Dlm Risalatul Mu’awanah:
- Ibadah Haji Dan Umrah
(وعليك) بالمبادرة إلى أداء ما فرض الله عليك
من الحج والعمرة عند الاستطاعة، وإياك والتأخير بعد حصولها فربما عجزت أو مت بعد التمكن فيستقر الوجوب في ذمتك وتعد به مقصراً وقد قال عليه الصلاة والسلام: “من لم تحبسه حاجة ظاهرة أو مرض حابس أو سلطان جائر ومات ولم يحج فليست إن شاء يهودياً وإن شاء نصرانياً”.
Hendaknya engkau segera menunaikan ibadah haji di saat engkau mampu. Janganlah engkau tunda kesempatan baik itu, selalu bisa saja engkau kehilangan kemampuan dan kesempatan itu dikarenakan meninggal dunia, maka kewajiban haji dan umrah itu tetap menjadi tanggunganmu hingga engkau dimasukkan dalam golongan orang² yg ceroboh.
Rasulullah Saw. bersabda:
مَنْ لَمْ تَحْبَسْهُ حَاجَةٌ ظَاهِرَةٌ أَوْمَرَضٌ حَابِسٌ أَوْسُلْطَانٌ جَائِزٌ وَمَاتَ وَلَمْ يَحُجَّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَيَهُوْدِيًّاوَإِنْ شَاءَ نَصْرَانِيًّا.
“Siapa yg tidak mempunyai kebutuhan yg sangat pokok, penyakit yg parah, atau penguasa lalim yg menghalanginya dari naik haji lalu ia meninggal dunia sebelum menunaikan ibadah haji, maka boleh jadi ia mati sebagai orang Yahudi dan Nasrani.” (Al-Hadits)