Dlm Risalatul Mu’awanah:
60. Menyuruh Keluarga untuk Shalat dan Mengerjakan Kewajiban Kepada Allah Ta’ala
(وعليك) بحمل كل من لك عليه
ولاية من ولد وزوجة ومملوك على فعل الصلوات المكتوبة. فإن امتنع أحد من هؤلاء من فعلها فعليك بوعظه وتخويفه، فإن تمرد أو أصر على الترك فعليك بضربه وتعنيفه، فإن إمتنع ولم ينزجر عن الترك فعليك بمقاطعته ومدابرته فإن تارك الصلاة شيطان بعيد عن رحمة الله، متعرض لغضبه ولعنته، تحرم مولاته وتجب معاداته على كل مسلم، وكيف لا وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد أشرك” وقد قال صلى الله عليه وسلم: “لا دين لمن لا صلاة له وإنما مثل الصلاة من الدين كمثل الرأس من الجسد”.
Hendaknya engkau menyuruh orang² yg menjadi tanggunganmu, seperti anak, istri dan budakmu untuk selalu shalat. Jika ada di antara mereka tidak mau mengerjakan shalat, nasihati dan ancamlah agar mereka takut. Apabila mereka masih membangkang dan tetap tidak mau mengerjakannya, pukul dan hukumlah. Jika dengan cara itu mereka masih tetap dalam pendiriannya, maka pisahlah hubunganmu dengan mereka. Karena orang yg meninggalkan shalat bagaikan setan yg jauh dari rahmat Allah Ta’ala, dan merekalah yg mendatangkan murka dan laknat Allah. Setiap muslim haram berhubungan dengan mereka dan wajib untuk membenci, bagaimana tidak, sebab Rasulullah telah bersabda:
اَلْعَهْدُ الَّذِىْ بَيْنَنَاوَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَافَقَدْأَشْرَكَ.
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka sesungguhnya mereka telah musyrik.” (Al-Hadits)
لَادِيْنَ لِمَنْ لَا صَلَا ةَ لَهُ وَإِنَّمَامِثْلُ الصَّلَاةِ مِنَ الدِّيْنِ كَمَثَلِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ.
“Tidak ada agama bagi orang yg tidak shalat. Dan sesungguhnya perumpamaan shalat dan agama adalah seperti kepala dan tubuh.” (Al-Hadits)