Doa Syaikh Ibnu Atha’illah – 18:
Ų„ŁŁŁ ŁŁŁ Ų£Ų¹Ų²Ł ŁŲ£ŁŲŖ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ± ŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų£Ų¹Ų²Ł ŁŲ£ŁŲŖ Ų§ŁŲ¢Ł Ų±.
Tuhanku, bagaimana mungkin (ketaatan itu) kuniatkan, sedangkan Kaulah yg menentukan dan bagaimana mungkin tidak aku niatkan, sedangkan Kau yg menyuruhnya?
Bagaimana tekad akan timbul pada diriku untuk melakukan ketaatan dan meninggalkan larangan, sedangkan Kaulah yg menentukan semuanya. Bisa saja tekad itu timbul pada diriku untuk melakukan ketaatan, tetapi kuasa-Mu mungkin menentukan lain sehingga tekad itu menjadi tidak berguna bagiku.
Bagaimana aku tidak bersungguh-sungguh dalam beramal, sedangkan Kau yg menyuruhku untuk itu. Isi perintah-Mu itu adalah, aku harus segera berniat dan bersungguh-sungguh. Di sini aku merasa bingung dan lemah untuk mengatur diriku sendiri. Aku tidak mampu, kecuali hanya pasrah dan bergantung kepada-Mu.
Oleh sebab itu, orangĀ² ‘arif tidak pernah bertekad melakukan sesuatu karena tekad mereka tidak berguna jika berhadapan dengan putusan Allah Ta’ala. Mereka hanya menyerahkan seluruh perkaranya kepada Allah Ta’ala.