Doa Syaikh Ibnu Atha’illah – 26:
إلهي أغنني بتدبيرك عن تدبيري وباختيارك لي عن اختياري وأوقفني على مراكز اضطراري.
Tuhanku, puaskanlah aku dengan aturan-Mu daripada aturanku sendiri dan dengan pilihan-Mu daripada pilihanku sendiri. Dudukkanlah aku di tempat² kebutuhanku yg sesungguhnya.
Tuhanku, puaskan dan cukupkan aku dengan pengaturan-Mu untukku daripada pengaturanku sendiri dan dengan pilihan-Mu untukku daripada pilihanku sendiri karena pengaturanku dan pilihanku atas sesuatu yg didasari nafsu sama saja dengan sikapku menandingi ketuhanan dan rububiyah-Mu. Hanya Kau Yang Maha Mengatur dan Memilih. Tempatkan aku di tempat² kebutuhanku yg sesungguhnya, seperti kehinaan, kelemahan, dan kemiskinan.
Semua tempat kebutuhan itu tidak boleh ditinggalkan oleh seorang hamba, bahkan ia harus memilikinya. Makna “Dudukkanlah aku di tempat² kebutuhanku” adalah, buatlah aku selalu memperhatikan kebutuhan²ku itu dan tidak melupakannya. Dengan kata lain, jadikan aku selalu memperhatikan kemiskinan, kelemahan, dan kerendahanku. Kemiskinan, kelemahan, dan kerendahan dianggap sebagai tempat kebutuhan karena saat mengalaminya, biasanya seorang hamba amat membutuhkan Tuhannya.