44. Dunia adalah Penjara Orang Mukmin

Dlm Fathur Rabbani:

Majelis ke-44:

“Dunia adalah Penjara Orang Mukmin”

Pengajian Selasa sore, 23 Rajab 545 H. di Madrasah

Orang Mukmin adalah orang asing di dunia, sementara ahli zuhud asing di Akhirat, sedangkan orang ‘arif asing dalam segala hal selain Allah Ta’ala. Orang Mukmin terpenjara dalam dunia, meski ia berada dalam kelapangan rezeki dan rumah. Keluarganya bergembira dengan kekayaan dan kehormatannya, bersuka cita dan tertawa di sekelilingnya, sementara ia sendiri terpenjara di dalam penjara batin. Ia hanya gembira di wajah dan bersedih di kedalaman hatinya.

Begitu ia kenali dunia, ia langsung melepaskannya dengan segenap hatinya, karena takut akan fatamorgana, dan ketika ia berlaku demikian, Akhirat membuka pintunya dan muncullah kilatan ketampanan wajahnya. Maka ia pun melemparkan dunia untuk kedua kali. Kemudian Akhirat datang menghampiri dan memeluknya, maka lagi² ia melemparkan dunia untuk ketiga kalinya dan ia pun berdiri bersama Akhirat dengan segenap jiwanya. Ketika ia bersama Akhirat, maka muncullah kilatan cahaya Allah Ta’ala, hingga ia pun melepaskan Akhirat. Dunia bertanya, “Mengapa kau lemparkan aku?” Jawabnya, “Aku melihat yg lebih indah daripada engkau!” Akhirat pun bertanya, “’Tetapi, mengapa engkau juga melemparkan aku?” Ia menjawab, “Karena engkau baru dan berbentuk (muhdatsah wa mushawwarah), dan engkau juga selain-Nya, lalu bagaimana aku tidak melemparkanmu?”

Ketika itulah makrifatnya dengan Tuhan telah mencapai kesempurnaan. Ia pun menjadi bebas dari selain-Nya, asing di dunia dan Akhirat, hilang dan lenyap dari segala sesuatu. Dunia pun akhirnya berdiri melayaninya dan ia hanya melihat saja pelayanan dunia pada keluarganya. Dunia berdiri dalam kondisi siap kerja tanpa perhiasan yg biasa ia tampak²kan pada anak²nya. Dunia sengaja berbuat demikian agar sang ratu tidak menoleh lagi padanya. Jika dunia sudah menyukai seseorang, maka akan mengalirlah hadiah²nya pada orang tersebut melalui tangan nenek² dan inang² pembantu berkulit gelap demi menjaga orang tersebut dan gairah kecintaan padanya.

Menghadaplah pada Tuhanmu dengan segenap jiwa. Tinggalkan esok di sisi kemarin, sebab bisa saja engkau mati saat esok menjelang. Hai orang kaya! Jangan sampai kesibukanmu dengan kekayaanmu melenakanmu dari-Nya. Bisa² saja kau menjadi fakir saat besok datang. Jangan bersama apa pun, akan tetapi senantiasalah bersama Pencipta segala sesuatu yg tidak serupa dengan sesuatu pun. Jangan merasa nyaman dengan selain-Nya. Rasulullah Saw. bersabda:

“Tidak ada kelegaan bagi seorang Mukmin sebelum bertemu Tuhan-Nya.”

Jika Dia menghancurkan apa yg ada di antara engkau dan makhluk, dan membangun sesuatu antara engkau dan Dia, maka berarti Dia telah menentukan pilihan padamu. Janganlah engkau membenci pilihan-Nya. Barangsiapa yg sabar bersama Allah Ta’ala, maka ia akan melihat keajaiban² kelembutan kasih-Nya. Barangsiapa bersabar dalam kefakiran, maka kekayaan akan datang padanya. Sering kali Dia menjadikan kenabian di antara rakyat jelata, serta mengangkat kewalian dari kalangan mawali dan orang² asing. Manakala seorang hamba menistakan diri di hadapan-Nya, maka Dia akan langsung memuliakannya, dan ketika ia merendah di hadapan-Nya, maka Dia akan mengangkat-Nya. Dia Maha Memuliakan dan Menghinakan, juga Maha Mengangkat dan Merendahkan, Maha Pemberi taufik dan jalan. Tanpa taufik-Nya, kita tidak akan pernah bisa mengenal-Nya.

