17. Jangan Meninggalkan Dzikir

Dlm Minahus Saniyyah:
Wasiat 17. Jangan Meninggalkan Dzikir

ŁˆŁ„Ų§ ŲŖŲŖŲ±Łƒ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ±

(ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŁ…Ł’ŲÆŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł‚Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł)

Dan janganlah engkau meninggalkan dzikir,

(karena sesungguhnya dzikir adalah sandaran utama dalam menempuh jalan menuju Allah lebih utama daripada shalat).

Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų£Ų³ŲŖŲ§Ų° Ų£ŲØŁˆ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‚Ų§Ł‚ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : “Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų±ŁƒŁ† Ł‚ŁˆŁŠ ŁŁ‰ Ų·Ų±ŁŠŁ‚ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰” ŲØŁ„ Ł‡Łˆ Ų§Ł„Ų¹Ł…ŲÆŲ© ŁŁ‰ Ł‡Ų°Ų§ Ų§Ł„Ų·Ų±ŁŠŁ‚ŲŒ ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŲµŁ„ Ų£Ų­ŲÆ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų„Ł„Ų§ ŲØŲÆŁˆŲ§Ł… Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± .

Al-Ustadz Abu ā€˜Aliy Ad-Daqqaq rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œDzikir adalah unsur yg paling kuat dalam menempuh jalan menuju Allah Taā€™alaā€. Bahkan dzikir merupakan sandaran utama dalam jalan ini. Dan seseorang tidak akan sampai menuju Allah Taā€™ala kecuali dengan terus-menerus berdzikir.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ® Ų£ŲØŁˆ Ų§Ł„Ł…ŁˆŲ§Ł‡ŲØ Ų§Ł„Ų“Ų§Ų°Ł„ŁŠ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ų„Ł†Ł…Ų§ ŁƒŲ§Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų£ŁƒŲØŲ± Ł…Ł† Ų§Ł„ŲµŁ„Ų§Ų© Ł„Ų£Ł† Ų§Ł„ŲµŁ„Ų§Ų© ŁˆŲ„Ł† ŁƒŲ§Ł†ŲŖ Ų¹ŲøŁŠŁ…Ų©ŲŒ ŁŁ‚ŲÆ Ł„Ų§ ŲŖŲ¬ŁˆŲ² ŁŁ‰ ŲØŲ¹Ų¶ Ų§Ł„Ų£ŁˆŁ‚Ų§ŲŖ ŲØŲ®Ł„Ų§Ł Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ±ŲŒ ŁŲ„Ł†Ł‡ Ł…Ų³ŲŖŲÆŲ§Ł… ŁŁ‰ Ų¹Ł…ŁˆŁ… Ų§Ł„Ų­Ų§Ł„Ų§ŲŖ .

Syaikh Abu Al-Mawahib As-Syadzili rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œDzikir lebih utama daripada shalat, karena walaupun shalat itu merupakan perkara yg agung, shalat terkadang dilarang dalam waktuĀ² tertentu, berbeda dengan dzikir, sesungguhnya dzikir selamanya diperintahkan dalam setiap keadaanā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų£ŁŠŲ¶Ų§ : Ų§Ų®ŲŖŁ„ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŠŁ…Ų§ Ų£ŁŲ¶Ł„ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų³Ų±Ų§ Ų£Łˆ Ų¬Ł‡Ų±Ų§ŲŒ ŁˆŲ§Ł„Ų°Ł‰ Ų£Ł‚ŁˆŁ„ ŲØŁ‡ Ų£Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų¬Ł‡Ų±Ų§ Ų£ŁŲ¶Ł„ Ł„Ł…Ł† ŲŗŁ„ŲØŲŖ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų§Ł„Ł‚ŁˆŲ© Ł…Ł† Ų£Ł‡Ł„ Ų§Ł„ŲØŲÆŲ§ŁŠŲ©ŲŒ ŁˆŲ§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų³Ų±Ų§ Ų£ŁŲ¶Ł„ Ł„Ł…Ł† ŲŗŁ„ŲØŲŖ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų§Ł„Ų¬Ł…Ų¹ŁŠŲ© Ł…Ł† Ų£Ł‡Ł„ Ų§Ł„Ł†Ł‡Ų§ŁŠŲ© .

Beliau juga berkata; ā€œPara ā€˜ulama berbeda pendapat tentang berdzikir yg lebih utama, apakah berdzikir secara samar atau berdzikir dengan suara keras?. Mengenai hal itu aku akan mengemukakan suatu pernyataan; Bahwa berdzikir dengan suara keras adalah lebih utama bagi orang yg terkalahkan oleh suatu kekuatan dari kalangan pemula, dan berdzikir dengan suara keras adalah lebih utama bagi orang yg mampu mengalahkan suatu keramaian dari kalangan orangĀ² yg telah mencapai maqam puncakā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų£ŁŠŲ¶Ų§ : Ų£ŁŲ¶Ł„ ŲµŁŠŲŗ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ł„Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆ Ł‚ŁˆŁ„ “Ł„Ų§ Ų„Ł„Ł‡ Ų„Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡” Ł…Ų§ ŲÆŲ§Ł… Ł„Ł‡ Ł‡ŁˆŁ‰ŲŒ ŁŲ„Ų°Ų§ ŁŁ†ŁŠŲŖ Ų£Ł‡ŁˆŁŠŲŖŁ‡ ŁƒŲ§Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ų¬Ł„Ų§Ł„Ų© Ų£Ł†ŁŲ¹ Ł„Ł‡ŲŒ Ł„Ų£Ł† Ł…Ų§ ŲŖŁ… Ł‡Ł†Ų§Łƒ Ł…Ų§ ŁŠŲŗŁ†ŁŠ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŒ ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Beliau (Syaikh Abu Al-Mawahib As-Syadzili rahimahullahu Taā€™ala) juga berkata; ā€œBentuk dzikir yg paling utama bagi murid adalah kalimat ā€œLAA ILAAHA ILLALLAAHā€ selama hawa nafsunya masih bersemayam dalam hatinya, bila telah sirna, maka berdzikir dengan kalimat Jalalah (ALLAH) adalah lebih bermanfaat baginya, karena sesuatu yg telah sempurna pada hakikatnya merupakan perkara yg telah cukupā€. Fahamilah!

(ŁˆŁŽ) Ų§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± (Ł…ŁŽŁ†Ł’Ų³ŁŁˆŁ’ŲØŁ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŁ„ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ©Ł) Ų£ŁŠ Ł…Ų±Ų³ŁˆŁ… Ł…Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł„Ł„Ų¹ŲØŲÆ ŁƒŁ…Ų±Ų§Ų³Ł… Ł…Ł„ŁˆŁƒ Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ ŲØŲ§Ł„ŁˆŲøŲ§Ų¦Ł ŁˆŁ„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ł…Ų«Ł„ Ų§Ł„Ų£Ų¹Ł„Ł‰ ŁŁ…Ł† ŁˆŁŁ‚ Ł„ŲÆŁˆŲ§Ł… Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŁ‚ŲÆ Ų£Ų¹Ų·ŁŠ Ų§Ł„Ł…Ų±Ų³ŁˆŁ… ŲØŲ£Ł†Ł‡ ŁˆŁ„ŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŁ…Ł† Ų³Ł„ŲØ Ų°Ł„Łƒ ŁŁ‚ŲÆ Ų¹Ų²Ł„ Ų¹Ł† Ų§Ł„ŁˆŁ„Ų§ŁŠŲ© ŲŒ ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Ketahuilah bahwa (dzikir merupakan tandaĀ² kewalian), maksudnya merupakan ciriĀ² kewalian yg Allah Taā€™ala berikan kepada seorang hamba sebagaimana ciriĀ² raja di bumi berupa kedisiplinan, dan Allah mempunyai shifat Yang Maha Tinggi. Barangsiapa yg mendapatkan pertolongan untuk terus-menerus berdzikir kepada Allah Taā€™ala, maka ia benarĀ² diberi tanda bahwa ia adalah wali Allah Taā€™ala, dan barangsiapa yg terhalang dari berdzikir secara terus-menerus, maka ia benarĀ² terlepas dari kewalian. Fahamilah!

