Doa Syaikh Ibnu Atha’illah – 15:
Ų„ŁŁŁ ŲŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ§ŁŲÆ ŁŁ Ų“ŁŲ¦ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ±Ų© ŁŁ ŁŲŖŲ±ŁŲ§ ŁŲ°Ł Ł ŁŲ§Ł Ł ŁŲ§ŁŲ§ ŁŁŲ§ ŁŲ°Ł ŲŲ§Ł ŲŲ§ŁŲ§.
Tuhanku, putusan-Mu yg pasti terlaksana dan kehendak-Mu yg memaksa tidak akan memberi kesempatan bagi orang yg pandai untuk berkata-kata atau orang yg mempunyai kesaktian untuk menunjukkan kesaktiannya.
Tuhanku, putusan dan ketetapanmu yg pasti terlaksana dan kehendakmu yg memaksa, keduanya tidak memberi kesempatan untuk orang yg pandai berbicara untuk angkat bicara. Hal itu dikarenakan, jika seseorang memiliki ucapan yg benar, misalnya selalu berbicara tentang hakikat dan makrifat, dan ia tidak akan tertipu oleh hal itu, maka putusan Allah Ta’ala dan kehendaknya menyatakan akan merampas hal lain selain kemampuan bicaranya. Ini seperti yg terjadi pada Balāam ibn Baāura.
Jika seseorang memiliki hal yg terpuji, misalnya ia mampu memprediksikan berbagai perkara yg terjadi di alam semesta dan ia tidak tertipu olehnya, hukum dan putusan Allah Ta’ala telah menyatakan untuk mengambil hal lain selain kemampuan itu, sebagaimana yg banyak terjadi dalam banyak kasus. Kenyataan ini mewajibkan seorang hamba untuk tetap istiqamah dalam satu maqam dan tidak tergoda oleh ucapan dan ahwal -nya karena hukum Allah Ta’ala dan kehendak-Nya pasti terlaksana.