3. Sifat-Sifat
Abul Hasan al-Busyanjy ra. Berkata : “Tauhid berarti tahu bahwa Allah Ta’ala tidak serupa dengan makhluk dan tidak kontra pada Sifat-sifat.”
Husain bin Mansur al-Hallaj menegaskan, “Al-Qidam” hanyalah bagi-Nya. Segala yg fisikal adalah Penampilan-Nya, yg tampak bendawi menetapkan-Nya, yg piranti mengintegrasikan-Nya, kekuatannya berada di genggaman-Nya. Hal² yg tersusun waktu, waktulah yg memisahkannya, dan yg ditegakkan oleh selain-Nya, maka bencanalah yg menyentuhnya. Hal² yg terbuat oleh khayal, maka proyeksi menaikkan tahapan kepada-Nya.
Siapa yg berbicara soal tempat, maka akan berjumpa dengan kata di mana. Sungguh Maha Suci Allah Ta’ala. Dia tidak dilindungi oleh sesuatu di atas, dan tidak pula dikecilkan oleh yg di bawah. Dia tidak menerima batas dan tidak dicampuri keseluruhan. Dia tidak ditemui oleh yg ada, juga tidak dihilangkan oleh tiada. Sifat-Nya tidak memiliki sifat, pekerjaan-Nya tidak memiliki cacat. Adanya tak terjangkau. Suci dari ihwal makhluk-Nya. Bahkan makhluk tidak mencampuri-Nya dan dalam pekerjaan-Nya tak ada yg memasuki-Nya. Dia menjelaskan kepada makhluk melalui Qidam-Nya, sebagaimana makhluk itu mengenal penjelasan-Nya melalui kejadian baru (hudus)-Nya.”
Huruf adalah ayat-Nya. Wujud adalah ketetapan-Nya. Ma’rifat adalah tauhid-Nya, dan tauhidnya adalah perbedaan-Nya dengan makhluk-Nya. Segala yg tergambar oleh khayal, selalu berbeda dengan-Nya. Bagaimana bisa, Dia menempati sesuatu, yg dari-Nya sesuatu itu bermula? Atau dia kembali pada sesuatu, padahal Dia-lah yg memunculkannya? Dia tidak bisa dibandingkan dengan dugaan, kedekatan-Nya adalah karamah-Nya, ketinggian-Nya adalah sesuatu yg tidak berukuran ketinggian, kedatangan-Nya tanpa berpindah, Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Batin, Yang Dekat dan Yang Jauh, Yang tiada sesuatu pun menyamai-Nya, Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Yusuf bin al Husain berkata: “Ada seseorang berdiri di antara dua sisi Dzun Nun al-Mishsry, orang itu bertanya, “Berilah aku kabar tentang Tauhid, apa sebenarnya tauhid itu? Dzun Nun menjawab: “Tauhid berarti Anda tahu bahwa Kekuasaan Allah Ta’ala terhadap segala hal tanpa campur tangan, ciptaan-Nya terhadap makhluk tanpa perlu masukan, dari sebab langsung bagi segala sesuatu adalah ciptaan-Nya, dan tidak ada sebab langsung bagi ciptaan-Nya. Seluruh langit tertinggi dan bumi terendah tak ada yg mengaturnya kecuali Allah Ta’ala. Segala bentuk yg terproyeksi dalam khayal Anda, maka Allah justru berbeda dengannya.”
Al-Junayd mengatakan: “Tauhid adalah ilmu Anda, dan ikrar Anda behwa sesungguhnya Allah Ta’ala, adalah Tunggal dalam Azali-Nya, tak ada dua-Nya, dan tak sesuatu pun yg mengerjakan pekerjaan-Nya.”