39. Pendapat yang Menolak Adanya Karamah

Terdapat beberapa pendapat dari mereka yang menolak atau tidak menyepakati adanya karamah. Alasan-alasan itu adalah sebagai berikut

  1. Adanya karamah membuat orang merasa luhur, dan bisa menyesatkan tujuan Allah SWT menampakkan perbuatan yang luar biassa pada diri hamba adalah sebagai tanda kenabian.  Jika hal itu terjadi pada selain Nabi SAW, maka pertanda itu menjadi batal.

2. Orang yang menyatakan keberadaan karamah berpedoman pada hadis Nabi SAW dengan menceritakan firman Allah SWT
أَنَّهُ مَا تَقَرَّبَ الُمتَقَرِّبُوْنَ إِلَيَّ بِمِثْلِ أَدَاءٍ مَا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِمْ، (إحكام الأحكام شرح عمدة الأحكام، ص: 283)

Mereka yang tidak se[akat dengan karamah berpendapat bahwa hadis ini mengenai perbuatan taqarrub kepada Allah SWT. Padahal melaksanakan ibadah wajib itu lebih utama dibanding taqarrub dengan melaksanakan ibadah sunnah. Sementara itu, bertaqarrub dengan kesunnahan lebih tidak menghasilkan karamah.

3. Mereka yang menolak karamah berpedoman pada S. al-Nahl :7

وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَى بَلَدٍ لَّمْ تَكُونُواْ بَالِغِيهِ إِلاَّ بِشِقِّ الأَنفُسِ إِنَّ رَبَّكُمْ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿٧﴾

Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Pendapat bahwa seorang wali dapat berpindah dari satu negara ke negara lain yang jauh,  tidaklah masuk dalam kategori ayat tersebut. Nabi Muhammad SAW tidak akan sampai ke Madinah tanpa melakukan perjalanan dengan penuh kesulitan dari Makkah, dan membutuhkan beberapa hari. Bagaimana dapat diterima akal ucapan berikut: “Sesungguhnya wali mampu berpindah dari daerahnya menuju ke Makkah untuk haji dalam satu hari?”

Ulama sufi pun menanggapi pendapat-pendapat orang yang menolak keberadan karamah. Bahwasannya manusia berselisih pendapat tentang “ apakah boleh seorang wali mengaku mempunyai wilayah kewalian? Menurut ahli hakikat pengakuan tersebut tidak diperbolehkan, dengan demikian ada perbedaan antara  mukjizat dan karomah yaitu mukjizat disertai dengan pengakuan menjadi Nabi, seorang Nabi SAW diutus kepada makhluk untuk merubah kufur menjadi iman, maksiat menjadi taat, jika mujizat tidak ditampakkan, maka mereka tidak akan beriman, jika tidak beriman maka mereka tetap dalam kekafiran.

Ketika para Nabi SAW mengaku menjadi Nabi SAW dan menampakkan mujizat, maka kaum akan beriman. Sehingga para Nabi SAW mendahulukan pengakuan sebagai Nabi SAW tanpa ada tujuan  menghargai kedudukan Nubuwiyah, tapi tujuan penampakan mu’jizat justru untuk belas kasian terhadap makhluk. Sehingga mereka berubah dari kufur menjadi iman.

Sementara karamah tidak disertai pengakuan menjadi wali, tidak mengetahui kewalian seseorang, tidak menjadikan kufur, mengetahui kewalian bukan menjadi syarat keimanan, pengakuan menjadi wali itu termasuk mengikuti hawa nafsu. Menurut pengertian kami wajib bagi Nabi SAW menampakkan pengakuan menjadi Nubuwiyahsedangkan wali tidak boleh menampakkan kemuliannya sehingga ada perbedaan yang jelas antara mu’jizat dan karamah.

Adapun ulama yang memperbolehkan pengakuan menjadi wali, mereka menjelaskan bahwa ada perbedaan antara karamah wali dan mujizat Nabi SAW dalam beberapa sisi:

1. Penampakan perbuatan yang luar biasa (Khariq lil adah) menunjukkan bahara manusia tersebut adalah orang yang tidak bermaksiat, jika khariq lil adah itu disertai pengakuan menjadi Nabi SAW itu menunjukkan kesungguhanya dalam pengakuan kenubuwiyahannya, jika khariq lil adah disertai dengan pengakuan menjadi wali maka hal itu menunjukkan kesungguhannya dalam pengakuan kewaliannya. Dengan menggunakan metode ini berarti penamakan karamah bagi wali bukan termasuk bagian mujizat bagi Nabi.

2. Mujizat berfungsi untuk mengalahkan sedangkan karamah tidak wajib ditampakkan,”karamah tidak wajib”

3. Wajib meniadakan perlawanan terhadap mujizat, sedangkan karamah tidak.

4. Menurut pendapat kami tidak wajib menampakkan karamah bagi wali ketika ada pengakuan kemuliaan kecuali penampakan karamah untuk pengakuannya mengikuti agama Nabi, ketika demikian maka penampakan karomah itu menjadi mujizat bagi Nabi SAW tersebut dan sebagai penganut risalah kenabiaan

Taqarrub kepada Allah dengan kewajiban itu lebih utama di bandingkan dengan kesunnahan saja. Adapun wali itu bertaqarrub dengan melaksanakan kewajiban dan kesunnahan. melaksanakan keduanya merupakan amaliyah wali yang lebih utama dibandingkan dengan hanya melaksanakan kewajiban saja.

وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَى بَلَدٍ لَّمْ تَكُونُواْ بَالِغِيهِ إِلاَّ بِشِقِّ الأَنفُسِ إِنَّ رَبَّكُمْ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿٧﴾

Ayat ini memuat perjanjian yang telah diketahui (alam roh/alastu/sudah ditentukan Allah di dalam ilmunya)

Sumber: Alif.ID

Sabilus Salikin

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi