41. Berpegangan Pada Tali Yang Kuat

Dlm Fathur Rabbani:

Majelis ke-41:

“Berpegangan Pada Tali Yang Kuat”

Pengajian pagi, 16 Rajab 545 H. di Madrasah.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Terlaknat, terlaknatlah orang yg berkepercayaan pada makhluk seperti dirinya.”

Betapa banyak manusia yg termasuk dalam laknat ini, dan hanya sedikit yg percaya pada Allah Ta’ala. Barangsiapa yg percaya pada Allah,

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى ۗ وَإِلَى اللَّهِ عٰقِبَةُ الْأُمُورِ

“Dan barangsiapa yg menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yg berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yg kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS. Luqman [31]: ayat 22)

Orang yg percaya pada makhluk sepertinya adalah bagaikan orang yg menciduk air dengan jari tangan merenggang, dan ia pun tidak mendapatkan apa².

Celaka kau! Manusia memang bisa memenuhi kebutuhanmu sehari, dua hari, tiga hari, sebulan, setahun, atau dua tahun, namun di Akhirat kelak mereka akan bosan denganmu. Karena itu, temanilah Allah Ta’ala dan tumpukan kebutuhanmu pada-Nya, sebab Dia tidak akan pernah bosan denganmu, juga tidak akan pernah jemu memenuhi kebutuhan², di dunia dan Akhirat. Seorang pengesa memiliki kekuatan tauhid. Tidak ada lagi baginya yg disebut ayah, ibu, keluarga, teman, musuh, kekayaan, jabatan (kehormatan), atau ketenangan bersama sesuatu apa pun, melainkan hanya ketergantungan di pintu Allah Ta’ala dan anugerah²Nya.

Hai orang² yg menaruh kepercayaan pada dinar dan dirham (baca: uang)! Apa yang kau miliki sebentar lagi akan hilang dari tanganmu sebagai siksaan bagimu seperti Dia membinasakan keduanya (dinar dan dirham). Sebelumnya keduanya berada di tangan orang lain, lalu di ambillah keduanya untuk kemudian diserahkan kepadamu, agar engkau menggunakannya sebagai sarana ketaatan pada Allah Ta’ala, namun engkau malah menjadikannya sebagai berhalamu.

Hai orang bodoh! Belajarlah demi meraih Wajah Allah Ta’ala, lalu amalkan, niscaya Dia akan mendidik dan mendisiplinkanmu. Ilmu adalah kehidupan, sementara kebodohan adalah kematian.

Seorang yg shiddiq, ketika telah selesai mempelajari suatu ilmu campuran (al-‘ilm al-musytarak), maka ia kemudian akan masuk dalam disiplin ilmu khusus, yaitu ilmu hati dan nurani. Jika sudah menguasai ilmu ini, maka ia akan menjelma menjadi sultan agama Allah. Ia memerintah dan melarang, memberi dan menolak dengan izin atasan, Penguasanya. Ia menjadi sultan di kalangan manusia, yg memerintah dengan perintah Allah Ta’ala dan melarang dengan larangan-Nya, menghukum mereka atas perintah-Nya dan memberi mereka atas perintah-Nya juga. Ia memegang hukum bersama manusia, dan memegang ilmu bersama Allah Ta’ala.

Hukum adalah penjaga yg berdiri di depan pintu, sementara ilmu adalah yg di dalam rumah. Hukum bersifat umum, sementara ilmu bersifat khusus. Seorang yg ‘arif berdiri di depan pintu Allah Ta’ala. Dia serahkan padanya ilmu makrifat dan pengetahuan akan perkara² yg tidak diketahui oleh siapa pun selain-Nya. Jika diperintahkan memberi, ia memberi. Diperintahkas mencegah, ia mencegah. Diperintahkan makan, ia makan. Diperintahkan lapar, ia pun lapar. Ia diperintahkan untuk menerima seseorang dan menolak yg lain, diperintahkan untuk mengambil dari seseorang dan mengembalikan pada yg lain. Orang yg menang adalah yg menolongnya, dan orang yg kalah adalah yg menelantarkannya.

Kaum (shaleh) datang kepada kalian demi kepentingan kalian, bukan demi kebutuhan mereka, karena mereka tidak membutuhkan apa² lagi dari makhluk seperti kalian. Mereka menggulung tali² manusia, menguatkan bangunan mereka, serta menyayangi mereka. Mereka adalah intelektual besar Allah Ta’ala di dunia dan Akhirat. Lalu untuk apa mereka mengambil sesuatu dari kalian, kalau bukan demi kepentingan kalian. Mereka hanya disibukkan dengan akriviras rutin menasehati manusia, sebab apa yg ada dari Allah Ta’ala akan kekal dan kokoh, sementara yg dari selain-Nya tidak.

Layanilah iImu dan ulama yg mengamalkan ilmu, serta bersabarlah dalam menjalaninya. Jika engkau terlebih dahulu bersabar melayani ilmu, maka ilmu akan melayanimu. Karena itu, bersabarlah melayaninya sebagaimana kesabarannya melayanimu. Jika engkau bersabar rnelayani ilmu, maka engkau akan di anugerahi kepahaman hati dan cahaya batin.

Wahai manusia! Serahkanlah segala urusan pada Allah Ta’ala, sebab Dia lebih tahu diri kalian daripada kalian sendiri. Nantikanlah pembebasan-Nya, sebab dari jam ke jam adalah pembebasan _(faraj)_. Layanilah Allah Ta’ala dan memohonlah agar Dia membukakan pintu-Nya untukmu dan menutup pintu² makhluk. Sesungguhnya Dia akan memperlihatkan kepadamu keajaiban² yg tidak pernah kau duga dan pikirkan.

Celaka kau! Jika memang Allah Ta’ala berkehendak memberi manfaat dengan tangan² manusia, tentu Dia akan memberimu. Jika Dia berkehendak mencelakakanmu di tangan manusia, maka terjadilah demikian. Dia adalah Yang Maha Mengendalikan, Maha Melunakkan, juga Mengeraskan hati mereka. Dia Maha Menghidupkan, juga Mematikan. Maha Memberi juga Menolak. Maha Pemberi sakit juga Maha Pemberi sehat. Maha Mengenyangkan, sekaligus Maha Melaparkan. Dia Maha Membungkus dan Maha Menelanjangi. Maha Bersikap baik, juga Maha Bersikap kasar. Maha Awal dan Maha Akbar. Maha Lahir dan Maha Batin. Semua itu hanya ada pada-Nya, dan tidak dimiliki selain-Nya. Yakinilah hal ini dengan segenap hatimu dan baik²lah bergaul dengan manusia dalam lahiriahmu.

Ini adalah kesibukan kaum shaleh lagi muttaqin yg bertakwa pada Allah Ta’ala dalam segala kondisi mereka. Mereka berkelakar dengan makhluk, berdialog dengan mereka menurut pola pikir, hati dan kebaikan budi mereka, juga dengan akhlak Alkitab dan Sunnah, sekaligus memerintahkan mereka (mengamalkan) isi kandungan keduanya. Jika khalayak manusia menerima seruannya, mereka berterima kasih atas hal tersebut. Dan, jika mereka melanggar keduanya, maka tidak ada lagi persahabatan dan kasih sayang antara mereka dengan manusia pelanggar tersebut. Mereka selalu bersikap tegas dengan manusia dalam hal perintah dan larangan Allah Ta’ala. Jadikanlah hatimu sebagai masjid dan jangan sampai engkau menyembah seorang pun di samping Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:

وَأَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

“Dan sesungguhnya mesjid² itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS Al-Jinn [72]: 18)

Ketika derajat seorang hamba menanjak naik dari Islam ke iman, dari iman ke iqan (keyakinan), dari iqan (keyakinan) ke makrifat, dari makrifat ke ilmu, dari ilmu ke mahabbah, dari mahabbah ke mahbubiyyah, dari meminta-Nya ke mathlubiyyah (yg diminta)-Nya, maka ketika itulah, jika ia lalai, ia tidak akan ditinggalkan, jika lupa, ia di ingatkan, jika tidur, ia akan dibangunkan, jika terlena, ia akan disadarkan, jika berpaling, ia akan dihadapkan kembali, dan jika diam, ia akan dibuat bicara, sehingga ia senantiasa tersadar dan suci, sebab bejana hatinya telah suci. Ia bisa menerawang batinnya lewat lahirnya. Ia mewarisi kesadaran ini dari Nabi Muhammad Saw. Matanya memang terpejam tidur, namun hatinya tidak pernah tidur. Ia melihat apa yg di belakangnya persis sebagaimana ia melihat dari hadapannya.

