Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 19:
وقد أوحى الله تعالى إلى داود عليه الصلاة والسلام؛ ياداود قل للصديقين بي فليفرحوا وبذكري فليتنعموا.
Allah telah mewahyukan kepada Nabi Daud as., “Hai Daud, katakanlah kepada orang² shiddiqin, dengan Aku menyertai mereka, hendaknya bersenang gembira, dan dengan berdzikir menyebut nama-Ku, hendaknya mereka merasakan nikmat.”
Allah Ta’ala mewahyukan kepada Nabi Daud as., “Hai Daud, katakanlah kepada orang² shiddiqin.” Shiddiqin ialah orang² yg jujur dalam ucapan, perbuatan, dan ahwal -nya.
“Dengan Aku menyertai mereka, hendaknya mereka bersenang gembira,” berarti, hendaknya mereka senang dan bahagia hanya dengan-Ku, bukan dengan selain-Ku, karena Aku adalah Tuhan dan mereka adalah hamba²Ku. Mereka dituntut untuk membebaskan diri dari sifat² kemanusiaannya.
Dikisahkan, suatu hari ‘Utbah kecil menemui Rabi’ah al-Adawiyah. Ia mengenakan pakaian baru dan berjalan dengan berlenggak-lenggok, tidak seperti biasanya. Kemudian, Rabi’ah berkata kepadanya, “Wahai ‘Utbah, apa yg kau lakukan? Mengapa kesombongan dan keangkuhan yg tak pernah kulihat sebelumnya tampak pada dirimu hari ini?”
‘Utbah menjawab, “Wahai Rabi’ah, siapa lagi yg lebih berhak dengan kesombongan ini dariku? Sekarang aku telah memiliki Tuhan dan aku telah menjadi hamba-Nya.”
“Dan dengan berdzikir menyebut nama-Ku, hendaknya mereka merasakan nikmat,” bermakna, hendaknya mereka tidak menikmati, kecuali dzikir mengingat-Ku, bukan mengingat kenikmatan dunia dan syahwatnya. Orang yg sibuk dengan dzikir mengingat Allah Ta’ala akan mengalami kenikmatan dan kedekatan dengan Allah Ta’ala yg tak tertandingi oleh kenikmatan dunia apa pun. Wallaahu a’lam