(ŁˆŁŽ) Ų§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± (Ų£ŁŽŲ³Ł’Ų±ŁŽŲ¹Ł ŁŁŁ‰ Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲŖŁ’Ų­Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ§ŲŖŁ)

Dan ketahuilah bahwa (dzikir merupakan kunci yg paling cepat dalam membuka hati daripada ibadahĀ² lainnya).

Ł‚Ų§Ł„ Ų³ŁŠŲÆŁ‰ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł…Ų±ŲµŁŁ‰ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ł‚ŲÆ Ų¹Ų¬Ų² Ų§Ł„Ų£Ų“ŁŠŲ§Ų® ŁŁ„Ł… ŁŠŲ¬ŲÆŁˆŲ§ Ł„Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆ ŲÆŁˆŲ§Ų” Ų£Ų³Ų±Ų¹ ŁŁ‰ Ų¬Ł„Ų§Ų” Ł‚Ł„ŲØŁ‡ Ł…Ł† Ł…ŲÆŲ§ŁˆŁ…Ų© Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ±ŲŒ ŁŲ­ŁƒŁ… Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŁŁ‰ Ų§Ł„Ų¬Ł„Ų§Ų” Ł„Ł„Ł‚Ł„ŲØ ŁƒŲ­ŁƒŁ… Ų§Ł„Ų­ŲµŁ‰ ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ų­Ų§Ų³ŲŒ ŁˆŲ­ŁƒŁ… ŲŗŁŠŲ± Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŁŁ‰ Ų³Ų§Ų¦Ų± Ų§Ł„Ų¹ŲØŲ§ŲÆŲ§ŲŖ ŁƒŲ­ŁƒŁ… Ų§Ł„ŲµŲ§ŲØŁˆŁ† ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ų­Ų§Ų³ŲŒ ŁˆŲ°Ł„Łƒ ŁŠŲ­ŲŖŲ§Ų¬ Ų„Ł„Ł‰ Ų·ŁˆŁ„ Ų²Ł…Ł† .

Tuanku ā€˜Aliy Al-Murshifi rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œPara guru (thariqat) merasa kesulitan, mereka tidak menemukan obat yg lebih manjur dalam membersihkan hati muridĀ²nya daripada dzikir secara terus-menerus. Dengan begitu, fungsi dzikir dalam hal membersihkan hati sama seperti fungsi kerikil dalam hal membersihkan tembaga, dan ibadahĀ² selain dzikir bagaikan sabun dalam hal membersihkan tembaga, ia membutuhkan waktu lama untuk dapat membersihkannyaā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų£ŁŠŲ¶Ų§ : Ų§Ł„Ų³Ų§Ł„Łƒ Ł…Ł† Ų·Ų±ŁŠŁ‚ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŁƒŲ§Ł„Ų·Ų§Ų¦Ų± Ų§Ł„Ł…Ų¬ŲÆ Ų„Ł„Ł‰ Ų­Ų¶Ų±Ų§ŲŖ Ų§Ł„Ł‚Ų±ŲØŲŒ ŁˆŲ§Ł„Ų³Ų§Ł„Łƒ Ł…Ł† ŲŗŁŠŲ± Ų·Ų±ŁŠŁ‚ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŁƒŲ§Ł„Ų²Ł…Ł† Ų§Ł„Ų°Ł‰ ŁŠŲ²Ų­Ł ŲŖŲ§Ų±Ų© ŁˆŁŠŲ³ŁƒŁ† Ų£Ų®Ų±Ł‰ Ł…Ų¹ ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„Ł…Ł‚ŲµŲÆ ŁŲ±ŲØŁ…Ų§ Ł‚Ų·Ų¹ Ł…Ų«Ł„ Ł‡Ų°Ų§ Ų¹Ł…Ų±Ł‡ ŁƒŁ„Ł‡ ŁˆŁ„Ł… ŁŠŲµŁ„ Ų„Ł„Ł‰ Ł…Ł‚ŲµŲÆŁ‡ .

Beliau juga berkata; ā€œOrang yg menempuh jalan menuju Allah Taā€™ala (Salik) melalui jalur dzikir laksana burung yg terbang cepat menuju hadirat yg dekat, sedangkan Salik melalui jalur selain dzikir bagaikan orang yg lumpuh, sekali waktu merangkak dan sekali waktu diam, sementara tujuannya sangat jauh, maka terkadang ia dapat menghabiskan seluruh masa hidupnya namun tidak pernah berhasil mencapai tujuanā€.

ŁˆŲ£Ų¬Ł…Ų¹ŁˆŲ§ Ų¹Ł„Ł‰ Ų£Ł† Ų§Ł„ŁŲŖŲ­ ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł„ŁŠŁ„ Ų£Ł‚Ų±ŲØ Ł…Ł†Ł‡ ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‡Ų§Ų±ŲŒ

Para ā€˜ulama sepakat bahwa terbukanya hati di waktu malam lebih cepat daripada di waktu siang.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ : ŁƒŁ„ Ł…Ł† Ł„Ł… ŁŠŲ°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł…Ł† ŲŗŲ±ŁˆŲØ Ų§Ł„Ų“Ł…Ų³ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„ŲµŲØŲ§Ų­ ŁŁ‰ Ł…Ų¬Ł„Ų³ ŁˆŲ§Ų­ŲÆ Ł…Ų§ Ų¹ŲÆŲ§ ŁˆŁ‚ŲŖ Ų§Ł„ŲµŁ„Ų§Ų© ŁŁ„Ų§ ŁŠŲ¬ŁŠŲ” Ł…Ł†Ł‡ Ų“ŁŠŲ” ŁŁ‰ Ų§Ł„Ų·Ų±ŁŠŁ‚ŲŒ

Mereka berkata; Setiap orang yg tidak berdzikir kepada Allah Taā€™ala sejak terbenamnya matahari hingga shubuh dalam satu majlis selain waktu shalat, maka ia tidak akan mencapai sesuatu pun dalam perjalanannya.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ : Ł…Ł† Ł„Ł… ŁŠŲ­ŲµŁ„ Ł„Ł‡ Ł…Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų­Ų§Ł„ Ł‚ŁˆŁŠ ŁˆŲ­Ų¶ŁˆŲ± Ł…Ų¹ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŁ„ŁŠŲ³ Ł„Ł‡ Ł‚Ų·Ų¹ Ų§Ł„Ł…Ų¬Ł„Ų³ . ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Dan mereka berkata; ā€œBarangsiapa yg berdzikir, namun tidak menghasilkan kekuatan hati dan hadirnya hati bersama Allah Taā€™ala, maka tidak ada pilihan baginya untuk berhenti berdzikirā€. Fahamilah!

(ŁˆŁŽ) Ų§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł†Ł‡ (Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲµŁŁ„Ł Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŒ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ¶Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł) Ų§Ł„Ų„Ł„Ł‡ŁŠŲ© (Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŁ‡Ł) Ų£ŁŠ ŲØŲ§Ł„Ų°ŁƒŲ± .

Ketahuilah bahwa (seseorang tidak akan mencapai hadirat Ilahi kecuali dengan dzikir).

Ł‚Ų§Ł„ Ų³ŁŠŲÆŁ‰ Ų£ŲØŁˆ Ų§Ł„Ł…ŲÆŁŠŁ† Ų§Ł„ŲŖŁ„Ł…Ų³Ų§Ł†Ł‰ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ł…Ł† ŲÆŲ§Ł…ŲŖ Ų£Ų°ŁƒŲ§Ų±Ł‡ ŲµŁŲŖ Ų£Ų³Ų±Ų§Ų±Ł‡ŲŒ ŁˆŁ…Ł† ŲµŁŲŖ Ų£Ų³Ų±Ų§Ų±Ł‡ ŁƒŲ§Ł† ŁŁ‰ Ų­Ų¶Ų±Ų© Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł‚Ų±Ų§Ų±Ł‡ ŁˆŲ„ŁŠŲ¶Ų§Ų­ Ų°Ł„Łƒ Ų£Ł† Ų§Ł„Ų­Ł‚ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł„Ų§ ŁŠŁ‚Ų±ŲØ Ų„Ł„Ł‰ Ų­Ų¶Ų±ŲŖŁ‡ Ų„Ł„Ų§ Ł…Ł† Ų§Ų³ŲŖŲ­ŁŠŲ§ Ł…Ł†Ł‡ Ų­Ł‚ Ų§Ł„Ų­ŁŠŲ§Ų”ŲŒ ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŲµŲ­ Ł„Ų£Ų­ŲÆ Ų£Ł† ŁŠŲ³ŲŖŲ­ŁŠ ŁƒŲ°Ł„Łƒ Ų„Ł„Ų§ Ų„Ł† Ų­ŲµŁ„ Ł„Ł‡ Ų§Ł„ŁƒŲ“Ł ŁˆŲ±ŁŲ¹ Ų§Ł„Ų­Ų¬Ų§ŲØŲŒ ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŲµŲ­ Ł„Ł‡ Ų§Ł„ŁƒŲ“Ł ŁˆŲ±ŁŲ¹ Ų§Ł„Ų­Ų¬Ų§ŲØ Ų„Ł„Ų§ ŲØŁ…Ł„Ų§Ų²Ł…Ų© Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ±ŲŒ ŁˆŁ‡Ų°Ų§ Ų·Ų±ŁŠŁ‚ ŁŠŲµŁ„ ŲØŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆ ŲØŲ³Ų±Ų¹Ų©ŲŒ ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų±Ų§ŲÆ ŲØŲ­Ų¶Ų±Ų© Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų­ŁŠŲ« Ų£Ų·Ł„Ł‚ŲŖ ŁŁ‰ Ł„Ų³Ų§Ł† Ų§Ł„Ł‚ŁˆŁ… : Ų“Ł‡ŁˆŲÆ Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ų£Ł†Ł‡ ŲØŁŠŁ† ŁŠŲÆŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŁ…Ų§ ŲÆŲ§Ł… Ł‡Ų°Ų§ Ł…Ų“Ł‡ŲÆŁ‡ ŁŁ‡Łˆ ŁŁ‰ Ų­Ų¶Ų±Ų© Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ŲŒ ŁŲ„Ų°Ų§ Ų­Ų¬ŲØ Ų¹Ł† Ł‡Ų°Ų§ Ų§Ł„Ł…Ų“Ł‡ŲÆ ŁŁ‚ŲÆ Ų®Ų±Ų¬ Ł…Ł†Ł‡Ų§ . ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Tuanku Abu Madin At-Tilmisani rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œBarangsiapa yg terus menerus berdzikir, maka hatinya akan menjadi bening, dan barangsiapa yg bening hatinya, ia senantiasa berada di hadirat Allah Taā€™alaā€. Lebih jelasnya yaitu; Tidak akan dapat mendekat ke hadirat Allah Al-Haqq Taā€™ala kecuali orang yg memiliki rasa malu kepada-Nya dengan malu yg sebenarĀ²nya, seseorang tidak akan memiliki rasa malu yg sebenarĀ²nya kecuali hatinya telah tersingkap dan hijabnya telah terangkat, dan seseorang tidak akan tersingkap hatinya dan hijabnya tidak akan terangkat kecuali dengan dzikir secara terus-menerus. Inilah jalan yg dapat mengantarkan seorang murid pada hadirat Allah Taā€™ala dengan cepat. Adapun yg dimaksud dengan ā€œHadlratillahi Taā€™alaā€ (hadirat Allah Taā€™ala) sekiranya dilukiskan dengan kataĀ² adalah; Seorang hamba menyaksikan bahwa dirinya berada di hadapan Allah Taā€™ala, maka selama hal ini menjadi penyaksiannya, selama itu pula ia berada di hadirat Allah Taā€™ala, namun apabila ia terhalang dari penyaksian ini, maka ia telah keluar dari hadirat Allah Taā€™ala. Fahamilah!

(ŁˆŁŽ) Ų§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł†Ł‡ (Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ­Ł’ŲµŁŁ„Ł) Ł„Ų£Ų­ŲÆ (Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ“Ł’ŁŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ®Ł’Ł„ŁŽŲ§ŲµŁ) Ų§Ł„ŁƒŲ§Ł…Ł„ (Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŁ‡Ł)

Ų£ŁŠ ŲØŲ§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŁˆŁ‚ŲÆ ŲŖŁ‚ŲÆŁ… Ų£Ł† Ų§Ł„ŁƒŲ“Ł Ł„Ų§ ŁŠŲ­ŲµŁ„ Ų„Ł„Ų§ ŲØŁ‡,

Dan ketahuilah bahwa (seseorang tidak akan mendapatkan kasyaf (tersingkapnya hati) dan ikhlas yg sempurna kecuali dengan dzikir).

Di atas telah dijelaskan bahwa kasyaf tidak akan di raih kecuali dengan dzikir.

ŁˆŲ§Ł„ŁƒŲ“Ł Ų¹Ł„Ł‰ Ł†ŁˆŲ¹ŁŠŁ† : Ų­Ų³ŁŠŲŒ ŁˆŲ®ŁŠŲ§Ł„ŁŠ . ŁŲ§Ł„Ų®ŁŠŲ§Ł„ŁŠ : Ų£Ł† ŁŠŲŗŁ…Ų¶ Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ų¹ŁŠŁ†ŁŠŁ‡ Ų¹Ł†ŲÆ Ų±Ų¤ŁŠŲ© Ų“Ų®Ųµ Ų£Łˆ Ų±Ų¤ŁŠŲ© ŁŲ¹Ł„ŲŒ ŁŲ„Ł† ŲØŁ‚ŁŠ Ł„Ł‡ Ų§Ł„ŁƒŲ“Ł ŁŁ‡Łˆ Ų®ŁŠŲ§Ł„ŁŠŲŒ ŁˆŲ„Ł† Ų²Ų§Ł„ ŁŁ„ŁŠŲ¹Ł„Ł… Ų£Ł† Ų§Ł„Ų„ŲÆŲ±Ų§Łƒ Ł‚ŲÆ ŲŖŲ¹Ł„Ł‚ ŲØŁ…Ų§ ŁƒŲ§Ł† Ł…Ų®ŲµŁˆŲµŲ§ŲŒ ŁˆŁ…Ł† ŁƒŲ“Ł Ł„Ł‡ Ų¹Ł…Ų§ ŁŠŁŲ¹Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų³ ŁŁ‰ Ł‚Ų¹ŁˆŲ± ŲØŁŠŁˆŲŖŁ‡Ł… ŁŁ‡Łˆ ŁƒŲ“Ł Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł†ŁŠ ŁŠŲ¬ŲØ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų§Ł„ŲŖŁˆŲØŲ© Ł…Ł†Ł‡ ŁŁˆŲ±Ų§ŲŒ

Kasyaf ada dua macam, yaitu; Kasyaf Hissi dan kasyaf Khayali.