Hai orang² yg bangga dengan amalnya, betapa bodohnya kalian. Jikalau bukan karena taufik-Nya, kalian tidak akan shalat, puasa, dan bersabar. Kau seharusnya berada di maqam syukur, bukan maqam ujub. Kebanyakan ahli ibadah sering terjebak ujub dengan ibadah dan amalan mereka, seraya mencari pujian dan sanjungan dari manusia, mendambakan penerimaan dunia dan pemilik-miliknyaa atas mereka. Hal ini disebabkan keterpakuan mereka dengan hawa nafsu mereka. Dunia adalah kesukaan nafsu, sementara Akhirat adalah kesukaan hati, dan Allah Ta’ala adalah kesukaan nurani.

Dia hanya melempar hikmah ke dalam hati kalian setelah kalian lakukan proses penetapan hukum (ihkam al-hukm), sebab hukum ibarat kaki bagi amr (hikmah) ini. Barangsiapa yg mengaku memiliki sedikit amr ini tanpa sertaan proses hukum, maka ia telah berbohong, sebab setiap hakikat yg tidak dipersaksikan oleh syariat adalah kezindikan. Terbanglah menuju Allah Ta’ala dengan kedua sayap; Al-Qur’an dan Sunnah. Masuklah menghadap-Nya sambil menggandeng tangan Rasulullah Saw. Jadikanlah Beliau sebagai patih dan mahagurumu. Biarkanlah tangannya mendandani dan menyisirmu, lalu mengajukanmu pada-Nya. Beliau adalah penguasa di kalangan ruh, pendidik para murid, sarjana terbesar orang² yg dicari, penglima kaum Shaleh, dan pembagi ahwal dan maqamat di antara mereka. Allah Ta’ala telah mewakilkan urusan itu kepadanya dan mengangkatnya sebagai panglima semua. Jika Raja memberikan baju² kebesaran pada prajurit, tentunya baju² tersebut dibagikan dan diserahkan lewat tangan panglima mereka.

Tauhid adalah ibadah dan syirik adalah adat. Biasakanlah ibadah dan jauhilah kebiasaan. Jika kau langgar adat kebiasaan, maka kau telah melanggar adat bagi dirimu. Ubahlah agar Allah Ta’ala berkenan mengubahnya bagimu. Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)

Keluarkanlah dirimu dan makhluk dari dalam hatimu dan penuhilah ia dengan Sang Pembentuk keduanya, sehingga Dia berkenan mengembalikan pembentukan (takwin) kepadamu. Hal ini tidak datang dengan hanya puasa di siang hari dan qiyam al-layl di malam hari, melainkan dengan kesucian hati dan kemurnian nurani.

Seorang shaleh menuturkan: “Puasa dan qiyam al-layl adalah cuka dan sayuran di atas meja makan, hidangan selain keduanya adalah shidq (ketulusan).” Keduanya adalah makanan pembuka, lalu datang satu demi satu hidangan makanan, kemudian makan, dan mencuci tangan. Setelah itu datang perjumpaan dengan Allah Ta’ala, mendapat baju kebesaran (al-khal’u), tanah perladangan (al-iqtha’), wewenang kekuasaan dan perwakilan, penyerahan negara dan benteng.

Jika hati seorang hamba sudah benar² shahih untuk Allah Ta’ala dan kokoh bersama kedekatan-Nya, maka Dia akan menganugerahkan kerajaan dan kesultanan di penjuru bumi serta menyerahkan kepadanya urusan penyebaran dakwah pada manusia dan kesabaran menghadapi siksaan mereka. Dia serahkan kepadanya urusan mengubah kebathilan dan menampilkan kebenaran, serta memberinya anugerah dan kekayaan, sebab ketika menganugerahi dan mengkayakan, Dia memenuhi perut si hamba dengan hukum. Dia telah menjadikan di sela² areal hati hamba²Nya yg shaleh dan ‘arif, sungai² hukum yg memancar dari lembah . Ilmu-Nya di sisi ‘Arsy dan Lawh Mahfuzh -Nya, mengalir ke areal² hati yg mati, tak mengetahui-Nya serta ingkar dari-Nya.

Wahai pemuda! Mengkonsumsi makanan yg haram akan mematikan hatimu, dan makanan yg halal akan menghidupkannya. Suapan menyinari hatimu dan suapan lain menggelapkannya. Suapan yg satu menyibukkanmu dengan dunia dan suapan yg lain menyibukkanmu dengan Akhirat. Suapan yg satu menzuhudkanmu pada keduanya dan suapan yg lain menyenangkanmu pada Pencipta keduanya. Makanan haram menyibukkanmu dengan dunia dan menyeretmu mencintai kemaksiatan, sementara makanan mubah menyibukkanmu dengan Akhirat dan mencintakanmu pada ketaatan, sedangkan makanan halal mendekatkan hatimu pada Allah Ta’ala. Makanan² ini tidak bisa diketahui (haram, mubah, dan halalnya) kecuali dengan pengetahuan Allah Ta’ala, dan pengetahuan-Nya hanya ada di hati, serta tidak didapat pada lembaran² buku. Pengetahuan berasal dari-Nya, bukan dari makhluk-Nya.

Makrifat Allah akan didapat setelah mengamalkan hukum-Nya, setelah membenarkan dengan ketulusan, setelah mengesakan Allah Ta’ala dan percaya penuh pada-Nya serta setelah keluar dari makhluk secara total. Bagaimana engkau bisa mengetahui Allah Ta’ala, sementara engkau tidak mengetahui apa² selain sesuatu yg kau makan, minum, pakai, dan nikahi, tanpa mempedulikan dari mana asalnya. Tidak pernahkah kau dengar sabda Rasulullah Saw:

“Barangsiapa yg tidak mempedulikan dari mana makanan dan minumannya, maka Allah tidak mempedulikan dari pintu mana di antara pintu² Neraka, Dia memasukkannya.”

(Syaikh –semoga Allah meridhainya– menuturkan):

Jangan pedulikan segala sesuatu, dan jangan pula meninggi-ninggikan sesuatu. Jangan biarkan sesuatu menyibukkanmu dari-Nya dan jangan biarkan pula makhluk membelenggumu dari-Nya. Meski demikian, engkau juga harus tetap berdialog dengan mereka sesuai pola pikir mereka dan bersedekah pada mereka dengan humor² jenaka. Dengan demikian kau telah mengamalkan sabda Rasulullah Saw:

“Menghibur manusia (dengan humor² jenaka) adalah sedekah.”

Berilah mereka sebagian dari pemberian Allah Ta’ala. Muliakan juga mereka dengan sedikit kemurahan-Nya padamu. Bersikap kasih dan lemah-lembutlah dengan mereka, serta lunaklah menghadapi mereka, niscaya akhlakmu termasuk akhlak Allah Ta’ala, dan tindakanmu termasuk amr -Nya.

Syaikh ada dua macam; Syaikh hukum dan Syaikh ilmu. Syaikh akan menunjukkanmu ke pintu kedekatan Allah Ta’ala. Terkait dengan ini, ada dua pintu yg harus kau masuki; pintu makhluk dan pintu Khaliq, pintu dunia dan pintu Akhirat. Yg satu mengikuti yg lain. Pintu makhluk dulu, baru pintu Allah Ta’ala. Kau tidak akan bisa melihat pintu yg terakhir sebelum kau lewati pintu pertama. Keluarlah dengan segenap hatimu dari dunia hingga bisa kau masuki Akhirat. Layanilah Syaikh hukum, agar ia bisa membawamu masuk ke pintu Syaikh ilmu. Keluarlah dari (komunitas) manusia hingga bisa kau kenali Allah Ta’ala.

Jalan menuju-Nya memang bertingkat tingkat, dan keduanya saling berlawanan serta tidak akan bisa menyatu, maka jangan mencari-cari konvergensi/keterkaitan (al-jam’u) antara keduanya, karena hal itu tidak akan pernah terjadi. Kosongkanlah hatimu yg merupakan rumah Allah Ta’ala. Jangan biarkan ada selain-Nya di dalamnya. Jikalau malaikat saja tidak mau masuk rumah yg terdapat patung di dalamnya, bagaimana Allah Ta’ala mau masuk ke hatimu, sementara di dalamnya ada gambar² dan berhala. Segala sesuatu selain-Nya adalah berhala. Karena itu pecahkanlah berhala² itu dan bersihkan rumah, niscaya engkau akan melihat kehadiran sang pemiliknya di sana. Demikian pula akan kau saksikan keajaiban² yg belum pernah kau saksikan sebelumnya.

Ya Allah, berilah kami taufik untuk menjalankan apa yg Engkau ridhai bagi kami.

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 201)

Wallaahu a’lam.

Fathur Rabbani

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi