Hal lain yang wajib diyakini keberadaannya adalah al-Arsy, al-Kursi, al-Lauh al-Mahfuzh dan al-Qalam. Al-Arsy adalah jisim yang besar nan agung bersifat cahaya, tinggi yang meliputi semua jisim. Menurut satu pendapat, bentuknya adalah bulat. Menurut hadis yang masyhur, al- ‘Arsy berupa Kubah yang amat besar yang sekarang disangga oleh empat malaikat, dan kelak di akhirat disangga oleh delapan malaikat, karena demikian agungnya tajalli Dzat Allah Ta’ala. Kita tidak perlu memastikan bentuk sejatinya, karena tidak ada pengetahuan tentangnya.
Al-Kursi adalah jisim yang besar nan agung bersifat cahaya, berada di bawah al-‘Arsy, di atas langit ketujuh. Jarak antara langit ketujuh dan al-Kursi tak terukur, hanya Allah yang mengetahuinya. Kita tidak perlu memastikan bentuk sejatinya, karena tidak ada pengetahuan tentangnya. Di dalam riwayat dari Abu Musa disebutkan bahwa al-Kursi itu berupa intan. Sayidina ‘Ali dan Muqatil berkata, “Panjang masing-masing kaki al-Kursi sepanjang langit yang tujuh dan bumi yang tujuh.ā
Al-Lauh al-Mafuzh adalah jisim bersifat cahaya, yang padanyaā dengan izin Allahāal-Qalam (pena) menuliskan semua yang telah terjadi dan yang akan terjadi sampai Hari Kiamat.
Al-Qalam adalah jisim yang besar nan agung bersifat cahaya. Allah menciptakannya dan memerintahnya untuk menuliskan semua yang telah terjadi dan yang akan terjadi hingga Hari Kiamat.
Allah Ta’ala menciptakan keempat makhluk besar itu untuk hikmah dan faedah yang diketahui-Nya, meski akal kita terlalu kerdil untuk bisa memahaminya. Allah menciptakannya bukan karena Dia membutuhkannya. Allah menciptakan al-‘Arsy bukan untuk bernaung seperti kita bernaung di bawah atap, atau menciptakan al-Kursi untuk tempat duduk-Nya. Allah menciptakan al-Qalam dan al-Lauh al-Mahfuzh untuk menjaga yang hilang atau ghaib dari ilmu-Nya. Sungguh, Allah Mahasuci dari semua itu. Allah Mahatinggi nan Mahaagung.