Dlm Fathur Rabbani:
Majelis ke-35:
“Takut Kepada Allah”
Celakalah kau, hai orang² yg sombong! Ibadahmu tidak masuk ke dalam bumi, akan tetapi naik ke langit. Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصّٰلِحُ يَرْفَعُهُۥ ۚ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولٰٓئِكَ هُوَ يَبُورُ
“Barangsiapa yg menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan² yg baik dan amal yg shaleh dinaikkan-Nya. Dan orang² yg merencanakan kejahatan bagi mereka azab yg keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.” (QS. Fatir [35]: 10).
Tuhan kita Allah Ta’ala bersemayam di atas ‘Arsy dan menguasai kerajaan. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Tujuh ayat Al-Qur’an, dalam pengertian ini, tidak mungkin kuhapus hanya karena kebodohan dan kegegabahanmu. Meskipun engkau menakut-nakutiku dengan pedangmu, aku tetap tidak akan gentar. Meski kau bujuk aku dengan kekayaanmu, aku tetap tidak akan suka. Aku hanya takut pada Allah Ta’ala dan tidak takut sedikit pun pada selain-Nya. Aku hanya mengharap pada-Nya, dan tidak mengharap selain-Nya.
Aku hanya menyembah-Nya, dan tidak menyembah selain-Nya. Aku beramal karena-Nya, dan tidak pernah beramal karena selain-Nya. Rezekiku berada di sisi-Nya, di dalam genggaman tangan-Nya. Hamba hanya berserah pada-Nya dan apa yg ia miliki pun adalah milik Mawla Junjungannya.
(Syaikh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan bahwa ia telah mengislamkan kurang lebih 500 orang dan lebih dari 20.000 orang bertaubat atas bimbingannya. Semua ini adalah barakah Nabi kita Muhammad Saw.)
عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهِۦٓ أَحَدًا 26
إِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُولٍ فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًا 27
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yg ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yg ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yg diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga² (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS. Al-Jinn [72]: 26-27)
(Kunci) ghaib ada di sisi-Nya, maka dekatilah Dia, hingga engkau bisa melihat-Nya dan melihat apa yg ada di sisinya. Tinggalkanlah keluargamu, harta benda, kampung halaman, istri dan anak²mu. Keluarkanlah mereka semua dari dalam hatimu. Tinggalkan semua dan berjalanlah menuju pintu-Nya. Jika engkau telah sampai di (depan) pintu-Nya, maka jangan pedulikan pengawal²Nya, juga sultan dan raja²Nya. Jika mereka menyuguhimu makanan, janganlah engkau memakannya. Lalu jika mereka menempatkanmu di sebuah kamar, janganlah engkau mau. Jangan pula engkau mau jika ditawari istri oleh mereka.
Jangan terima sedikit pun tawaran tersebut, hingga engkau menjumpai-Nya dengan segala apa yg ada padamu, baik dengan pakaianmu yg kumal, kelelahan, debu perjalanan, dan keadaanmu yg acak²an. Dialah yg akan mengubah (penampilan)mu, menyuapi dan meminumimu, menenteramkan keliaranmu, menghiburmu, menghilangkan capekmu, dan mempercayai ketakutanmu. Bagimu, kedekatan dengan-Nya akan menjadi kekayaan tersendiri, melihat-Nya menjadi makanan, minuman, dan pakaianmu. Apalah arti kekuasaan manusia? Ialah takut dari mereka, mengharap pada mereka, tenang di hadapan mereka dan mempercayai mereka. []