Kasyaf Khayali adalah seorang hamba yg memejamkan kedua matanya ketika melihat seseorang atau ketika melihat gerak gerik seseorang, apabila ia masih dapat melihatnya, maka itu adalah kasyaf khayali, dan apabila hilang dari penglihatannya (tidak dapat melihat apapun), maka ketahuilah bahwa penglihatannya memiliki hubungan dengan sesuatu yg khusus. Barangsipa yg mampu melihat apa yg dilakukan seseorang di dalam rumahnya, maka itu adalah kasyaf syaithaniyah, ia harus segera bertaubat dari kasyaf sesatnya itu.

ŁˆŲ„ŁŠŲ¶Ų§Ų­ Ł‚ŁˆŁ„Ł‡Ł… : Ų§Ł„ŁƒŲ§Ł…Ł„ Ł„Ų§ ŁƒŲ“Ł Ł„Ł‡ Ų£ŁŠ Ł„Ų£Ł†Ł‡ Ł…Ų“ŲŗŁˆŁ„ ŲØŲ£ŲÆŲ§Ų” Ų£ŁˆŲ§Ł…Ų± Ų±ŲØŁ‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų§Ł„ŲŖŁ‰ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁŁ‰ ŁƒŁ„ Ł†ŁŲ³ ŁŁ„Ų§ ŲŖŲÆŲ¹Ł‡ Ų§Ł„Ų£ŁˆŲ§Ł…Ų± Ų§Ł„Ł…ŲŖŁˆŲ¬Ł‡ Ų„Ł„ŁŠŁ‡ ŁŠŲŖŁŲ±Ųŗ Ł„ŲŗŁŠŲ±Ł‡Ų§ .

Penjelasan mengenai pernyataan ā€˜ulama yg berupa; ā€œInsan kamil tidak lagi memiliki kasyafā€. Maksudnya; Karena ia disibukkan dengan menunaikan perintahĀ² Allah Taā€™ala yg diwajibkan kepadanya dalam setiap hembusan nafasnya, sehingga perintahĀ² yg dihadapinya tidak menyisakan kesempatan sedikitpun untuk yg lainnya.

ŁˆŲ£Ł…Ų§ ŁƒŁˆŁ† Ų§Ł„Ų„Ų®Ł„Ų§Ųµ Ų§Ł„ŁƒŲ§Ł…Ł„ Ł„Ų§ ŁŠŲ­ŲµŁ„ Ų„Ł„Ų§ ŲØŲ§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŁŁ‡Łˆ ŁƒŲ°Ł„Łƒ ŁˆŁ‚ŲÆ Ų±ŁˆŁˆŁ‡ ŁŁ‰ Ų±Ų³Ų§Ų¦Ł„Ł‡Ł… . ŁŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ : Ų„Ł† Ų£ŁˆŁ„ Ł…Ų§ ŁŠŲŖŲ¬Ł„Ł‰ Ł„Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ų„Ų°Ų§ Ų§Ų“ŲŖŲŗŁ„ ŲØŲ§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŲŖŁˆŲ­ŁŠŲÆ Ų§Ł„ŁŲ¹Ł„ Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŲŖŁˆŲ­ŁŠŲÆ Ų§Ł„Ł…Ł„Łƒ Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŲŖŁˆŲ­ŁŠŲÆ Ų§Ł„ŁˆŲ¬ŁˆŲÆ Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ŲŒ ŁŲ„Ų°Ų§ ŲŖŲ¬Ł„Ł‰ Ł„Ł‡ ŲŖŁˆŲ­ŁŠŲÆ Ų§Ł„ŁŲ¹Ł„ Ł„Ł„Ł‡ Ų®Ų±Ų¬ ŁƒŲ“ŁŲ§ ŁˆŁŠŁ‚ŁŠŁ†Ų§ Ų¹Ł† Ų“Ł‡ŁˆŲÆ ŁƒŁˆŁ† Ų§Ł„ŁŲ¹Ł„ Ł„Ł‡ ŁˆŲ®Ų±Ų¬ ŲØŁ‡ Ų£ŁŠŲ¶Ų§ Ų¹Ł† Ų·Ł„ŲØ Ų§Ł„Ų«ŁˆŲ§ŲØ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ¹Ł† Ų§Ł„ŁƒŲØŲ± ŁˆŲ§Ł„Ų¹Ų¬ŲØ ŁˆŲ§Ł„Ų±ŁŠŲ§Ų” ŁˆŲÆŲ®Ł„ ŁŁ‰ Ł‚Ų¶Ų§Ų” Ų§Ł„Ų„Ų®Ł„Ų§Ųµ Ų§Ł„ŁƒŲ§Ł…Ł„ŲŒ ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Adapun yg dimaksud ā€œIkhlas yg sempurna yg tidak akan didapatkan kecuali dengan dzikirā€, para ā€˜ulama telah meriwayatkannya dalam beberapa risalahnya. Dan mereka berkata; Sesungguhnya pertama-tama yg akan tampak bagi seorang hamba apabila menyibukkan diri dengan berdzikir adalah ke Esaan perbuatan bagi Allah Taā€™ala, ke Esaan kekuasaan bagi Allah Taā€™ala dan ke Esaan shifat wujud bagi Allah Taā€™ala. Lalu ketika ke Esaan perbuatan bagi Allah Taā€™ala telah tampak baginya, maka timbullah kasyaf dan keyaqinan akan penyaksian adanya perbuatan bagi-Nya, (adanya kekuasaan bagi-Nya dan adanya shifat wujud bagi-Nya), dan juga hilanglah tuntutan pahala kepada-Nya, kesombongan, ā€˜ujub dan riyaā€™, hingga akhirnya ia memiliki keikhlasan yg sempurna. Fahamilah!

ŁˆŲ£ŁƒŲ«Ų± Ł…Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ (ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲØŁŁ‡Ł ŲŖŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŁ„Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł) Ł„Ų­ŲÆŁŠŲ« Ų§Ł„Ų·ŲØŲ±Ų§Ł†ŁŠ : “Ł„Ų§ ŁŠŁ‚Ų¹ŲÆ Ł‚ŁˆŁ… ŁŠŲ°ŁƒŲ±ŁˆŁ† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų„Ł„Ų§ Ų­ŁŲŖŁ‡Ł… Ų§Ł„Ł…Ł„Ų§Ų¦ŁƒŲ© ŁˆŲŗŲ“ŁŠŲŖŁ‡Ł… Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ų© ŁˆŲ°ŁƒŲ±Ł‡Ł… Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŁŠŁ…Ł† Ų¹Ł†ŲÆŁ‡”.

Dan banyakĀ²lah berdzikir kepada Allah Taā€™ala, (karena dzikir dapat menyebabkan turunnya rahmat). Berdasarkan hadits riwayat Imam At-Thabrani; ā€œTidaklah suatu kaum yg duduk berkumpul berdzikir kepada Allah Taā€™ala, kecuali para malaikat akan mengelilingi mereka, dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan Allah Taā€™ala akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yg ada di sisi-Nyaā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ : Ų£ŁˆŁ„ Ł…Ų§ ŲŖŁ†Ų²Ł„ Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ų© Ų¹Ł„Ł‰ Ł…Ų¬Ų§Ł„Ų³ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ±ŲŒ ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Dan para ā€˜ulama berkata; ā€œRahmat pertama-tama akan turun pada majlisĀ² dzikirā€. Fahamilah!

