184. Masuk Tarekat Secara Bersama

Tanya: Apakah boleh seorang masuk tarekat Naqsyabandiyah dan lainnya secara bersama? Apakah demikian itu tidak seperti sebutir telur dierami dua induk ayam, sehingga akhirnya menjadi rusak?

Jikalau yang dikehendaki dalam soal itu merangkai dua tarekat atau lebih banyak, maka boleh dan tidak mengapa.

وَأَجَازَهُ (أَيِ الشَّيْخُ الدَّهْلَوِيُّ إِيَّاهُ) بِالْإِرْشَادِ، وَخَلَّفَهُ (أَيْ جَعَلَهُ خَلِيْفَةً) الْخِلَافَةَ التَّامَّةَ فِى الطَّرِيْقَةِ الْخَمْسَةِ النَّقْشَبَنْدِيَّةِ وَالْقَادِرِيَّةِ وَالسُّهْرَاوَرْدِيَّةِ وَالْكُبْرَاوِيَّةِ وَالْجِسْتِيَّةِ

Syaikh Dahlawi menunjuknya sebagai mursyid dan khalifah dengan kekhalifahan yang sempurna dalam lima tarekat, yaitu Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Suhrawardiyah, Kubrawiyah, dan Jistiyah, (al-Bahjah al-Saniyah, halaman: 82)

Tanya: Apakah boleh orang yang tidak mempunyai sanad yang sambung kepada Rasulullah mengajarkan tarekat kepada murid? Apakah boleh memberi ijazah kepadanya?

Tidak boleh, kalau tarekat itu tarekat mu’tabarah seperti tarekat Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Khalidiyah dan sesamanya, yaitu tarekat yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah.

فَمَنْ لَمْ تَتَّصِلْ سِلْسِلَتُهُ إِلَى الْحَضْرَةِ النَّبَوِيَّةِ فَإِنَّهُ مَقْطُوْعُ الْفَيْضِ وَلَمْ يَكُنْ وَارِثًا مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا تُؤْخَذُ مِنْهُ الْمُبَايَعَةُ وَالْإِجَازَةُ

Orang yang silsilah/sanadnya tidak bersambung ke hadirat Nabi saw itu terputus dari pancaran rohani dan ia bukanlah pewaris Rasulullah saw. serta tidak boleh membaiat dan memberi ijazah, (Khazînah al-Asrâr, halaman: 188)

وَقَدْ أَجْمَعَ السَّلَفُ كُلُّهُمْ عَلَى أَنَّ مَنْ لَمْ يَصِحَّ لَهُ نَسَبُ الْقَوْمِ وَلَا إِذْنَ فِى أَنْ يَجْلِسَ لِلنَّاسِ لَا يَجُوْزُ لَهُ الصَّدْرُ إِلَى إِرْشَادِ النَّاسِ وَلَا أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهِمْ عَهْدًا وَلَا أَنْ يُلَقِّنَهُمْ ذِكْرًا وَلَا شَيْئًا مِنَ الطَّرِيْقِ …إلخ

Semua ulama salaf sepakat bahwa orang yang silsilahnya tidak bersambung kepada guru-guru tarekat dan tidak mendapat izin untuk memimpin umat di majlis tarekat, tidak boleh menjadi mursyid, tidak boleh membaiat, tidak boleh mengajarkan zikir dan amalan-amalan lain dalam tarekat, (Ushûl al-Tharîq, halaman: 89).

وَلَا يَجُوْزُ التَّصَدُّرُ لِلْمَشِيْخَةِ وَالْإِرْشَادِ إِلَّا بَعْدَ التَّرْبِيَةِ وَالْإِذْنِ كَمَا قَالَتْ الْأَئِمَّةُ رَحِمَهُمُ اللهُ إِذْ لَا يَخْفَى أَنَّ مَنْ تَصَدَّرَ لِلْمَشِيْخَةِ بِغَيْرِ إِذْنٍ فَمَا يَضُرُّهُ أَكْثَرُ مِمَّا يُصْلِحُهُ وَعَلَيْهِ إِثْمُ قَاطِعِ الطَّرِيْقِ فَهُوَ بِمَعْزِلٍ عَنْ رُتْبَةِ الْمُرِيْدِيْنَ الصَّادِقِيْنَ فَضْلًا عَنِ الْمَشَايِخِ الْعَارِفِيْنَ

Tidak boleh menjadi guru tarekat dan mursyid kecuali setelah mendapat penempaan dan izin, sebagaimana kata para imam, karena sudah jelas bahwa orang yang menjadi guru tarekat tanpa mendapat izin itu bahayanya lebih besar daripada kemaslahatannya, dan ia memikul dosa sebagai pembegal/penjambret tarekat, serta jauh dari derajat murid yang benar, apalagi dari derajat guru tarekat yang arif, (Tanwîr al-Qulûb, halaman: 534).

Tanya: Apakah boleh diamalkan dan diikuti ucapan sebagian wali yang menyalahi hukum syara’?

Tidak boleh diamalkan dan tidak boleh dijadikan pedoman hukum.

وَالْخَطَأُ الْكَشْفِيُّ عِنْدَ الْأَوْلِيَاءِ بِمَنْزِلَةِ الْخَطَأِ الْاِجْتِهَادِيِّ إِلَّا أَنَّهُ لَا يُعْمَلُ بِهِ وَلَوْ صَحَّ لَا يُبْنَى عَلَيْهِ حُكْمٌ عِنْدَهُمْ مَا لَمْ يُسَاعِدْهُ الظَّاهِرُ فَاحْفَظْ هَذَا فَإِنَّهُ نَفِيْسٌ. إهـ

Ucapan para wali yang keliru menurut syariat yang diucapkan dalam keadaan kasyaf, kedudukannya seperti kekeliruan dalam ijtihad, hanya saja ucapan tersebut tidak boleh diamalkan. Seandainya benar, tidak boleh dijadikan dasar hukum selama tidak dikuatkan oleh dalil syara’. Demikian menurut para ulama. Ingat baik-baik, karena ini sangat penting, (Jâmi’ al-Ushûl fi al-Auliyâ’, halaman: 245).

Tanya: Bagaimana pendapat muktamirin tentang orang yang mengaku wushul kepada Allah, dan manunggal kepada Allah, serta melihat kepada Allah dengan mata kepalanya, sedangkan dia tidak mengamalkan perintah-perintah Allah dan tidak menjauhi larangan-Nya. Apakah dapat diterima pengakuannya, dan diambil ijazahnya?

Tidak boleh diterima pengakuannya dan tidak boleh diambil ijazahnya, karena orang tersebut adalah orang yang sesat menyesatkan, boleh dikatakan bahwa dia adalah orang fasik, bahkan dapat dikatakan bahwa dia adalah orang murtad.

فَمَنْ اِدَّعَى رُؤْيَةَ اللهِ يَقْظَةً بِعَيْنَىْ رَأْسِهِ فَهُوَ ضَالٌّ مُضِلٌّ وَقِيْلَ فَاسِقٌ وَقِيْلَ مُرْتَدٌّ. إهـ

Barangsiapa mengaku melihat Allah dalam keadaan jaga dengan kedua mata kepalanya, maka ia sesat dan menyesatkan. Menurut sebagai pendapat fasik, dan menurut sebagian lain murtad, (al-Farîdah al-Bahiyyah, halaman: 57).

Sumber: Alif.ID

Sabilus Salikin

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi