IX. Pengantar Penulis

[Dalam pengantar ini Syaikh Ibnu Arabi menjelaskan bahwa pengalaman Miā€™rajnya adalah perjalanan ruh yg maknawi: rahasiaĀ² dan kandungan Al-Qurā€™an disingkap, ilmuĀ² diberikan, dan halĀ² tersembunyi ditampakkan. Miā€™raj ini betulĀ² berbeda dengan Miā€™rajnya Rasulullah Saw., yg dilakukan secara nyata dengan raga fisik, dimana Rasulullah Saw. menempuh jarak dan melintasi langit. Pada Miā€™raj itu, Beliau diberi syariat ilahiah yg menghapus syariatĀ² sebelumnya.]

Bismillāhirrahmānirrahīm

Seorang syaikh, imam, yg alim dan sempurna, pentahqiq yg keilmuannya luas, penegak agama, kemuliaan Islam, lidahnya hakikat kebenaran, yg sangat pandai, panutan para pembesar, sumber perintah, keajaiban suatu zaman, satuĀ²nya orang pada masanya, Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Muhammad Ibnu Arabi al-Tha-i al-Hatimi dari Andalusia, semoga Allah mengakhiri hidupnya dengan kebaikan, berkata:

Segala puji bagi Allah yg mengeluarkan siang-Nya dari malam-Nya yg gulita,

seperti dalam firman Allah Taā€™ala:

ŁˆŁŽŲ”ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ©ŁŒ Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„ŁŽŁ‘ŁŠŁ’Ł„Ł Ł†ŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ®Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡Ł Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽŲ§Ų±ŁŽ ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ‘ŲøŁ’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽ

ā€œDan suatu tanda (kekuasaan Allah yg besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.ā€ (QS. Ya Sin [36]: 37)

memancarkan matahari-Nya yg benderang dan bulan-Nya yg terang di waktu siang dan malam, menjadikan siang dan malam sebagai bukti pada saat gelap dan terang, yakni, pujian azali dengan lidah yg qadim, yg memberi bimbingan untuk menggapai puncak tertinggi keagungan dari keindahan sebuah kesempurnaan pada suara dan bunyi Qalam, di papanĀ² kemunculan kataĀ² (menurut ungkapan umum dari Syaikh Ibnu Arabi, kataĀ² adalah wujud ini. Sebab wujud adalah penampakan luar dari kalimat penciptaan ā€œKun (Jadilah)!ā€ Dalam ungkapan yg lebih spesifik, menurut Syaikh Ibnu Arabi, kataĀ² adalah hakikat acau inti sifat yg dimiliki setiap Nabi. Yg dimaksudkan Syaikh Ibnu Arabi dengan ā€˜kataĀ²ā€™ dalam kitab ini adalah Nara nabi. Lihatlah Muā€™jam al-Sufi tentang arti kata ā€˜Kalimatā€™.) yg ditandai dengan Nun-nya,

Seperti dalam firman Allah Taā€™ala:

Ł†Ł“ Ūš ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ³Ł’Ų·ŁŲ±ŁŁˆŁ†ŁŽ

ā€œNun, demi kalam dan apa yg mereka tulis,ā€ (QS. Al-Qalam [68]: 1)

(menurut Syaikh Ibnu Arabi, Nun adalah tempat tinta yg secara universal tintanya menampung bentukĀ² jagad semesta; artinya, hurufĀ². Lihat Muā€™jam al-Sufi bagian huruf Nun.)

kemurahan dan kemuliaan, yg disucikan sejak kemunculan pertama peristiwa terbelahnya langit beserta seluruh isinya dari sebuah ketiadaan,

Seperti dalan firman Allah Taā€™ala:

Ų£ŁŽŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁƒŁŽŁŁŽŲ±ŁŁˆŁ“Ų§ Ų£ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ų³ŁŽŁ‘Ł…Ł°ŁˆŁ°ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲŖŁ’Ł‚Ł‹Ų§ ŁŁŽŁŁŽŲŖŁŽŁ‚Ł’Ł†Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ Ū– ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ¢Ų”Ł ŁƒŁŁ„ŁŽŁ‘ Ų“ŁŽŁ‰Ł’Ų”Ł Ų­ŁŽŁ‰ŁŁ‘ Ū– Ų£ŁŽŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ†ŁŽ

ā€œDan apakah orangĀ² yg kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yg padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yg hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?ā€ (QS. Al-Anbiyaā€™ [21]: 30)

yg telah mengisraā€™kan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan suatu tempat yg azali.

Ų³ŁŲØŁ’Ų­Ł°Ł†ŁŽ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁ‰Ł“ Ų£ŁŽŲ³Ł’Ų±Ł°Ł‰ ŲØŁŲ¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡ŁŪ¦ Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ‘Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ‚Ł’ŲµŁŽŲ§ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁ‰ ŲØŁ°Ų±ŁŽŁƒŁ’Ł†ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŁ‡ŁŪ„ Ł„ŁŁ†ŁŲ±ŁŁŠŁŽŁ‡ŁŪ„ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų”ŁŽŲ§ŁŠŁ°ŲŖŁŁ†ŁŽŲ¢ Ūš Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡ŁŪ„ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³ŁŽŁ‘Ł…ŁŁŠŲ¹Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲµŁŁŠŲ±Ł

ā€œMaha Suci Allah, yg telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yg telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tandaĀ² (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.ā€ (QS. Al-Israā€™ [17]: 1)

Ucapan terimakasih untuk-Nya persis seperti pujianĀ² untuk-Nya yg pernah ada sebelumnya, yakni, ucapan terimakasih dengan Alif (Alif adalah dalil tentang Dzat Tuhan, berbeda dengan Baā€™, ia adalah dalil Sifat. Yg dimaksud ā€˜ucapan terima kasih dengan Alif bukan Baā€ adalah pujian yg ditujukan kepada Allah bukan kepada salah satu sifat. Lihat Muā€™jam al-Sufi pada bagian Alif dan Baā€™.), bukan Baā€™. Sebab ucapan terima kasih dengan Baā€™ terlalu berani.

Shalawat serta salam semoga dicurahkan kepada dia yg diciptakan pertama kali (yg pertama kali diciptakan adalah Muhammad Saw. Hal ini di isyaratkan dalam sebuah hadits Nabi: ā€œWahai Jabir, yg pertama kali Allah ciptakan adalah cahaya Nabimu ini.ā€ [lihat Kasyf al-Khafaā€™ karya al-ā€˜Ajulani, hadits no. 827, jilid 1 hal. 265-266]), bukan kepada ia yg pertama kali muncul dan tampak di sana, lalu Allah menyebutnya perumpamaan, Allah menciptakannya sebagai satu yg tak terbagi, dalam firman-Nya:

Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŲ«Ł’Ł„ŁŁ‡ŁŪ¦ Ų“ŁŽŁ‰Ł’Ų”ŁŒ

ā€œTidak ada sesuatupun yg serupa dengan Dia.ā€ (QS. Ash-Syura [42]: 11)

Dialah yg alim, satuĀ²nya tanda, Allah memberdirikannya di hadapan cermin Dzat, namun dia tidak menyatu sekaligus tidak terpisah dari Dzat. Setelah bentuk perumpamaan (shurah al-mitsI) muncul padanya, dia pun percaya dan mengucapkan selamat kepada bentuk itu. Alah menyerahkan kunciĀ² kerajaan-Nya, dan dia tunduk. TibaĀ² ada firman:

engkaulah (Muhammad) wujud paling mulia, Tanah Haram (dalam hal ini Syaikh Ibnu Arabi mengisyaratkan kehormatan Nabi Muhammad Saw., yg sangat dihormati dalam Islam) paling agung, Rukun Yamani dan Multazam (Multazam adalah tempat yg terletak di antara Rukun Yamani dan Kaā€™bah, ia adalah tempat berdoa bagi jamaā€™ah haji, umrah, atau orang yg sekadar melintas untuk berdoa. Berdoa di Multazam akan terkabulkan oleh Allah Taā€™ala. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: ā€œAku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ā€œMultazam adalah tempat berdoa yg mustajab. Setiap hamba Allah yg berdoa di sana maka Allah akan mengabulkan doa itu.ā€ (Lihat kitab Mustafad al-Rihlah wa al-Ightirab karya Al-Qasim bin Yusuf al-Najibi Al-Sibti, hal. 276)Maqam Ibrahim, Hajar Aswad yg diciumi, rahasia dalam zamzam, pahamilah mengapa ia harus diminum, dia adalah orang yg di isyaratkan oleh sebuah kalimat ā€œorang mukmin adalah cermin saudaranya.ā€ Perhatikanlah dan rahasiakanlah apa yg tampak kepadanya dalam cermin itu. Shalawat serta salam juga semoga tercurah kepada keluarga dan para sahabat Rasulullah Saw.

Amma ba ā€˜d.

Saya persembahkan kepada kalangan Sufi, orangĀ² yg mengalami miā€™rajĀ² akliah, yg memiliki maqamĀ² ruh, rahasiaĀ² ilahiah, dan martabatĀ² tinggi nan suci, sebuah ringkasan tentang runtutan perjalanan dari alam fisik ke tempat Tuhan, dalam satu kitab yg babĀ²nya indah sekali, yg berjudul Kitab al-Isra ila al-Maqam al-Asra.

Dalam kitab ini saya menjelaskan bagaimana hakikat bisa terungkap, dengan menanggalkan bajuĀ², bagi mereka yg memiliki mata hati dan akal pikiran. Saya juga menjelaskan penampakan hal menakjubkan dalam perjalanan Israā€™ sampai tersingkapnya tabirĀ², serta tentang nama beberapa maqam termasuk maqam yg tak bermaqam (station no-station), yg kemunculannya tak dapat diketahui melalui ilmu maupun hal. Yg demikian ini adalah Miā€™rajnya arwah para pewaris sunnah Nabi dan Rasul (Pewaris adalah pengikut Nabi Muhammad Saw. dalam hal ucapan, perbuatan, dan ahwal. Kecuali dalam halĀ² tertentu yg hanya boleh dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw.. Pewaris di sini, sebagai orang mulia yg mengikuti jejak hidup Nabi Saw., adalah para ulama, seperti diterangkan dalam sebuah hadits: ā€œUlama adalah pewaris para Nabi.ā€ Pewaris mengikuti orang yg memberikan warisan. Ada yg mewarisi Isa, ada pula yg mewarisi Musa, dan ada pewaris Muhammad. Dalam kitab ini oleh Syaikh Ibnu Arabi, miā€™raj ruh dan israā€™ maknawi menuju alam khayal ditujukan kepada pewaris Muhammad.)

Ini adalah miā€™rajnya ruh, bukan raga fisik. Ini adalah Israā€™nya asrar, bukan aswar, sebuah penglihatan oleh mata hati, bukan mata kepala; sebuah perjalanan makrifat oleh perasaan dan kenyataan, bukan perjalanan menempuh jarak dan jalan; menuju langitĀ² makna, bukan tempat di langit sana. Saya mengurai miā€™raj ruhani ini dengan gaya berprosa maupun dalam bentuk syair. Penjelasannya saya selipkan secara simbolik maupun jelas dan bisa dipahami. KataĀ²nya bersajak, agar lebih mudah bagi para penghapalnya. Saya terangkan jalan, dan pertegas kenyataan. Saya terangi dengan rahasia kejujuran, dan saya susun munajat rahasia dengan kataĀ² padat dan terhitung. Hal ini (dilakukan) ketika saya ingin memberi kejelasan. Kepada-Nya saya bertawakkal, dan memohon hidayah.

Mendaki Tangga Langit

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ‡ŁŪ„ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ®Ł’ŲŖŁ ŁŁŁŠŁ‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų±Ł‘ŁŁˆŲ­ŁŁ‰ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ§ Ł„ŁŽŁ‡ŁŪ„ Ų³Ł°Ų¬ŁŲÆŁŁŠŁ†ŁŽ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł Ų£ŁŽŁŠŁ’Ų¶Ų§Ł‹ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ : ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł†Ł Ų¬ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų³ŁŒ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

14. OrangĀ² Khashah (Istimewa)

Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 14: “OrangĀ² Khashah (Istimewa)” ŁˆŲµŲ§Ų­ŲØ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŗŲ§ŲØ Ų¹Ł†…
All articles loaded
No more articles to load

14. OrangĀ² Khashah (Istimewa)

Surat Syaikh Ibnu Atha’illah Untuk Sahabatnya – 14: “OrangĀ² Khashah (Istimewa)” ŁˆŲµŲ§Ų­ŲØ Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© ŲŗŲ§ŲØ Ų¹Ł†…
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan BunĀ 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print