(ŁˆŁŽ) Ų§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† ŲØŲ°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ (ŁŠŁŽŲ²ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ…Ł‘Ł) Ų§Ł„ŁˆŲ§Ł‚Ų¹ Ł„Ł„Ł†Ų§Ų³ ŁŁ‰ Ł‡Ų°Ł‡ Ų§Ł„ŲÆŲ§Ų±ŲŒ ŁŲ„Ł† Ų§Ł„Ł‡Ł… ŁˆŲ§Ł„ŲŗŁ… ŁŁŠŁ‡Ų§ Ų„Ł†Ł…Ų§ Ł‡Łˆ ŲØŁ‚ŲÆŲ± Ų§Ł„ŲŗŁŁ„Ł‡ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ŲŒ ŁŁ…Ł† Ų£Ų±Ų§ŲÆ ŲÆŁˆŲ§Ł… Ų§Ł„Ų³Ų±ŁˆŲ± ŁŁ„ŁŠŲÆŲ§ŁˆŁ… Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ±ŲŒ ŁŁ„Ų§ ŁŠŁ„ŁˆŁ…Ł† Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ų„Ł„Ų§ Ł†ŁŲ³Ł‡ Ų„Ų°Ų§ ŲŖŲ±Ų§ŲÆŁŲŖ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų§Ł„Ł‡Ł…ŁˆŁ… ŁˆŲ§Ł„ŲŗŁ…ŁˆŁ…ŲŒ ŁŲ„Ł† Ų°Ł„Łƒ Ų„Ł†Ł…Ų§ Ł‡Łˆ Ų¬Ų²Ų§Ų” ŲØŁ‚ŲÆŲ± Ų„Ų¹Ų±Ų§Ų¶Ł‡ Ų¹Ł† Ų±ŲØŁ‡ Ų¹Ų² ŁˆŲ¬Ł„ . ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Ketahuilah bahwa dengan berdzikir kepada Allah Taā€™ala, (kesedihan yg terjadi pada manusia di dunia ini akan hilang), karena kesusahan dan kesedihan tidaklah terjadi kecuali sebatas kelalaiannya dari mengingat Allah Taā€™ala. Maka barangsiapa yg menginginkan kebahagiaan yg lestari, hendaklah ia melestarikan dzikir, dan jangan salahkan siapaĀ² selain dirinya sendiri apabila kesedihan dan kesusahan datang silih berganti, karena demikian itu hanyalah sebagai balasan yg setimpal dengan berpalingnya dari Tuhannya ā€˜Azza wa Jalla. Fahamilah!

ŁˆŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† ŲØŲ°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŲŖŲ°Ł‡ŲØ Ų§Ł„Ł‚Ų³ŁˆŲ© Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł‚Ł„ŲØ . Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų­ŁƒŁŠŁ…  Ų£ŲØŁˆ Ł…Ų­Ł…ŲÆ Ų§Ł„ŲŖŲ±Ł…Ų°Ł‰ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : “Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŠŲ±Ų·ŲØ Ų§Ł„Ł‚Ł„ŲØ ŁˆŁŠŁ„ŁŠŁ†Ł‡ ŲŒ ŁŲ„Ų°Ų§ Ų®Ł„Ų§ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų£ŲµŲ§ŲØŲŖŁ‡ Ų­Ų±Ų§Ų±Ų© Ų§Ł„Ł†ŁŲ³ ŁˆŁ†Ų§Ų± Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁˆŲ© ŁŁ‚Ų³Ų§ ŁˆŁŠŲØŲ³ ŁˆŲ§Ł…ŲŖŁ†Ų¹ŲŖ Ų§Ł„Ų£Ų¹Ų¶Ų§Ų” Ų¹Ł† Ų§Ł„Ų·Ų§Ų¹Ų©”. ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Ketahuilah bahwa dengan berdzikir kepada Allah Taā€™ala dapat melunakkan hati.

Al-Hakim Abu Muhammad At-Turmudzi rahimahullahu Taā€™ala berkata: ā€œBerdzikir kapada Allah Taā€™ala dapat membasahi dan melunakkan hati, apabila seseorang kosong dari dzikir, maka panasnya nafsu dan api syahwat akan menimpanya hingga hatinya menjadi keras, kering dan seluruh anggota tubuhnya enggan menjalankan ketaatanā€. Fahamilah!

ŁˆŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† ŲØŁ…ŲÆŲ§ŁˆŁ…Ų© Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŲŖŲ®Ł…ŲÆ Ų§Ł„Ų£Ł…Ų±Ų§Ų¶ Ų§Ł„ŲØŲ§Ų·Ł†Ų© Ł…Ł† ŁƒŲØŲ± ŁˆŲ¹Ų¬ŲØ ŁˆŲ±ŁŠŲ§Ų” ŁˆŲ­Ų³ŲÆ ŁˆŲ³ŁˆŲ” ŲøŁ† ŁˆŲ­Ł‚ŲÆ ŁˆŲŗŁ„ ŁˆŁ…ŁƒŲ± ŁˆŲ­ŲØ Ł…Ų­Ł…ŲÆŲ© ŁˆŲŗŁŠŲ± Ų°Ł„Łƒ . ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Ketahuilah bahwa dengan terus menerus berdzikir kepada Allah Taā€™ala dapat menyembuhkan penyakit bathin seperti sombong, ā€˜ujub (bangga), riyaā€™, dengki, buruk sangka, dendam, tipu daya, senang dipuji dan lainĀ²nya. Fahamilah!

ŁˆŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† ŲØŁ…ŲÆŲ§ŁˆŁ…Ų© Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŲŖŁ†Ł‚Ų·Ų¹ Ų§Ł„Ų®ŁˆŲ§Ų·Ų± Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł†ŁŠŲ© .

Dan ketahuilah bahwa dengan terus menerus berdzikir kepada Allah Taā€™ala dapat menghilangkan bisikan syaithan.

ŁˆŲ§Ł„ŁŲ±Ł‚ ŲØŁŠŁ†Ł‡Ų§ ŁˆŲØŁŠŁ† Ų§Ł„Ų®ŁˆŲ§Ų·Ų± Ų§Ł„Ł†ŁŲ³Ų§Ł†ŁŠŲ© Ų£Ł† Ų®ŁˆŲ§Ų·Ų± Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† Ų£ŁƒŲ«Ų±Ł‡ ŁŠŲÆŲ¹Łˆ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł…Ų¹Ų§ŲµŁŠŲŒ ŁˆŲ®Ų§Ų·Ų± Ų§Ł„Ł†ŁŲ³ Ų£ŁƒŲ«Ų±Ł‡ ŁŠŲÆŲ¹Łˆ Ų„Ł„Ł‰ Ų§ŲŖŲØŲ§Ų¹ Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁˆŲ©,

Perbedaan antara bisikan syaithan dengan bisikan nafsu adalah; Bisikan syaithan lebih banyak mengajak pada kemaā€™shiyatan, sedangkan bisikan nafsu lebih banyak mengajak untuk menuruti keinginan hawa nafsu.

