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.” [QS. al-Hajj 22:1-2]

Allah Ta’ala berfirman, “Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.” [QS. al-Muzzammil 73:17]

Allah Ta’ala berfirman, “…pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.” [QS. Ali ‘Imran 3:106]

Namun para nabi dan para wali serta orang-orang shalih tidak mengalami berbagai kesengsaran itu. Allah Ta’ala berfirman di dalan Alqur’an, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” [QS. Fushshilat 41:30] 

Allah Ta’ala juga berfirman, “Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada Hari Kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” [QS. al-Anbiya’ 21:103]

Ketakutan yang dialami para nabi dan para malaikat saat itu hanya berupa rasa dahsyat menghadapi wibawa dan keagungan Allah, bukan karena siksa. Sungguh, mereka aman dari siksa Allah ‘Azza wa Jalla.

Secara umum, huru-hara dan kesengsaraan yang dialami saat itu beragam sesuai keadaan masing-masing. Ya Allah, ringankanlah untuk kami kedahsyatan hari itu, dengan anugerah dan kemurahan-Mu.

CATATAN

Rasulullah saw. bersabda, “Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari di mana tiada naungan selain naungan Allah. Yaitu: imam yang adil; seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah; lelaki yang hatinya selalu terpaut ke masjid apabila keluar dari masjid sampai ia kembali lagi ke masjid, dua insan yang saling mencinta karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah; seseorang yang berzikir kepada Allah dalam kesunyian hingga menangis; lelaki yang diundang oleh seorang wanita cantik jelita untuk menemuinya (berzina), namun lelaki itu berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam’; dan seseorang yang bersedekah seraya menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim dan yang lainnya.

Tanwirul Qulub

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi