Dlm Minahus Saniyyah:
Wasiat 14. Memperbanyak Istighfar
Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan: “Aku beristighfar kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari sebanyak 70 kali”. Dan dalam hadits riwayat Muslim disebutkan: “Ketika hatiku gundah, maka aku beristighfar kepada Allah sebanyak 100 kali”.
Abu al-Hasan asy-Syadziliy menyatakan bahwa sudah seharusnya salik untuk selalu beristighfar kepada Allah meski tidak sedang melakukan dosa. Karena sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa Nabi Saw. begitu sering ber-istighfar dan bertaubat kepada Allah. Padahal Allah sudah dan mengampuni semua dosa Nabi Saw.
Bahkan ketika rizki menjadi sulit, maka dengan istighfar pintu rizki akan menjadi terbuka. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam hadits Ibn Hibban: “Barangsiapa menetapi istighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, menjadikan kemudahan dari setiap kesedihannya, dan memberinya rizki tanpa dia sangka².”
Dan ketika suatu kaum selalu beristighfar, maka Allah tidak akan menimpakan suatu musibah kepada mereka. Sebagaimana firman Allah:
وَمَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Dengan demikian, sudah seharusnya salik untuk selalu beristighfar memohon ampun kepada Allah. Agar dosa² yg telah dilakukannya mendapat ampunan-Nya. Bahkan ketika dia mendapati orang² menilai dia sebagai orang yg baik, namun dalam dirinya tidak demikian. Maka bersegeralah untuk beristighfar kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana hal ini diutarakan oleh para ulama.