Dlm Risalatul Mu’awanah:
131. Cara Menasehati Orang Lain
(وعليك) إذا أردت أن تنصح إنساناً
في أمر بلغك عنه بالخلوة به والتلطف له في القول له ولا تعدل إلى التصريح مع إمكان التفهيم بالتلميح فإن قال لك من بلغك عني هذا؟ فلا تخبره كي لا تثير العداوة بينه وبينه، ثم إن قبل منك فاحمد الله واشكر له وإن لم يقبل فارجع على نفسك باللوم وقل لها يا نفس السوء من قبلك أتيت، فانظري لعلك لم تقومي بشرائط النصح وآدابه.
وإذا ائتمنك إنسان على شيء فعليك بحفظه أشد مما تحفظه لو كان ملكاً لك.
Jika engkau berkeinginan menasehati orang lain dalam urusan tertentu, maka ajaklah ia ke tempat yg sepi dari keramaian dan nasehatilah ia dengan perkataan yg lemah lembut. Jangan menggunakan kata² secara langsung, sebaiknya gunakan sindiran yg mudah dipahami dan bila ia bertanya siapa yg memberitahu padamu tentang perbuatan yg ia lakukan, maka janganlah kau beritahukan karena hal itu dapat menimbulkan permusuhan di antara keduanya.
Jika nasehatmu ia terima, maka pujilah Allah serta bersyukurlah kepada-Nya. Apabila tidak diterima, kembalikanlah nasehat itu pada dirimu sendiri dan katakan kepadanya: “Wahai nafsu yg mengantarkan kejahatan.”
“Penyebab tidak diterimanya nasehat adalah dirimu sendiri. Periksalah dirimu, mungkin engkau belum memenuhi beberapa parsyaratan²nya.”