Setiap orang memiliki kesadaran sendiri² menurut hal-nya. Rasulullah Saw. sendiri tidak bisa mencapaikan seseorang pada kesadarannya, serta tidak mampu membawa serta siapa pun menikmati kekhususan²nya. Meski demikian, kaum abdal dan para wali yg termasuk umatnya berusaha mengembalikan sisa² makanan dan minumannya. Mereka memberikan setetes lautan maqamat-nya dan sebiji sawi gunung karamah -nya, sebab mereka mengikuti di belakangnya, berpegang teguh pada agamanya, memperjuangkan keunggulannya, membimbing manusia menujunya, menyebarkan ilmu agama dan syara’nya, Semoga keselamatan dan penghormatan Allah Ta’ala tercurah pada mereka beserta orang² yg mewarisi mereka hingga Hari Kiamat.

Ketika seorang Mukmin menoleh pada dunia, maka ia pun menginginkan dan mencari-carinya, hingga dunia memenuhi hatinya, namun begitu dunia ingin menguasainya, ia pun segera melepaskannya. Selanjutnya ia mencari Akhirat hingga akhirnya ia berhasil menemukannya. Hatinya pun dipenuhi Akhirat, namun kemudian muncul kekhawatiran dalam dirinya akan kungkungan dan penahanan Akhirat atas dirinya untuk bertemu Tuhannya, maka ia pun melepaskan Akhirat dan mendudukkannya di samping dunia. Ia tunaikan kewajiban Akhirat dan mencapai pintu Allah Ta’ala, lalu ia pun tinggal bersama-Nya sambil berbantalkan pembatas pintu-Nya. Ia ikuti jejak Ibrahim al-Khalil as. yg menjauhi bintang, bulan, dan matahari, untuk kemudian berkata:

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yg menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yg benar, dan aku bukanlah termasuk orang² yg mempersekutukan Tuhan.” (QS. Al-An’am [6]: 79)

Jika selamanya ia berbantalkan pembatas pintu dan mengenal Allah Ta’ala, maka diwujudkanlah permintaannya. Dia membuka pintu-Nya dan menyilahkan hati hamba tersebut masuk menemui-Nya. Ia pun kemudian meminta informasi pada Allah tentang hal-nya, dan segala yg berlaku di dunia dan Akhirat, sebab Allah Ta’ala lebih mengetahui hal tersebut daripada dirinya.

Maka Allah Ta’ala pun menceritakan sebuah kisah padanya, mendekatkannya, menghiburnya, berbincang dengannya, memakaikan baju ridha-Nya dan memenuhinya dengan sebagian hikmah dan ilmu-Nya. Kemudian memaklumkan kebebasannya di dunia dan Akhirat. Dia juga memperbarui ikatan perjanjian dunia-Akhirat untuknya. Lalu menulis ketetapan antara ia dan keduanya, serta mensyaratkan pada dunia dan Akhurat untuk tidak menyakitinya. Dia menjadikan keduanya (dunia dan Akhirat) sebagai pelayan yg bertugas memenuhi bagian²nya. Dia juga menyampaikan pada keduanya untuk selalu mencintainya, hingga berubahlah hakikat dirinya. Maqam hatinya berada di sisi Allah Ta’ala dan ia singkirkan jauh² apa saja selain-Nya darinya. Ia menjadi sosok budak yg merdeka, budak bagi Allah Ta’ala, dan merdeka dari segala selain-Nya secara mutlak, di langit dan di bumi. Tidak ada sesuatu pun yg memiliki dan menguasainya, akan tetapi Dia-lah yg memiliki dan menguasai segala sesuatu. Ia menjadi seorang raja yg hanya dikuasai oleh Sang Maha Raja (al-Malik). Pintu (Allah) selalu terbuka untuknya dengan izin yg mutlak. Tidak ada lagi pintu², juga pengawal baginya.

Wahai pemuda! Jadilah generasi muda kaum shaleh, karena dunia dan Akhirat selalu siap sedia melayani mereka, kapan pun mereka mau. Mereka mengambil bagian duniawi dan ukhrawi dengan restu Allah Ta’ala. Mereka itulah orang² yg akan memberi kalian rupa di dunia dan esensi di Akhirat. Ya Allah, perkenalkanlah antara kami dan mereka, di dunia dan Akhirat! []

Fathur Rabbani

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Sidoarjo, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi