13. Tidak Berlaku Dzalim

Dlm Minahus Saniyyah:
Wasiat 13. Tidak Berlaku Dzalim

(ŁˆŁŽŲŖŁŽŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲÆŁ’ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŁ‚ŁŁˆŁ’Ų¹Ł ŁŁŁ‰ Ł…ŁŽŲøŁŽŲ§Ł„ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁ)

Ł…Ų·Ł„Ł‚Ų§ Ł„Ų£Ł†Ł‡ ŲÆŁŠŁˆŲ§Ł† Ł„Ų§ ŁŠŲŖŲ±ŁƒŁ‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰.

ā€œMenjauhlah engkau dari berbuat dzalim terhadap hambaĀ² Allahā€

Secara mutlak, karena Allah Taā€™ala tidak akan pernah meninggalkan pembukuan suatu ā€˜amal pun.

ŁˆŲ£Ł…Ų§ ŲøŁ„Ł… Ų§Ł„Ų¹ŲØŲÆ Ł„Ł†ŁŲ³Ł‡ ŲØŲ§Ų±ŲŖŁƒŲ§ŲØ Ų§Ł„Ł…Ų¹Ų§ŲµŁ‰ ŲÆŁˆŁ† Ų§Ł„Ų“Ų±Łƒ ŲØŲ§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŲ„Ł† ŁƒŲ§Ł† Ł‡Łˆ ŁŠŲ±Ų¬Ų¹ Ų„Ł„Ł‰ ŲøŁ„Ł… Ų§Ł„Ł†ŁŲ³ Ų£ŁŠŲ¶Ų§ ŁŲ„Ł†Ł‡ ŲÆŁŠŁˆŲ§Ł† Ł„Ų§ŁŠŲ¹ŲØŲ£ Ų§Ł„Ų­Ł‚ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŲØŁ‡ ŁŠŲŗŁŲ± ŲØŲ§Ł„ŲŖŁˆŲØŲ©.

Kedzaliman seorang hamba terhadap dirinya sendiri adalah melakukan perbuatanĀ² maā€™shiyat selain menyekutukan Allah Taā€™ala (syirik) walaupun syirik juga termasuk dzalim terhadap diri sendiri. Karena sekalipun kedzaliman itu tercatat dalam pembukuan ā€˜amal, Allah Al-Haqq Taā€™ala tidak akan perduli dengannya, Dia akan mengampuninya dengan bertaubat.

Ł‚Ų§Ł„ Ų³ŁŠŲÆŁ‰ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų®ŁˆŲ§Ųµ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : Ł…ŲøŲ§Ł„Ł… Ų§Ł„Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų¹Ł„Ł‰ Ų«Ł„Ų§Ų«Ų© Ų£Ł‚Ų³Ų§Ł…ŲŒ Ł‚Ų³Ł… ŁŠŲŖŲ¹Ł„Ł‚ ŲØŲ§Ł„Ł†ŁŁˆŲ³ŲŒ ŁˆŁ‚Ų³Ł… ŁŠŲŖŲ¹Ł„Ł‚ ŲØŲ§Ł„Ų£Ł…ŁˆŲ§Ł„ŲŒ ŁˆŁ‚Ų³Ł… ŁŠŲŖŲ¹Ł„Ł‚ ŲØŲ§Ł„Ų£Ų¹Ų±Ų§Ų¶.

Tuanku ā€˜Aliy Al-Khowwash rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œKedzaliman terhadap sesama hamba terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kedzaliman yg berhubungan dengan; jiwa, harta dan kehormatanā€.

ŁŲ£Ł…Ų§ Ų§Ł„Ł†ŁŁˆŲ³ ŁŁ„Ł‡Ų§ Ų£Ų­ŁƒŲ§Ł… Ų¹ŲÆŁŠŲÆŲ© ŁŁ‰ Ł…Ų«Ł„ Ł‚ŲŖŁ„ Ų§Ł„Ų¹Ł…ŲÆ ŁˆŲ§Ł„Ų®Ų·Ų£ ŁˆŁˆŲ¬ŁˆŲØ Ų§Ł„Ł‚ŁˆŲÆ ŁˆŲ§Ł„ŲÆŁŠŲ© ŁˆŲ§Ł„ŁƒŁŲ§Ų±Ų© ŁˆŲŗŁŠŲ± Ų°Ł„Łƒ Ł…Ł…Ų§ Ł‡Łˆ Ł…Ų°ŁƒŁˆŲ± ŁŁ‰ ŁƒŲŖŲØ Ų§Ł„ŁŁ‚Ł‡.

Adapun kedzaliman yg berhubungan dengan jiwa terdapat beberapa hukum seperti; Membunuh dengan sengaja, tidak sengaja, wajib qishash, membayar diyat (tebusan), membayar kafarat (denda atas pelanggaran) dan lain sebagainya yg semua itu dijelaskan dalam kitabĀ² fiqih.

ŁˆŲ£Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų£Ł…ŁˆŲ§Ł„ ŁŲ„Ł†Ł‡ Ł„Ų§ ŲØŲÆ Ł…Ł† Ų±ŲÆŁ‡Ų§ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„ŁˆŁ… Ų£Łˆ ŁˆŲ§Ų±Ų«Ł‡ ŁˆŲ„Ł† ŲŖŲ¹Ų°Ų± Ų°Ł„Łƒ Ł„Ł… ŁŠŲØŁ‚ ŲŗŁŠŲ± Ų§Ł„ŲŖŲµŲÆŁ‚ ŲØŁ‡Ų§ Ų¹Ł† ŲµŲ§Ų­ŲØŁ‡Ų§ Ų¹Ł„Ł‰ Ł…Ų°Ł‡ŲØ Ł…Ł† ŁŠŲ±Ł‰ Ų°Ł„ŁƒŲŒ ŁŲ„Ł† Ų¹Ų¬Ų² Ų¹Ł† Ų±ŲÆ Ų§Ł„Ł…ŲøŲ§Ł„Ł… ŁŁ„ŁŠŲ³ŲŖŁƒŲ«Ų±  Ł…Ł† Ų§Ł„Ų­Ų³Ł†Ų§ŲŖ Ų§Ł„ŲŖŁ‰ ŁŠŁˆŁŁ‰ Ł…Ł†Ł‡Ų§ Ų§Ł„ŲŗŲ±Ł…Ų§Ų” Ų¹Ł†ŲÆ Ų§Ł„Ł…ŁŠŲ²Ų§Ł† ŁˆŲ„Ł„Ų§ ŁŁ„ŁŠŲŖŲ£Ł‡ŲØ Ł„ŲŖŲ­Ł…Ł„ Ų£Ų«Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„ŁˆŁ… ŁˆŲ£ŁˆŲ²Ų§Ų±Ł‡ ŁŠŁˆŁ… Ų§Ł„Ł‚ŁŠŲ§Ł…Ų© ŁƒŁ…Ų§ ŁˆŲ±ŲÆ ŁŁ‰ Ų§Ł„ŲµŲ­ŁŠŲ­ “Ų£Ł† Ł…Ł† ŁƒŲ§Ł†ŲŖ Ł„Ł‡ Ų­Ų³Ł†Ų§ŲŖ Ų£Ų®Ų° Ł…Ł† Ų­Ų³Ł†Ų§ŲŖŁ‡ ŁˆŲ£Ų¹Ų·Ł‰ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„ŁˆŁ…ŲŒ ŁˆŁ…Ł† Ł„Ł… ŁŠŁƒŁ† Ł„Ł‡ Ų­Ų³Ł†Ų§ŲŖ Ų·Ų±Ų­ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ł…Ł† Ų³ŁŠŲ¦Ų§ŲŖ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„ŁˆŁ… ŁˆŁƒŲŖŲØ Ł„Ł‡ ŁƒŲŖŲ§ŲØ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų±”

Sedangkan kedzaliman yg berhubungan dengan harta tidak boleh tidak harta tersebut harus dikembalikan kepada orang yg terdzalimi atau kepada ahli warisnya, bila kesulitan, maka harus mensedekahkannya atas nama pemilik harta menurut madzhab ā€˜ulama yg berpendapat demikian. Bila tidak mampu lagi untuk mengembalikannya, maka harus memperbanyak ā€˜amalĀ² kebajikan untuk dibayarkan kepada orang yg terdzalimi kelak saat timbangan ā€˜amal, jika tidak, maka bersiap-siaplah untuk menanggung beban dan dosaĀ² orang yg terdzalimi kelak pada hari kiamat sebagaimana telah ditetapkan dalam hadits shahih; ā€œBahwa Rasulullah Saw. pernah bertanya kepada para sahabat; ā€œTahukah kalian, siapakah orang yg bangkrut itu?ā€ Para sahabat menjawab; ‘Menurut kami, orang yg bangkrut di antara kami adalah orang yg tidak memiliki uang dan harta kekayaan.’ Rasulullah Saw. bersabda; ā€œSesungguhnya umatku yg bangkrut adalah orang yg pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yg belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke nerakaā€.

ŁˆŲ£Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų£Ų¹Ų±Ų§Ų¶ŲŒ ŁŁ‚ŲÆ Ų°ŁƒŲ± ŲØŲ¹Ų¶ Ł…Ų­Ł‚Ł‚ŁŠ Ų§Ł„Ų£Ų¦Ł…Ų© ŁŁŠŁ‡Ų§ ŲŖŁŲµŁŠŁ„Ų§ Ų­Ų³Ł†Ų§ Ł„Ų¹Ł„Ł‡ Ų£Ų­ŁˆŲ· Ų§Ł„ŁˆŲ¬ŁˆŁ‡ ŁŁ‰ Ł‡Ų°Ų§ Ų§Ł„ŲØŲ§ŲØŲŒ ŁˆŁ‡Łˆ Ų£Ł† ŲŖŁ„Łƒ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„Ł…Ų© Ų„Ł† ŁƒŲ§Ł†ŲŖ ŲŗŁŠŲØŲ© Ų£Łˆ Ł†Ł…ŁŠŁ…Ų© ŁŁ„Ų§ ŁŠŲ®Ł„Łˆ Ų§Ł„Ų£Ł…Ų± ŁŁŠŁ‡Ų§ Ł…Ł† Ų£Ų­ŲÆ Ų­Ų§Ł„ŁŠŁ† : Ų„Ł…Ų§ Ų£Ł† ŲŖŁƒŁˆŁ† Ł‚ŲÆ ŲØŁ„ŲŗŲŖ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„ŁˆŁ… Ų£Łˆ Ł„Ł… ŲŖŲØŁ„ŲŗŁ‡ ŁŲ„Ł† ŲØŁ„ŲŗŲŖ ŲŖŲ¹ŁŠŁ† Ų§Ł„ŲŖŲ­Ł„Ł„ Ł…Ł†Ł‡Ų§ŲŒ ŁˆŲ„Ł† Ł„Ł… ŲŖŲØŁ„ŲŗŁ‡ ŁƒŲ§Ł† ŲŖŲØŁ„ŁŠŲŗŁ‡Ų§ Ł„Ł‡ Ų£Ų°Ł‰ Ų¬ŲÆŁŠŲÆŲ§ ŁŁŠŁˆŲ±Ų« Ł…Ł† Ų§Ł„Ų­Ł‚ŲÆ ŁˆŲ§Ł†Ł‚Ų·Ų§Ų¹ Ų§Ł„Ł…ŁˆŲÆŲ© ŁˆŁ†Ų­Łˆ Ų°Ł„Łƒ Ł…Ų§ Ł‡Łˆ Ų£ŲµŲ¹ŲØ Ł…Ł† ŲŖŁ„Łƒ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„Ł…Ų© ŁŲ§Ł„Ų·Ų±ŁŠŁ‚ ŁŁ‰ Ų°Ł„Łƒ ŁƒŲ«Ų±Ų© Ų§Ł„Ų„Ų³ŲŖŲŗŁŲ§Ų± Ł„Ł‡ ŲÆŁˆŁ† ŲŖŲØŁ„ŁŠŲŗŁ‡ ŁˆŲ·Ł„ŲØ Ų§Ł„ŲŖŲ­Ł„Ł„ Ł…Ł†Ł‡ŲŒ

