Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 9:
فإذا نزلوا إلى سماء الحقوق أو أرض الحظوظ فبالإذن والتمكين والرسوخ في اليقين فلم ينزلوا إلى الحقوق بسوء الأدب والغفلة ولا إلى الحظوظ بالشهوات والمتعة بل دخلوا في ذلك بالله ولله ومن الله وإلى الله.
Apabila mereka tiba di langit kewajiban (menunaikan kewajiban) atau turun ke bumi kepentingan (hawa nafsu), hal itu terjadi dengan izin dan keyakinan yg mendalam. Mereka tidak menunaikan kewajiban dengan lalai dan menyalahi adab. Demikian pula bila menuruti hawa nafsu, bukan semata-mata dorongan syahwat yg meluap atau kesenangan duniawi, tetapi mereka masuk ke dalamnya dengan pertolongan Allah untuk meraih keridhaan-Nya, menuruti tuntunan-Nya, dan berharap kepada-Nya.
Kewajiban di umpamakan dengan langit karena keduanya sulit diraih dan digapai. Sementara itu, hawa nafsu di umpamakan dengan bumi karena keduanya mudah didapat dan gampang diraih. Mereka tiba di langit kewajiban atau turun ke bumi hawa nafsu atas izin dan keyakinan mendalam. Dengan demikian, saat melakukan kewajiban, mereka tidak melakukannya dengan lalai dan menyalahi adab/etika. Mereka tidak bergaul dengan makhluk, kecuali dengan adab dan etika yg sempurna karena mereka menyaksikan Allah Ta’ala ada pada makhluk itu. Mereka selalu sadar dan tidak lalai kepada Dzat yg membuat semua makhluk berwujud. Jika mereka disakiti seseorang, mereka akan menanggung deritanya karena Allah Ta’ala.
Mereka melihat bahwa yg membuat seseorang menyakitinya adalah Allah Ta’ala karena sebuah dosa yg dilakukannya. Sebaliknya, jika seseorang menghormati mereka, mereka akan bersyukur kepada-Nya, sambil meyakini bahwa yg menggerakkan hati orang itu untuk menghormatinya adalah Allah Ta’ala.
Saat mereka menuruti hawa nafsu, mereka tidak semata-mata menurutinya karena dorongan syahwat dan kesenangan duniawi. Hal itu mereka lakukan karena pertolongan Allah Ta’ala. Jika tidak, saat mereka diberi pilihan antara diam di hadirat Ilahi atau keluar dari sana dan bergaul dengan makhluk, niscaya mereka akan memilih diam di hadirat Ilahi dan tidak turun ke bumi. Wallaahu a’lam