ŁˆŁŲ±Ł‚ŁˆŲ§ ŲØŁŠŁ†Ł‡Ł…Ų§ Ų£ŁŠŲ¶Ų§ ŲØŲ£Ł† Ų§Ł„Ł†ŁŲ³ Ų„Ų°Ų§ Ų·Ų§Ł„ŲØŲŖŁƒ ŲØŲ“ŁŠŲ” Ų£Ł„Ų­ŲŖ ŁŁ„Ų§ ŲŖŲ²Ų§Ł„ ŁˆŁ„Ų§ ŲŖŲ±Ų¬Ų¹ ŁˆŁ„Łˆ ŲØŲ¹ŲÆ Ų­ŁŠŁ† Ų­ŲŖŁ‰ ŲŖŲµŁ„ Ų„Ł„Ł‰ Ł…Ų±Ų§ŲÆŁ‡Ų§ Ų„Ł„Ų§ Ų£Ł† ŁŠŲÆŁˆŁ… ŲµŲÆŁ‚ Ų§Ł„Ł…Ų¬Ų§Ł‡ŲÆŲ© . ŁˆŲ£Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† Ų„Ų°Ų§ ŲÆŲ¹Ų§Łƒ Ų„Ł„Ł‰ Ų²Ł„Ų© ŁŲ®Ų§Ł„ŁŲŖŁ‡ ŁŲ§ŲŖŁ‡ Ų°Ł„Łƒ ŁˆŁŠŁˆŲ³ŁˆŲ³ ŲØŲ²Ł„Ų© Ų£Ų®Ų±Ł‰ŲŒ Ł„Ų£Ł† Ų¬Ł…ŁŠŲ¹ Ų§Ł„Ł…Ų®Ų§Ł„ŁŲ§ŲŖ Ų¹Ł†ŲÆŁ‡ Ų³ŁˆŲ§Ų” .

ŁˆŁ…Ų¹Ł†Ł‰ Ų§Ł„Ų®Ų§Ų·Ų± Ų®Ų·Ų§ŲØ ŁŠŲ±ŲÆ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų¶Ł…Ų§Ų¦Ų± .

Dan para ā€˜ulama juga mengemukakan perbedaan antara bisikan syaithan dengan bisikan nafsu yaitu; Bisikan nafsu apabila mengajakmu pada sesuatu, maka ajakannya terus berulangĀ², tidak pernah berhenti mengajak dan tidak pernah putus asa sehingga ajakannya terpenuhi walaupun dalam waktu yg cukup lama, terkecuali bagi orang yg terus-menerus memeranginya dengan sungguhĀ². Sedangkan bisikan syaithan apabila mengajakmu pada kemaā€™shiyatan dan kamu menolaknya, maka ia akan meninggalkan ajakannya itu dan ia akan mengajak pada kemaā€™shiyatan yg lain karena semua kemaā€™shiyatan baginya adalah sama.

Adapun makna kata; ā€œ Al-Khathirā€ adalah bisikan yg kembali pada hati.

ŁˆŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† ŲØŲ°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŲŖŲÆŁŲ¹ Ų§Ł„Ų¢ŁŲ§ŲŖ .

Ketahuilah bahwa dengan berdzikir kepada Allah Taā€™ala dapat menolak marabahaya.

Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų„Ł…Ų§Ł… Ų°Łˆ Ų§Ł„Ł†ŁˆŁ† Ų§Ł„Ł…ŲµŲ±ŁŠ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ł…Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų­ŁŲøŁ‡ Ł…Ł† ŁƒŁ„ Ų“ŁŠŲ” .

Imam Dzun-Nun Al-Mishri rahimahullahu Taā€™al berkata; ā€œBarangsiapa yg berdzikir kepada Allah Taā€™ala, maka Dia akan melindunginya dari setiap sesuatuā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ : Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų³ŁŠŁ Ų§Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆŁŠŁ† ŲØŁ‡ ŁŠŁ‚Ų§ŲŖŁ„ŁˆŁ† Ų£Ų¹ŲÆŲ§Ų”Ł‡Ł… Ł…Ł† Ų§Ł„Ų¬Ł† ŁˆŲ§Ł„Ų„Ł†Ų³ ŁˆŲØŁ‡ ŁŠŲÆ ŁŲ¹ŁˆŁ† Ų§Ł„Ų¢ŁŲ§ŲŖ Ų§Ł„ŲŖŁ‰ ŲŖŲ·Ų±Ł‚Ł‡Ł…ŲŒ

Para ā€˜Ulama berkata; ā€œDzikir adalah pedang bagi setiap murid, dengan dzikir ia dapat memerangi musuhĀ²nya dari golongan jin dan manusia, dan dengan dzikir ia dapat menolak marabahaya yg akan menimpanyaā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ Ų„Ł† Ų§Ł„ŲØŁ„Ų§Ų” Ų„Ų°Ų§ Ł†Ų²Ł„ Ų¹Ł„Ł‰ Ł‚ŁˆŁ… ŁˆŁŁŠŁ‡Ł… Ų°Ų§ŁƒŲ± Ų­Ų§ŲÆ Ų¹Ł†Ł‡ Ų§Ł„ŲØŁ„Ų§Ų”ŲŒ

Para ā€˜Ulama berkata; ā€œSesungguhnya apabila suatu bencana menimpa suatu kaum dan disana terdapat orang yg berdzikir, maka bencana tersebut akan menjauh darinyaā€.

ŁˆŁ‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ : Ų„Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų„Ų°Ų§ ŲŖŁ…ŁƒŁ† Ł…Ł† Ų§Ł„Ł‚Ł„ŲØ ŲµŲ§Ų± Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† ŁŠŲµŲ±Ų¹ Ų„Ų°Ų§ ŲÆŁ†Ų§ Ł…Ł† Ų§Ł„Ų°Ų§ŁƒŲ± ŁƒŁ…Ų§ ŁŠŲµŲ±Ų¹ Ų§Ł„Ų„Ł†Ų³Ų§Ł† Ų„Ų°Ų§ ŲÆŁ†Ų§ Ł…Ł†Ł‡ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† ŁŲŖŲ¬ŲŖŁ…Ų¹ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ§Ų·ŁŠŁ† . ŁŁŠŁ‚ŁˆŁ„ŁˆŁ† : Ł…Ų§ ŲØŲ§Ł„Ł‡ŲŸ ŁŁŠŁ‚Ų§Ł„ : Ų„Ł†Ł‡ ŲÆŁ†Ų§ Ł…Ł† Ų°Ų§ŁƒŲ± ŁŲµŲ±Ų¹ .

Dan para ā€˜ulama berkata; ā€œSesungguhnya apabila dzikir telah bersemayam dihati, syaithan akan pingsan apabila mendekat pada orang yg berdzikir sebagaimana manusia akan pingsan apabila melihat syaithan mendekatinya, kemudian syaithanĀ² berkumpul dan bertanya; Apa yg terjadi? Syaithan yg lain menjawab; Ia pingsan karena mendekat pada orang yg berdzikirā€.

ŁŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų°Ł„Łƒ ŁŠŲ§ Ų£Ų®ŁŠ ŁˆŲ£ŁƒŲ«Ų± Ł…Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŲ„Ł†Ł‡ ŁŠŁ…Ł†Ų¹ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† Ł…Ł† Ų±ŁƒŁˆŲØŁ†Ų§ .

Ketahuilah hal itu wahai saudaraku, dan perbanyaklah berdzikir kepada Allah Taā€™ala, karena sesungguhnya dzikir dapat mengusir syaithan dari setiap kendaraan kita.

Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ® Ų£ŁŲ¶Ł„ Ų§Ł„ŲÆŁŠŁ† Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ų„Ł† Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† ŁŠŲ±ŁƒŲØ Ų£Ų­ŲÆŁ†Ų§ ŁƒŁ„Ł…Ų§ ŲŗŁŁ„ Ų¹Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŲ„Ł†Ł‡ ŲÆŲ§Ų¦Ł…Ų§ ŁˆŲ§Ł‚Ł ŲØŲ¬Ų§Ł‡ Ł‚Ł„ŲØ Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆŲŒ ŁŁƒŁ„Ł…Ų§ ŲŗŁŁ„ Ų¹Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų§Ų³ŲŖŲ­ŁˆŲ° Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ŲŒ ŁˆŁƒŁ„Ł…Ų§ Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł†Ų²Ł„ Ų¹Ł†Ł‡ŲŒ ŁŁ„Łˆ ŁƒŲ“Ł Ł„Ų£Ų­ŲÆŁ†Ų§ Ł„Ų±Ų£Ł‰ Ų„ŲØŁ„ŁŠŲ³ ŁŠŲ±ŁƒŲØŁ‡ ŁƒŁ…Ų§ ŁŠŲ±ŁƒŲØ Ų£Ų­ŲÆŁ†Ų§ Ų§Ł„Ų­Ł…Ų§Ų± ŁˆŁŠŲµŲ±ŁŁ‡Ų§ ŁƒŁŠŁ Ų“Ų§Ų” Ų·ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„ŁŠŁ„ ŁˆŲ§Ł„Ł†Ł‡Ų§Ų± ŁƒŁ„Ł…Ų§ ŲŗŁŁ„ ŁˆŁŠŁ†Ų²Ł„ Ų¹Ł†Ł‡ ŁƒŁ„Ł…Ų§ Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰

Syaikh Afdhaluddin rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œSesungguhnya syaithan akan menunggangi salah seorang dari kita bilamana ia lalai dari berdzikir kepada Allah Taā€™ala, dan syaithan selamanya berdiri menghadap pada hati seorang hamba, manakala ia lalai dari berdzikir kepada Allah Taā€™ala, syaithan akan mengalahkannya, dan ketika ia berdzikir kepada Allah Taā€™ala, syaithan akan pergi darinya. Kalau seandainya mata hati salah seorang dari kita terbuka, niscaya ia akan melihat iblis menungganginya sebagaimana salah seorang dari kita menunggangi himar, dan syaithan akan mengendalikannya sesuka hatinya sepanjang siang dan malam setiap kali ia lalai dari berdzikir kepada Allah Taā€™ala, dan akan pergi apabila ia berdzikir kepada Allah Taā€™alaā€.

ŁˆŲ£Ų¬Ł…Ų¹ Ų§Ł„Ł‚ŁˆŁ… Ų¹Ł„Ł‰ Ų£Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ł…ŁŲŖŲ§Ų­ Ų§Ł„ŲŗŁŠŲØ ŁˆŲ¬Ų§Ų°ŲØ Ų§Ł„Ų®ŁŠŲ± ŁˆŲ£Ł†ŁŠŲ³ Ų§Ł„Ł…Ų³ŲŖŁˆŲ­Ų“ ŁˆŲ¬Ų§Ł…Ų¹ Ł„Ų“ŲŖŲ§ŲŖ ŲµŲ§Ų­ŲØŁ‡ŲŒ ŁˆŲ„Ų°Ų§ ŲŗŁ„ŲØ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų°Ų§ŁƒŲ± Ų§Ł…ŲŖŲ²Ų¬ ŲØŲ±ŁˆŲ¬ Ų§Ł„Ų°Ų§ŁƒŲ± Ų­ŲØ Ų§Ų³Ł… Ų§Ł„Ł…Ų°ŁƒŁˆŲ± Ų­ŲŖŁ‰ Ų£Ł† ŲØŲ¹Ų¶ Ų§Ł„Ų°Ų§ŁƒŲ±ŁŠŁ† ŁˆŁ‚Ų¹ Ų¹Ł„Ł‰ Ų±Ų£Ų³Ł‡ Ų­Ų¬Ų± ŁŁ‚Ų·Ų± Ų§Ł„ŲÆŁ… Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų£Ų±Ų¶ ŁˆŲ§ŁƒŲŖŲŖŲØ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŒ ŁŁ„Łˆ Ł„Ł… ŁŠŁƒŁ† Ł…Ł† Ų“Ų±Ł Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų„Ł„Ų§ Ų£Ł†Ł‡ Ł„Ų§ ŁŠŁˆŁ‚ŲŖ ŲØŁˆŁ‚ŲŖ Ł„ŁƒŲ§Ł† Ų°Ł„Łƒ ŁƒŁŲ§ŁŠŲ© ŁŁ‰ Ų“Ų±ŁŁ‡ . ŁˆŲ£Ų¬Ł…Ų¹ŁˆŲ§ Ų¹Ł„Ł‰ Ų£Ł†Ł‡ Ł„Ų§ ŁŠŁ†ŲØŲŗŁ‰ ŲŖŲ±ŁƒŁ‡ ŁˆŁ„Łˆ Ł…Ų¹ Ų§Ł„ŲŗŁŁ„Ų© . ŁŲ§ŁŁ‡Ł… .

Para ā€˜ulama sepakat bahwa dzikir adalah kunci keghaiban, dapat mendatangkan kebaikan, menghibur hati yg gelisah, dan menyatukan bercerai berainya hati orang yg berdzikir. Apabila dzikir telah menguasai orang yg berdzikir, maka rasa cinta kepada Dzat yg di dzikirkan akan menyatu dalam ruh orang yg berdzikir, sehingga ada sebagian orang yg berdzikir, tibaĀ² sebongkah batu jatuh mengenai kepalanya, lalu meneteskan darah ke tanah dan darah itu membentuk lafadz ā€œALLAH, ALLAHā€. Ini merupakan keutamaan dzikir, kalau saja dzikir tidak memiliki keutamaan lain selain tidak dibatasinya dengan waktu, kiranya itu saja sudah cukup utama. Dan ā€˜ulama sepakat bahwa tidak sepantasnya seorang hamba meninggalkan dzikir walaupun dalam keadaan lalai. Fahamilah!

ŁˆŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų£Ł† ŁŁˆŲ§Ų¦ŲÆ Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ł„Ų§ ŲŖŁ†Ų­ŲµŲ± Ł„Ų£Ł† Ų§Ł„Ų°Ų§ŁƒŲ± ŁŠŲµŁŠŲ± Ų¬Ł„ŁŠŲ³ Ų§Ł„Ų­Ł‚ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł…Ł† Ų§Ł„Ų£Ų³Ų±Ų§Ų± ŁˆŲ§Ł„Ų¹Ł„ŁˆŁ… ŁƒŁ„Ł…Ų§ Ų°ŁƒŲ± Ł„Ų£Ł†Ł‡Ų§ Ų­Ų¶Ų±Ų© Ł„Ų§ ŁŠŲ±ŲÆ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡Ų§ Ų£Ų­ŲÆ ŁˆŁŠŁŲ§Ų±Ł‚Ł‡Ų§ ŲØŲŗŁŠŲ± Ł…ŲÆŲÆŲŒ Ł„ŁƒŁ† Ł…Ų¹ Ų§Ł„Ų­Ų¶ŁˆŲ±ŲŒ

Ketahuilah bahwa faidahĀ² dzikir tidak dapat terhitung, karena orang yg berdzikir ketika itu menjadi satu majlis dengan Allah Al-Haqq Taā€™ala dalam samudera rahasia dan ā€˜ilmu, karena hal tersebut merupakan suasana yg tidak seorang pun dapat sampai kesana dan tidak dapat memilah-milahnya tanpa pertolongan. Namun demikian itu harus disertai hadirnya hati.

