Dlm Minahus Saniyyah,
Wasiat 3. Meninggalkan Perkara Mubah
(ŁŁŲ§ŲŖŁŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲØŁŲ§ŲŁŲ§ŲŖŁ Ų·ŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł)
āDan tinggalkanlah olehmu perkara mubah karena untuk meraih derajat yg luhurā
ŁŲ§Ł Ų³ŁŲÆŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁ Ų±ŲµŁŁ Ų±ŲŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ : “ŁŲ§ŁŲµŲ ŁŁ Ų±ŁŲÆ ŁŲÆŁ ŁŁ Ų§ŁŲ„Ų±Ų§ŲÆŲ© ŲŲŖŁ ŁŲŖŲ±Ł ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁ ŲØŲ§ŲŲ§ŲŖ ŁŁŲ¬Ų¹Ł Ł ŁŲ§Ł ŁŁ Ł ŲØŲ§Ų ŲŖŲ±ŁŁ Ł Ų£Ł ŁŲ±Ų§ Ų“Ų±Ų¹ŁŲ§ Ł Ł Ł ŁŲÆŁŲØ Ų£Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ¬ŲŖŁŲØ Ų§ŁŁ ŲØŲ§Ų ŁŲ£ŁŁ Ł ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ±Ų§ŁŲ© ŲŖŁŲ²ŁŁ”
Tuanku āAliy Al-Murshifiy rahimahullahu Taāala berkata; āTidak sah bagi seorang murid (orang yg mengharapkan) derajat luhur hingga ia meninggalkan perkara mubah dan mengganti kedudukan setiap perkara mubah yg ditinggalkannya dengan perkara yang diperintah syaraā berupa kesunnatan atau āamal yg lebih utama, serta menjauh dari perkara mubah seolah-olah hal itu merupakan larangan berupa makruh tanzihā.
ŁŁŲÆ Ų£Ų¬Ł Ų¹ŁŲ§ Ų¹ŁŁ Ų£Ł ŁŁ Ł Ł Ł ŁŲÆ ŁŁŁŲ³Ł Ų§Ų±ŲŖŁŲ§ŲØ Ų§ŁŲ±Ų®Ųµ ŲÆŁŁ Ų§ŁŲ¹Ų²Ų§Ų¦Ł ŁŲ§ ŁŲ¬ŁŲ” Ł ŁŁ Ų“ŁŲ” ŁŁ Ų§ŁŲ·Ų±ŁŁ.
Para āulama sepakat bahwa setiap orang yg mempersiapkan dirinya untuk menempuh jalan rukhshah (yg ringan) bukan yg berat, hendaknya tidak ada suatu pun yg datang di tengahĀ² perjalanannya menuju Allah.
ŁŁŲ§Ł Ų³ŁŲÆŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ®ŁŲ§Ųµ Ų±ŲŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ : Ł Ų§ Ų¬Ų¹Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų§ŁŁ ŲØŲ§Ų Ų„ŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲ³Ų§ ŁŲØŁŁ Ų¢ŲÆŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŲ§Ų© ŁŲ§ŁŲ³ŁŲ§Ł Ł Ł Ł Ų“ŁŲ© Ų§ŁŲŖŁŁŁŁ ŲŁŁ Ų±ŁŲØ Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁ Ų°ŁŲ§ŲŖŁŁ Ų§ŁŁ ŁŁ Ł Ł Ų§ŁŲŖŁŲ§ŁŁŁŲ ŁŁŁ Ų£Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁ ŁŲ±ŁŲØ ŁŁ Ų°ŁŲ§ŲŖŁŁ Ų§ŁŁ ŁŁ ŁŁ ŁŲ“Ų±Ų¹ ŁŁŁ Ų§ŁŁ ŲØŲ§Ų ŁŁ Ų§ ŁŲ¹Ł ŲØŲ§ŁŁ ŁŲ§Ų¦ŁŲ© ŁŲ£ŁŁŁ ŁŲ§ŁŲ¹Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁ ŁŁ Ų·Ų¹Ł Ų§Ų ŁŁŲ°ŁŁ ŁŲ§ŁŁŲ§ ŁŲ³ŲØŲŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŲ§ŁŁŁŲ§Ų± (ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲŖŁŲ±ŁŁŁŁŁ)Ų
Tuanku āAliy Al-Khowwash rahimahullahu Taāala berkata; āAllah Taāala tidaklah menjadikan perkara mubah kecuali untuk memberi kemurahan bagi anak Adam āalaihissalam dari beratnya beban dikala Allah Taāala meletakkan rasa bosan pada diri mereka dari beberapa beban. Seandainya Allah Taāala tidak meletakkan rasa bosan pada diri mereka, tentu Dia tidak akan memberlakukan hukum mubah kepada mereka sebagaimana apa yg berlaku bagi para malaikat, karena mereka tidak pernah mengenal bosan, dan karena itulah mereka senantiasa bertasbih siang dan malam tanpa hentiā.
ŁŲ§Ł ŁŁŁ Ų§ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁ Ł Ł Ų“Ų£ŁŁŁ Ų§ŁŲ£Ų®Ų° ŲØŲ§ŁŲ¹Ų²Ų§Ų¦Ł ŲÆŁŁ Ų§ŁŲ±Ų®Ųµ Ų·ŁŲØŲ§ ŁŁŲŖŲ±ŁŁ ŁŁ Ų§ ŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ Ł Ł Ų£ŲŁŲ§ŁŁŁ Ų·ŁŲØŁŲ§ Ł Ł Ų§ŁŁ Ų±ŁŲÆŁŁ Ų§ŁŲ¹Ł Ł Ų¹ŁŁ ŲŖŁŁŁŁ Ų§ŁŁ ŲØŲ§ŲŲ§ŲŖ Ų¬ŁŲÆŁŁ ŁŁŲ¬Ų¹ŁŁŁ Ł ŁŲ§Ł Ų°ŁŁ Ų·Ų§Ų¹Ų© ŁŲ«Ų§ŲØŁŁ Ų¹ŁŁŁŲ§Ų
āAliy Al-Khowwash rahimahullahu Taāala berkata; Ketika para āulama memilih menempuh jalan yg berat, bukan yg ringan demi menggapai derajat luhur sebagaimana hal itu dapat diketahui dari keadaan mereka, mereka pun menuntut muridĀ²nya untuk beramal mengurangi pekerjaan mubah semampu mereka dan menggantinya dengan ketaāatan sehingga mereka mendapatkan pahala atasnya.
ŁŲ„Ł ŁŁ ŁŲ¬ŲÆŁŲ§ Ų·Ų§Ų¹Ų© ŁŁŁŲ§ ŲØŲ§ŁŁ ŲØŲ§Ų Ł Ł Ų£ŁŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų®ŁŲ±Ų§ ŁŲ§ŁŲŖŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŲØŲ§ŲÆŲ§ŲŖ ŲØŲ£ŁŁ ŲŖŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ© ŁŲ²ŁŲ§Ł Ų§ŁŲ¹ŲØŁŲ³Ų© ŲØŁ ŲØŲ§Ų³Ų·Ų© Ų§Ų®ŁŲ§ŁŁŁ ŲØŲØŲ¹Ų¶ ŁŁŲ§Ł ŁŁ ŁŁŲŁ Ų°ŁŁŲ ŁŲ£Ų®Ų°ŁŲ§ Ų§ŁŁ Ų±ŁŲÆ ŲØŲ§ŁŁŁŁ Ł Ł ŲŗŁŲ± Ų¶Ų±ŁŲ±Ų©Ų ŁŲØŲ§ŁŲ£ŁŁ Ł Ł ŲŗŁŲ± Ų¬ŁŲ¹Ų ŁŲØŲ§ŁŁŁŲ§Ł Ł Ł ŲŗŁŲ± ŲŲ§Ų¬Ų©Ų ŁŲØŁ Ų®Ų§ŁŲ·Ų© Ų§ŁŁŲ§Ų³ Ų£ŁŲ§ ŁŲ¶Ų±ŁŲ±Ų©Ų ŁŲ£Ų±Ų§ŲÆŁŲ§ Ų£Ł ŁŲ«Ų§ŲØ Ł Ų±ŁŲÆŁŁ Ų«ŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁŲ§Ų¬ŲØŲ§ŲŖ ŁŁ Ų³Ų§Ų¦Ų± Ų£ŲŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŁ ŲŁŁ ŁŲ¬ŲØ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŁŲ ŁŁŲŖŁŁŁ ŲŁŁ ŁŲ¬ŲØ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ§Ł Ł Ų«ŁŲ§Ų ŁŲ„Ł ŁŲ²Ł Ų¹ŁŁ Ų°ŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲ²Ł Ų¹Ł Ų§ŁŲ„Ų³ŲŖŲŲØŲ§ŲØŲ ŁŁŲ£ŁŁ ŲŁŁ ŁŲ³ŲŖŲŲØ Ų§ŁŲ£ŁŁŲ ŁŁŲŖŁŁŁ ŲŁŁ ŁŲ³ŲŖŲŲØ Ų§ŁŁŁŲ§Ł Ų
Lalu apabila mereka tidak menemukan ketaāatan (sebagai gantinya), mereka berniyat dalam mengerjakan pekerjaan mubah seperti makan dan berbicara dengan niyat yg baik, seperti mencari kekuatan untuk āibadah dengan makan makanan yg di senangi, atau menghilangkan sikap cemberut dengan membahagiakan saudaraĀ² mereka dengan sebagian pembicaraan dan lain sebagainya. Dan mereka menekankan kepada muridĀ²nya untuk tidak tidur kecuali dalam keadaan darurat, tidak makan kecuali bila telah lapar, tidak berbicara kecuali bila dibutuhkan dan tidak bergaul dengan orangĀ² kecuali terpaksa. Karena mereka berharap agar muridĀ²nya mendapatkan pahala seperti pahala mengerjakan kewajiban di dalam setiap langkahĀ²nya. Misalnya, para murid baru boleh makan bila tiba saatnya wajib makan dan boleh berbicara bila tiba saatnya wajib bicara. Sebab jika merosot dari perkara wajib, tidak sampai merosot dari perkara sunnat, hingga akhirnya mereka makan bila tiba saat disunnatkannya makan dan berbicara bila tiba saat disunnatkannya berbicara.
ŁŁŲ°ŁŁ Ų¢Ų®Ų°ŁŲ§ Ų§ŁŁ Ų±ŁŲÆ ŲØŲ§ŁŁŲ³ŁŲ§Ł ŁŲØŲ§ŁŲ§ŲŲŖŁŲ§Ł ŁŁŁ ŲÆ Ų§ŁŲ±Ų¬Ł ŁŁ ŁŁŁ Ų§Ł ŁŁŲ§Ų± Ų„ŁŲ§ ŁŲŲ§Ų¬Ų©Ų ŁŲ¢Ų®Ų°ŁŁ ŲØŲ§ŁŲ®ŁŲ§Ų·Ų± ŁŁŁ ŁŁ ŲŖŲ³ŲŖŁŲ±Ų ŁŲ¢Ų®Ų°ŁŁ ŲØŲ£ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŁ ŲØŲ§ŲŲ§ŲŖ ŁŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲŖŲ±ŁŁ.
Demikian pula, mereka menekankan kepada muridĀ²nya agar lupa makan, tidak mimpi basah dan tidak menjulurkan kakinya di waktu siang atau malam hari kecuali karena ada hajat. Menekankan kepada mereka agar mengendalikan bisikan hati walaupun belum bisa terarah, dan menekankan kepada mereka agar tidak makan makanan mubah yg disenangi, karena hal itu dapat menghentikan perjalanannya menuju derajat luhur.
ŁŁŁ Ų²ŲØŁŲ± Ų§ŁŲ³ŁŲÆ ŲÆŲ§ŁŲÆ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŲ§Ł : “ŁŲ§ ŲÆŲ§ŁŲÆ ŲŲ°Ų± ŁŲ£ŁŲ°Ų± ŁŁŁ Ł Ų¹Ł Ų£ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ§ŲŖŲ ŁŲ„Ł ŁŁŁŲØ Ų£ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ§ŲŖ Ł ŲŲ¬ŁŲØŲ© Ų¹ŁŁ”
Didalam kitab Zaburnya Nabi Dawud āalaihissalam difirmankan; āWahai Dawud! Peringatkanlah dan takut-takutilah kaummu dari makan makanan yg disenangi, karena sesungguhnya orang yg ahli menuruti kesenangan hatinya akan terhalang dari-Kuā.
ŁŁŁ Ų§ Ų£Ł Ų£ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ§ŲŖ ŁŲ·Ų±ŲÆ Ų§ŁŲ¹ŲØŲÆ Ų¹Ł ŲŲ¶Ų±Ų© Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁŲ°ŁŁ Ł ŲÆ Ų§ŁŲ±Ų¬Ł Ł Ł ŲŗŁŲ± ŲŲ§Ų¬Ų© ŲØŲ¬Ų§Ł Ų¹ Ų³ŁŲ” Ų§ŁŲ£ŲÆŲØ.
Sebagaimana halnya makan makanan yg disenangi dapat menjauhkan seorang hamba dari hadirat Allah Taāala, demikian pula menjulurkan kaki dengan segala adab yg buruk tanpa ada hajat.
ŁŁŲ§Ł Ų£ŁŲ¶Ų§ : ŁŲ§ŁŲØŁŲŗ Ų§ŁŁ Ų±ŁŲÆ Ł ŁŲ§Ł Ų§ŁŲµŲÆŁ ŲŲŖŁ ŁŲ²ŁŲÆ ŁŁ ŲŖŲ¹ŲøŁŁ Ų£Ł Ų± Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁ ŁŲÆŁŲØ ŁŲ£ŁŁ ŁŲ§Ų¬ŲØŲ ŁŁŲ¬ŲŖŁŲØ Ų§ŁŁ ŁŲ±ŁŁ ŁŲ£ŁŁ ŲŲ±Ų§Ł Ų ŁŁŲ¬ŲŖŁŲØ Ų§ŁŲŲ±Ų§Ł ŁŲ£ŁŁ ŁŁŲ± ŁŁŁŁŁ ŲØŲ¬Ł ŁŲ¹ Ų§ŁŁ ŲØŲ§ŲŲ§ŲŖ Ų®ŁŲ±Ų§ ŁŁŲ«Ų§ŲØ Ų¹ŁŁ Ų°ŁŁŲ ŁŁŁŁŁ ŲØŲ§ŁŁŁŁ ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ© Ų§ŁŲŖŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŁŲŖŁŲ§ŁŁ ŲØŲ¹Ų¶ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ§ŲŖ ŁŁ ŲÆŲ§ŁŲ§Ų© ŁŁŲ³Ł Ų„Ų°Ų§ ŁŁŲ±ŲŖ Ł Ł Ų§ŁŲ¹ŲØŲ§ŲÆŲ§ŲŖ ŲØŲ§ŁŁŁŁŲ©Ų ŁŲ„Ł ŁŲ³Ų§Ł ŲŲ§Ł Ų§ŁŁŁŲ³ ŁŁŁŁ ŁŲµŲ§ŲŲØŁŲ§ : ŁŁ Ł Ų¹Ł ŁŁ ŲØŲ¹Ų¶ Ų§ŲŗŲ±Ų§Ų¶Ł ŁŲ„ŁŲ§ ŲµŲ±Ų¹ŲŖŁŲ ŁŁŲ°ŁŁ ŁŁŁŁ ŲØŁŲØŲ§Ų³ Ų§ŁŲ«ŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁŲ§Ų®Ų±Ų© Ų„ŲøŁŲ§Ų± ŁŲ¹Ł Ų© Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŲÆŁŁ Ų§ŁŲŲøŁŲø Ų§ŁŁŁŲ³Ų§ŁŁŲ©Ų ŁŁŲ°ŁŁ ŁŲ£ŁŁ Ų§ŁŲ²Ų§Ų¦ŲÆ Ł Ł Ų§ŁŲ·Ų¹Ų§Ł Ų§ŁŲØŲ§Ų±ŲÆ Ų§ŁŲŁŁ Ł Ł Ų§ŁŲ“Ų±Ų§ŲØ ŁŲ£Ų¬Ł Ų§Ų³ŲŖŲ¬Ų§ŲØŲ© Ų£Ų¹Ų¶Ų§Ų¦Ł ŁŁŲ“ŁŲ± Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŲØŲ¹Ų²Ł Ų
Dan tuanku āAliy Al-Khowwash juga berkata; Seorang murid (penempuh jalan menuju Allah Taāala) tidak akan sampai pada maqam shiddiq hingga ia memperbesar rasa mengagungkan perintah dan larangan Allah Taāala, lalu menjalankan kesunnatan seolah-olah itu adalah kewajiban, meninggalkan kemakruhan seolah-olah itu adalah keharaman dan menjauhi keharaman seolah-olah itu adalah kekufuran. Dan berniyat dalam segala perbuatan mubah dengan niyat yg baik agar mendapatkan pahala atas hal tersebut, seperti tidur di waktu qoilulah (di tengah hari) dengan niyat untuk mencari kekuatan āibadah di malam hari, dan memenuhi sebagian keinginan hati karena untuk mengobati nafsunya ketika enggan berāibadah secara keseluruhan, karena sesungguhnya lisan nafsu berkata kepada tuannya; āPatuhlah engkau kepadaku di dalam memenuhi sebagian keinginanku, sebab bila tidak aku akan membantingmuā. Begitu pula dengan mengenakan pakaian indah, hendaknya berniyat karena menampakkan nikmat Allah Taāala, bukan karena menuruti hawa nafsu, dan juga dengan makan makanan enak, minum minuman manis dan segar hendaknya diniyati karena untuk memenuhi kebutuhan raganya agar dapat bersyukur kepada Allah Taāala dengan kokoh.
ŁŁŲÆ ŁŲ§Ł Ų£ŲØŁ Ų§ŁŲŲ³Ł Ų§ŁŲ“Ų§Ų°ŁŁ Ų±ŲŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁŁŁ ŁŲ£ŲµŲŲ§ŲØŁ :”ŁŁŁŲ§ Ł Ł Ų£Ų·ŁŲØ Ų§ŁŲ·Ų¹Ų§Ł ŁŲ§Ų“Ų±ŲØŁŲ§ Ł Ł Ų£ŁŲ° Ų§ŁŲ“Ų±Ų§ŲØ ŁŁŲ§Ł ŁŲ§ Ų¹ŁŁ Ų£ŁŲ·Ų§Ų” Ų§ŁŁŲ±Ų§Ų“ ŁŲ§ŁŲØŲ³ŁŲ§ Ų£ŁŁŁ Ų§ŁŲ«ŁŲ§ŲØ ŁŲ„Ł Ų£ŲŲÆŁŁ Ų„Ų°Ų§ ŁŲ¹Ł Ų°ŁŁ ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲŁ ŲÆ ŁŁŁ ŁŲ³ŲŖŲ¬ŁŲØ ŁŁ Ų¹Ų¶Ł ŁŁŁ ŁŁŲ“ŁŲ±Ų ŲØŲ®ŁŲ§Ł Ł Ų§ Ų„Ų°Ų§ Ų£ŁŁ Ų®ŲØŲ² Ų§ŁŲ“Ų¹ŁŲ± ŲØŲ§ŁŁ ŁŲ ŁŁŲØŲ³ Ų§ŁŲ¹ŲØŲ§Ų”Ų© ŁŁŲ§Ł Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ£Ų±Ų¶ ŁŲ“Ų±ŲØ Ų§ŁŁ Ų§Ų” Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ Ų§ŁŲ³Ų®Ł ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲŁ ŲÆ ŁŁŁ ŁŲ„ŁŁ ŁŁŁŁ Ų°ŁŁ ŁŲ¹ŁŲÆŁ Ų§Ų“Ł Ų¦Ų²Ų§Ų² ŁŲØŲ¹Ų¶ Ų³Ų®Ų· Ų¹ŁŁ Ł ŁŲÆŁŲ± Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁŲ ŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲøŲ± ŲØŲ¹ŁŁ Ų§ŁŲØŲµŁŲ±Ų© ŁŁŲ¬ŲÆ Ų§ŁŲ§Ų“Ł Ų¦Ų²Ų§Ų² ŁŲ§ŁŲ³Ų®Ų· Ų§ŁŲ°Ł Ų¹ŁŲÆŁ ŁŲ±ŲŲ¬ ŁŁ Ų§ŁŲ„Ų«Ł Ų¹ŁŁ Ł Ł ŲŖŁ ŲŖŲ¹ ŲØŲ§ŁŲÆŁŁŲ§ ŲØŁŁŁŁŲ ŁŲ„Ł Ų§ŁŁ ŲŖŁ ŲŖŲ¹ ŲØŲ§ŁŲÆŁŁŲ§ ŁŲ¹Ł Ł Ų§ Ų£ŲØŲ§ŲŁ Ų§ŁŲŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁŲ ŁŁ Ł ŁŲ§Ł Ų¹ŁŲÆŁ Ų§Ų“Ł Ų¦Ų²Ų§Ų² ŁŲ³Ų®Ų· ŁŁŲÆ ŁŲ¹Ł Ł Ų§ ŲŲ±Ł Ł Ų§ŁŲŁ Ų¹Ų² ŁŲ¬Ł” ŁŲ§ŁŲ¹Ł Ų°ŁŁ ŁŲ§ Ų£Ų®Ł.
Abu Al-Hasan As-Syadzili rahimahullahu Taāala berkata kepada muridĀ²nya; āMakanlah oleh kalian makanan yg paling lezat, minumlah minuman yg paling nikmat, tidurlah di atas alas tidur yg paling halus dan pakailah pakaian yg paling lembut, karena apabila salah seorang dari kalian melakukan hal itu dan mengucapkan āAlhamdulillahā, maka seluruh tubuh akan menjawab karena bersyukur. Berbeda dengan orang yg makan roti gandum dengan garam, memakai pakaian kasar, tidur beralaskan tanah, minum air tawar yg dimasak dan mengucapkan āAlhamdulillahā, maka sesungguhnya ia mengucapkan Alhamdulillah, namun jiwanya merasa, muak dan marah atas apa yg telah ditaqdirkan Allah Taāala. Seandainya ia dapat melihat dengan mata bathinnya, tentu ia akan menemukan sikap jiwanya yg muak dan marah itu, yg mana hal tersebut lebih berdosa daripada orang yg murni bersenang-senang dengan kenikmatan dunia, karena orang yg bersenang-senang dengan kenikmatan dunia masih tergolong melakukan sesuatu yg dimubahkan Allah Al Haqq Taāala, sedangkan orang yg jiwanya merasa muak dan marah, sungguh ia telah melakukan perkara yg diharamkan oleh Allah Al-Haqq āAzza wa Jallaā.
Kerjakanlah qaul itu wahai saudaraku!