Dan kedzaliman yg berhubungan dengan kehormatan, sebagian Imam ahli tahqiq telah menyatakan tentangnya secara rinci dengan rincian yg sangat baik, mungkin itu merupakan langkah yg sangat berhati-hati dalam menangani masalah ini. pernyataannya adalah; Apabila kedzaliman itu berupa ghibah (menggunjing) atau namimah (adu domba), maka kedzaliman tersebut tidak terlepas dari salah satu di antara dua hal, yaitu; Adakalanya kedzaliman itu telah sampai kepada orang yg terdzalimi, dan adakalanya tidak atau belum sampai kepadanya. Apabila kedzaliman itu telah sampai kepada orang yg terdzalimi, maka ia wajib memohon agar kedzalimannya dimaafkan. Dan apabila belum sampai kepadanya, maka (jangan sekali-kali menyampaikannya, karena) menyampaikan kedzaliman tersebut kepadanya berarti ia melakukan kedzaliman yg baru hingga menimbulkan dendam, putusnya tali kasih sayang dari sesamanya yg berupa persoalan yg lebih rumit daripada kedzaliman itu sendiri. Adapun jalan penyelesaiannya adalah banyakĀ² memintakan ampun untuk orang yg terdzalimi, bukan menyampaikannnya dan bukan memohon kepada madzlum agar memaafkan kedzalimannya.

Ų«Ł… Ł„Ų§ ŁŠŲ®ŁŁ‰ Ų¹Ł„ŁŠŁƒ ŁŠŲ§ Ų£Ų®Ł‰ Ų£Ł† Ł…Ł† Ų§Ł„Ų°Ł†ŁˆŲØ Ł…Ų§ ŁŠŲ“ŲØŁ‡ Ų£Ł…Ų±Ł‡ Ł…Ł† Ų¬Ł‡Ų© ŁƒŁˆŁ†Ł‡ Ł…Ł† Ł…ŲøŲ§Ł„Ł… Ų§Ł„Ł†ŁŲ³ Ų£Łˆ Ł…ŲøŲ§Ł„Ł… Ų§Ł„Ų¹ŲØŲ§ŲÆ ŁƒŲ§Ł„Ų²Ł†Ų§ ŁˆŲ§Ł„Ł„ŁˆŲ§Ų· Ł…Ų«Ł„Ų§ŲŒ ŁŲ„Ł† Ų§Ł„Ų£Ł…Ų± ŁŁ‰ Ų°Ł„Łƒ ŁŠŲ­ŲŖŲ§Ų¬ Ų„Ł„Ł‰ ŲŖŁŲµŁŠŁ„ Ł„ŁŠŲøŁ‡Ų± ŲØŁˆŲ§Ų³Ų·Ų© Ų±Ų¬Ų§Ų¦Ł‡ Ų§Ł„ŲµŁˆŲ§ŲØŲŒ ŁˆŁ‡Łˆ Ų£Ł† ŁŠŁ‚Ų§Ł„ : Ų„Ł† ŁƒŲ§Ł† Ų§Ł„Ł…ŁŲ¹ŁˆŁ„ ŲØŁ‡ Ł…ŲØŲŖŲÆŲ¦Ų§ ŁƒŲ§Ł†ŲŖ ŲŖŁ„Łƒ Ų§Ł„Ł…ŲøŁ„Ł…Ų© Ł…Ł† Ł…ŲøŲ§Ł„Ł… Ų§Ł„Ł†ŁŲ³ŲŒ ŁˆŲ„Ł† ŁƒŲ§Ł† Ų§Ł„ŁŲ§Ų¹Ł„ Ł‚ŲÆ Ų±Ų§ŁˆŲÆŁ‡ ŁˆŲ¹Ų§ŁˆŲÆŁ‡ ŁƒŲ§Ł† Ų°Ł„Łƒ Ł…Ł† Ł…ŲøŲ§Ł„Ł… Ų§Ł„Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§Ł„ŲµŲ¹ŲØŲ©ŲŒ Ł„Ų£Ł†Ł‡ Ų¢Ų°Ł‰ ŲŖŁ„Łƒ Ų§Ł„ŲµŁˆŲ±Ų© ŁˆŁ‚Ł‡Ų±Ł‡Ų§ ŁˆŲ¬Ų±Ł‡Ų§ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł…Ų¹ŲµŁŠŲ©ŲŒ ŁˆŁ…Ł† Ų³Ł† Ų³Ł†Ų© Ų³ŁŠŲ¦Ų© ŁƒŲ§Ł† Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ²Ų±Ł‡Ų§ ŁˆŁˆŲ²Ų± Ł…Ł† Ų¹Ł…Ł„ ŲØŁ‡Ų§ Ų„Ł„Ł‰ ŁŠŁˆŁ… Ų§Ł„Ł‚ŁŠŲ§Ł…Ų©ŲŒ ŁˆŲ£ŁŠŲ¶Ų§ ŁŲ„Ł†Ł‡ Ł‡ŲŖŁƒ Ų¹Ų±Ų¶Ł‡Ų§ ŁˆŲ¢Ų°Ł‰ Ų£Ł‡Ł„Ł‡Ų§ ŁˆŲ­Ł…Ł„Ł‡Ł… Ų§Ł„Ų¹Ų§Ų± ŁˆŲŗŁŠŲ± Ų°Ł„Łƒ .

Kemudian tidak diragukan lagi olehmu wahai saudaraku bahwa di antara dosaĀ² adalagi dosa yg kasusnya serupa antara apakah termasuk dzalim kepada diri sendiri atau dzalim kepada orang lain? Seperti perzinahan dan liwath (homoseksual). Kasus semacam ini harus di tafshil (dirinci) agar nampak yg sebenarnya mana yg dzalim kepada diri sendiri dan mana yg dzalim kepada orang lain. Rinciannya yaitu; Apabila yg memulai adalah pihak sasaran (wanita), maka itu termasuk dzalim kepada dirinya sendiri, sedangkan apabila pihak pelaku (lakiĀ²) yg merayu dan memaksanya, maka itu termasuk kedzaliman terhadap sesama hamba yg sangat rumit, sebab dalam kasus semacam ini ia memaksanya dan menyeretnya kepada perbuatan maā€™siyat, ā€œBarangsiapa memberi contoh dengan contoh yg buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yg melakukannya sampai hari kiamatā€. Dan sesungguhnya ia juga merusak kehomatannya, menyakiti, dan mempermalukan keluarganya dan lain sebagainya.

(ŲŖŁ†ŲØŁŠŁ‡)

Ų§Ł„Ų£Ų¹Ų±Ų§Ų¶ Ų£Ų“ŲÆ Ł…Ł† Ų§Ł„Ų£Ł…ŁˆŲ§Ł„ . Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų¹Ł„Ł…Ų§Ų” : Ł„Łˆ Ų£Ł† Ų“Ų®ŲµŲ§ Ų£Ų®Ų° Ł…Ų§Ł„ Ų“Ų®Ųµ Ų«Ł… ŲŖŁˆŲ±Ų¹ ŁŲ¬Ų§Ų” ŲØŁ‡ ŲØŲ¹ŲÆ Ł…ŁˆŲŖŁ‡ Ų„Ł„Ł‰ ŁˆŲ±Ų«ŲŖŁ‡ ŁˆŲ„Ł„Ł‰ Ų¬Ł…ŁŠŲ¹ Ų£Ł‡Ł„ Ų§Ł„Ų£Ų±Ų¶ ŁŲ¬Ų¹Ł„ŁˆŁ‡ ŁŁ‰ Ų­Ł„ Ł…Ų§ ŁƒŲ§Ł† ŁŁ‰ Ų­Ł„ ŁŲ¹Ų±Ų¶ Ų§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł† Ų£Ų“ŲÆ Ł…Ł† Ł…Ų§Ł„Ł‡ŲŒ

(Peringatan);

Kehormatan seseorang adalah lebih berharga daripada hartanya. Para ā€˜ulama berkata; Seandainya seseorang mengambil harta orang lain, kemudian ia berlaku wiraā€™i, lalu setelah orang itu meninggal dunia ia datang dengan membawa harta tersebut kepada ahli warisnya dan kepada seluruh penduduk bumi, maka mereka dapat menghalalkannya selama harta tersebut berupa harta halal. Adapun berurusan dengan kehormatan seseorang adalah lebih berat tanggung jawabnya daripada berurusan dengan hartanya.

ŁˆŁ…Ł† ŁƒŁ„Ų§Ł… Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ® Ų£ŲØŁ‰ Ų§Ł„Ł…ŁˆŲ§Ł‡ŲØ Ų§Ł„Ų“Ų§Ų°Ł„Ł‰ Ų±Ų­Ł…Ł‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ : “Ł…Ł…Ų§ ŁŠŁˆŁ‚Ł Ų§Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆ Ų¹Ł† Ų§Ł„ŲŖŲ±Ł‚Ł‰ ŁˆŁ‚ŁˆŲ¹Ł‡ ŁŁ‰ ŲŗŁŠŲØŲ© Ų£Ų­ŲÆ Ł…Ł† Ų§Ł„Ł…Ų³Ł„Ł…ŁŠŁ†”ŲŒ ŁˆŁ…Ł† Ų§ŲØŲŖŁ„ŁŠ ŲØŁˆŁ‚ŁˆŲ¹Ł‡ ŁŁ‰ Ų°Ł„Łƒ ŁŁ„ŁŠŁ‚Ų±Ų£ Ų§Ł„ŁŲ§ŲŖŲ­Ų© ŁˆŲ³ŁˆŲ±Ų© Ų§Ł„Ų„Ų®Ł„Ų§Ųµ ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¹ŁˆŲ°ŲŖŁŠŁ† ŁˆŁŠŲ¬Ų¹Ł„ Ų«ŁˆŲ§ŲØŁ‡Ł† ŁŁ‰ ŲµŲ­Ų§Ų¦Ł Ų°Ł„Łƒ Ų§Ł„Ų“Ų®ŲµŲŒ ŁŲ„Ł†Ł‰ Ų±Ų£ŁŠŲŖ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł…Ł†Ų§Ł… ŁˆŲ£Ų®ŲØŲ±Ł†Ł‰ ŲØŲ°Ł„Łƒ ŁˆŁ‚Ų§Ł„ : “Ų„Ł† Ų§Ł„ŲŗŁŠŲØŲ© ŁˆŲ§Ł„Ų«ŁˆŲ§ŲØ ŁŠŁ‚ŁŲ§Ł† ŲØŁŠŁ† ŁŠŲÆŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŲ£Ų±Ų¬Łˆ Ų£Ł† ŁŠŲŖŁˆŲ§Ų²Ł†Ų§” ŁŲ§Ų¹Ł„Ł… Ų°Ł„Łƒ ŁŠŲ§ Ų£Ų®ŁŠ .

Syaikh Abu Al-Mawahib As-Syadziliy rahimahullahu Taā€™ala berkata; ā€œSebagian dari perkara yg dapat menghambat seorang murid untuk naik derajat adalah menggunjing salah seorang dari orangĀ² muslimā€. Barangsiapa yg di uji berupa terjerumus ke dalam masalah tersebut hendaklah ia membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Muā€™awwidzatain, dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yg digunjing, karena aku pernah melihat Rasulullah Saw. dalam tidurku memberi kabar kepadaku tentang hal itu, Beliau bersabda; ā€œSesungguhnya (dosa) ghibah dan pahala (bacaan itu) keduanya berhenti dihadapan Allah Taā€™ala, aku berharap keduanya menjadi seimbangā€.

Ketahuilah wahai saudaraku!

Minahus Saniyyah

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ‡ŁŪ„ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ®Ł’ŲŖŁ ŁŁŁŠŁ‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų±Ł‘ŁŁˆŲ­ŁŁ‰ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ§ Ł„ŁŽŁ‡ŁŪ„ Ų³Ł°Ų¬ŁŲÆŁŁŠŁ†ŁŽ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł Ų£ŁŽŁŠŁ’Ų¶Ų§Ł‹ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ : ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł†Ł Ų¬ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų³ŁŒ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

14. OrangĀ² Khashah (Istimewa)

Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 14: “OrangĀ² Khashah (Istimewa)” ŁˆŲµŲ§Ų­ŲØ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŗŲ§ŲØ Ų¹Ł†…
All articles loaded
No more articles to load

14. OrangĀ² Khashah (Istimewa)

Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 14: “OrangĀ² Khashah (Istimewa)” ŁˆŲµŲ§Ų­ŲØ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŗŲ§ŲØ Ų¹Ł†…
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan BunĀ 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print