ŁŁŠŁ‚Ų§Ł„ Ł„Ł…Ł† Ų§ŲÆŲ¹Ł‰ Ų£Ł†Ł‡ Ų­Ų¶Ų± ŲØŁ‚Ł„ŲØŁ‡ ŁŁ‰ Ų°ŁƒŲ±Ł‡ Ł…Ų¹ Ų±ŲØŁ‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ł…Ų§ Ų°Ų§ Ų£ŲŖŲ­ŁŁƒ ŁˆŲ£Ų¹Ų·Ų§Łƒ ŁŁ‰ Ł‡Ų°Ų§ Ų§Ł„Ł…Ų¬Ł„Ų³ŲŸ

ŁŲ„Ł† Ł‚Ų§Ł„ : Ł…Ų§ Ų£Ų¹Ų·Ų§Ł†Ł‰ Ų“ŁŠŲ£ . Ł‚Ł„Ł†Ų§ Ł„Ł‡ : ŁˆŲ£Ł†ŲŖ Ų§Ł„Ų¢ Ų®Ų± Ł„Ł… ŲŖŲ­Ų¶Ų± Ł…Ų¹Ł‡ ŁŁ‰ Ų°ŁƒŲ±Ł‡ŲŒ ŁŲ§ŲŖŲ®Ų° Ł„Łƒ Ų“ŁŠŲ®Ų§ ŁŠŲ²ŁŠŁ„ Ų¹Ł†Łƒ Ų§Ł„Ł…ŁˆŲ§Ł†Ų¹ Ų§Ł„Ł…Ų§Ł†Ų¹Ų© Ł„Łƒ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ų­Ų¶ŁˆŲ±ŲŒ ŁŲ„Ł† Ł„Ł… ŁŠŲ¬ŲÆ Ł„Ł‡ Ų“ŁŠŲ®Ų§ŲŒ Ł‚Ł„Ł†Ų§ Ł„Ł‡ : Ų£ŁƒŲ«Ų± Ł…Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŲØŲ§Ł„Ł„ŁŲø Ų­ŲŖŁ‰ ŁŠŲµŁŠŲ± Ų§Ł„Ų­Ł‚ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ł…Ų“Ł‡ŁˆŲÆŁƒ ŁˆŁ‡Ł†Ų§Łƒ ŁŠŲµŲ­ Ų§Ł„ŁŲŖŲ­ŲŒ Ł„Ų£Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© Ł‡Łˆ Ų§Ų³ŲŖŲµŲ­Ų§ŲØ Ų“Ł‡ŁˆŲÆ Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ų£Ł†Ł‡ ŲØŁŠŁ† ŁŠŲÆŁŠ Ų±ŲØŁ‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰, ŁˆŲ§Ł„Ų°ŁƒŲ± ŲØŲ§Ł„Ł„Ų³Ų§Ł† Ų„Ł†Ł…Ų§ Ł‡Łˆ ŁˆŲ³ŁŠŁ„Ų© Ų„Ł„ŁŠŁ‡ŲŒ ŁŲ„Ų°Ų§ Ų­ŲµŁ„ Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁˆŲÆ Ų§Ų³ŲŖŲŗŁ†Ł‰ Ų¹Ł† Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ų³Ų§Ł† ŁŁ„Ų§ ŁŠŲ°ŁƒŲ± ŲØŲ§Ł„Ł„Ų³Ų§Ł† Ų„Ł„Ų§ ŁŁ‰ Ł…Ų­Ł„ ŁŠŁ‚ŲŖŲÆŁ‰ ŲØŁ‡ ŁŁŠŁ‡ Ł„Ų§ ŲŗŁŠŲ±ŲŒ Ł„Ų£Ł† Ų­Ų¶Ų±Ų© Ų“Ł‡ŁˆŲÆ Ų§Ł„Ų­Ł‚ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ Ų­Ų¶Ų±Ų© ŲØŁ‡ŲŖ ŁˆŲ®Ų±Ų³ ŁŠŲ³ŲŖŲŗŁ†Ł‰ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ų°ŁƒŲ± Ų„Ų° Ł‡Łˆ ŲØŁ…Ł†Ų²Ł„Ų© Ų§Ł„ŲÆŁ„ŁŠŁ„ŲŒ ŁŲ„Ų°Ų§ Ų­ŲµŁ„ŲŖ Ų§Ł„Ų¬Ł…Ų¹ŁŠŲ© ŲØŲ§Ł„Ł…ŲÆŁ„ŁˆŁ„ Ų§Ų³ŲŖŲŗŁ†Ł‰ Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ų¹Ł† Ų§Ł„ŲÆŁ„ŁŠŁ„ . ŁŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų°Ł„Łƒ ŁŲ„Ł†Ł‡ Ł†ŁŁŠŲ³ .

Jika dikatakan kepada orang yg mengaku bahwa hatinya dapat hadir bersama Tuhannya Taā€™ala dalam dzikirnya; ā€œApa yg Dia berikan kepadamu dalam majlis itu?ā€

Lalu apabila ia menjawab; ā€œDia tidak memberi sesuatu apapun kepadakuā€. Maka aku akan berkata padanya; ā€œEngkau ingat pada yg lain, hatimu tidak hadir bersama-Nya di saat berdzikir, karena itu carilah olehmu seorang Guru yg dapat menghilangkan darimu beberapa perkara yg menghalangi hadirnya hatimuā€. Dan apabila ia tidak menemukan seorang Guru pun, aku akan menyarankan kepadanya; BanyakĀ²lah berdzikir kepada Allah Taā€™ala dengan lisan hingga Allah Al-Haqq Taā€™ala menjadi perkara yg engkau saksikan, disanalah nanti terbukanya hati yg sah, karena berdzikir kapada Allah Taā€™ala hakikatnya adalah lestarinya penyaksian seorang hamba bahwa ia berada di hadapan Tuhannya Taā€™ala, sedangkan berdzikir dengan lisan hanya sebagai perantara menuju penyaksian bahwa ia berada di hadapan-Nya (syuhud), bila telah berhasil syuhud, ia tidak perlu lagi berdzikir dengan lisan kecuali pada suatu tempat yg disana ia sebagai orang yg di ikuti, bukan yg lainnya, karena suasana penyaksian bahwa dirinya berada di hadapan Allah Al-Haqq Taā€™ala adalah suasana yg membingungkan dan membisukan yg ia tidak butuh lagi pada dzikir, karena dzkir ibarat suatu petunjuk, maka apabila semua yg ditunjukkan telah berhasil dicapai, seorang hamba tidak butuh lagi pada petunjuk. Ketahuilah, karena hal itu adalah masalah yg indah.

Minahus Saniyyah

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ‡ŁŪ„ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ®Ł’ŲŖŁ ŁŁŁŠŁ‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų±Ł‘ŁŁˆŲ­ŁŁ‰ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ§ Ł„ŁŽŁ‡ŁŪ„ Ų³Ł°Ų¬ŁŲÆŁŁŠŁ†ŁŽ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł Ų£ŁŽŁŠŁ’Ų¶Ų§Ł‹ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ : ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł†Ł Ų¬ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų³ŁŒ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

14. OrangĀ² Khashah (Istimewa)

Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 14: “OrangĀ² Khashah (Istimewa)” ŁˆŲµŲ§Ų­ŲØ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŗŲ§ŲØ Ų¹Ł†…
All articles loaded
No more articles to load

14. OrangĀ² Khashah (Istimewa)

Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 14: “OrangĀ² Khashah (Istimewa)” ŁˆŲµŲ§Ų­ŲØ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŗŲ§ŲØ Ų¹Ł†…
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan BunĀ 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print