Doa Syaikh Ibnu Atha’illah – 36:
إلهي إن رجائي لاينقطع عنك وإن عصيتك كما أن خوفي لايزايلني وإن أطعتك.
Tuhanku, harapanku tidak putus pada-Mu meskipun aku telah berbuat dosa dan maksiat. Demikian pula rasa takutku kepada-Mu tidak hilang meskipun aku telah berbuat taat kepada-Mu.
Harapanku kepada-Mu tidak terputus karena aku tahu bahwa Kaulah yg mengawali kebaikan. Siapa yg demikian kondisinya maka semua kebaikannya akan selalu diharapkan kendati disertai maksiat dan pembangkangan kepadanya.
Rasa takutku kepada-Mu tidak hilang dariku meskipun aku telah taat kepada-Mu karena aku tahu bahwa Kau Maha Mengerjakan apa yg Kau inginkan. Ketaatan tidak akan mengangkat murka-Mu dan menghilangkan hukuman-Mu.
Sumber keseimbangan antara rasa takut dan harap pada diri orang² ‘arif timbul sebagai buah penyaksian mereka tentang sifat²Nya yg menakutkan dan diharapkan karena sifat² Allah Ta’ala itu tidak berbeda-beda, demikian pula penyaksian terhadapnya. Jika mereka melihat ada perbedaan, berarti syuhud-nya kurang. Oleh sebab itu, bagi mereka, kesempurnaan rasa takut bisa timbul saat melakukan ketaatan dan besarnya harapan bisa terjadi saat maksiat.