Doa Syaikh Ibnu Atha’illah – 3:
Ų„ŁŁŁ Ų„Ł Ų§Ų®ŲŖŁŲ§Ł ŲŖŲÆŲØŁŲ±Ł ŁŲ³Ų±Ų¹Ų© ŲŁŁŁ Ł ŁŲ§ŲÆŁŲ±Ł Ł ŁŲ¹Ų§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŲ¹Ų§Ų±ŁŁŁ ŲØŁ Ų¹Ł Ų§Ų³ŁŁŁ Ų„ŁŁ Ų¹Ų·Ų§Ų” ŁŲ§ŁŁŲ£Ų³ ŁŁ ŲØŁŲ§Ų”.
Tuhanku, cepatnya perubahan keputusan-Mu dan cepatnya pergantian takdir-Mu menjadi penghalang bagi para hamba-Mu yg āarif untuk begitu saja tenang dengan karunia-Mu atau mudah putus asa terhadap cobaan-Mu.
Cepatnya perubahan keputusan Allah Ta’ala atau pergantian takdir Allah Ta’ala mudah sekali ditemukan. Bisa saja, hari ini seorang hamba ditetapkan menjadi fakir, namun Allah Ta’ala kemudian mengubahnya menjadi kaya, atau sebaliknya. Bisa saja, hari ini seorang hamba sakit, lalu Allah Ta’ala mengubah ketetapan-Nya dan menjadikannya sehat, atau sebaliknya.
Cepatnya pergantian takdir itu membuat para hamba-Nya yg ‘arif tidak begitu saja tenang dengan karunia Allah Ta’ala yg mereka terima. Oleh karena itu, jika diberi karunia duniawi, seperti harta, atau diberi karunia spiritual, seperti makrifat atau rahasia ilahi, mereka tidak begitu mempedulikannya. Karena di mata mereka, semua itu pasti sirnanya, bahkan mungkin berubah menjadi sebaliknya. Yg mereka pedulikan hanyalah Tuhan mereka. Ada atau tidak adanya karuniaĀ² itu, bagi mereka, adalah sama saja.
Sebaliknya, cepatnya perubahan takdir itu membuat para hamba-Nya yg āarif tidak mudah putus asa dalam menghadapi cobaan. Oleh karena itu, jika diberi cobaan fisik, seperti rasa sakit atau kemiskinan, atau diberi cobaan spiritual, seperti maksiat, mereka tidak pernah patah harapan menanti hilangnya semua cobaan itu. Bahkan, mereka yakin bahwa semua cobaan itu akan diganti dengan hal lain yg lebih baik.