Doa Syaikh Ibnu Atha’illah – 33:
ŁŲ§Ł Ł Ų£Ų°Ų§Ł Ų£ŲŲØŲ§Ų”Ł ŲŁŲ§ŁŲŖ Ł Ų¤Ų§ ŁŲ³ŲŖŁ ŁŁŲ§Ł ŁŲ§ ŲØŁŁ ŁŲÆŁŁ Ł ŲŖŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ł Ł Ų£ŁŲØŲ³ Ų£ŁŁŁŲ§Ų”Ł Ł ŁŲ§ŲØŲ³ ŁŁŲØŲŖŁ ŁŁŲ§Ł ŁŲ§ ŲØŲ¹Ų²ŲŖŁ Ł Ų³ŲŖŲ¹Ų²ŁŁ.
Wahai Tuhan yg memberi rasa manisnya keramahan kepada kekasihĀ²Nya sehingga mereka selalu tegak berdiri di depan-Nya dalam suka cita. Wahai Tuhan yg memakaikan pada para wali-Nya pakaian kehebatan sehingga mereka mulia dengan kemuliaan-Nya.
Wahai Tuhan yg merasakan manisnya keramahan kepada kekasihĀ²Nya sehingga mereka ingin selalu tegak berdiri di depan-Nya dengan penuh kebahagiaan.
Keramahan adalah kebahagiaan hati dengan menyaksikan keindahan seorang yg dikasihi. Hal yg mendorong para hamba untuk berdiri di hadapan Allah Ta’ala adalah keramahan-Nya. Dengan keramahan itu, mereka datang penuh suka cita kepada-Nya.
Wahai Tuhan yg memakaikan para wali-Nya pakaian wibawa dan kehebatan-Nya.
Allah Ta’ala memakaikan pakaian keagungan dan kemuliaan-Nya kepada para wali-Nya sehingga setiap orang yg melihat para wali itu akan merasa segan dan takut kepadanya, seakan mereka singa yg ditakuti. Dengan pakaian itu, mereka menjadi mulia dengan kemuliaan Allah Ta’ala. Tekad mereka pun menjauh dari ketergantungan kepada kebendaan. Itu terjadi ketika Allah Ta’ala memberi mereka pakaian wibawa-Nya sehingga mereka tidak lagi takut kepada selain-Nya dan hati mereka tidak bertuhan selain Diri-Nya.