Dialog Jin Dengan Sufi
Pertanyaan Ke-6
“Mengapa Jasad Tidak Bisa Melihat Ruh?”
Mereka juga bertanya kepadaku, “Kenapa jasad tidak bisa melihat ruh, padahal jasad ada pada ruh, dan ruh lebih dekat dengan jasad daripada segala sesuatu yg lain?”
Aku menjawab, “Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah seperti jawaban terhadap pertanyaan mereka: Mengapa makhluk tidak bisa menjangkau pencipta mereka di dalam kehidupan dunia ini dan tidak bisa melihat-Nya, padahal Dia lebih dekat kepada mereka daripada urat nadi. Itulah yg di isyaratkan oleh hadits:
“Siapa pun yg mengenal dirinya, ia pastl mengenal Tuhannya.”
Masalah Ini tidak akan bisa dijawab, kecuali oleh cahaya kasyaf dan syuhud. Sementara ungkapan tidak akan bisa menyusunnya sama sekali, Namun, Allah adalah Dzat Yang Lebih Mengetahui.
Mengenai hal itu, mereka melantunkan syair,
Bagaimana mungkin cahaya bisa terlihat oleh bayangan, sementara cahaya itu ada padanya. Sungguh ia berada di alam raya secara dzat ketika Ia bertajalli.
Ruh adalah bayangan, sementara materi jasad memperlihatkannya melalui cahaya dzat yg ia lihat ketika dzat itu bertajalli.
Tidak ada yg bisa mengetahui sesuatu yg telah kami katakan, kecuali seorang pemuda yg senantiasa berkhalwat. Pemuda itu melihatnya ketika ia ber-takhalli.
Mereka juga melantunkan syair,
Jasad adalah bayangan dzat yg mempunyai ruh. Ia tidak akan mengetahuinya melalui ilmu yg dibentuk oleh nalar ataupun mata.
Jika dzat itu berhenti, maka bayangannya juga berhenti; dan jika ia berjalan, maka bayangannya juga berjalan. Jadi, dzatnya bukan bayangannya dan keberadaannya adalah yg lain.
Lebih mengherankan lagi adalah wujud yg tidak mempunyai wujud dan tidak akan pernah sirna. Jika sirna, maka kemanfaatan dan kesulitan juga pasti sirna. Inilah yg aku katakan, “Akal membawanya secara keseluruhan tanpa ada yg mengetahuinya selain matahari dan bulan.
Matahari adalah perempuan dan purnama lebih sempurna jika dilihat oleh mata nalar yg di sana ada seorang hakim laki².
Lalu di antara keduanya ada banyak berita, sementara keduanya bukan selain keduanya. Oleh karena itu, ambillah pelajaran jika engkau mengambil pelajaran.
Aku heran kepada Dzat Yang Esa yg pada Dzat-Nya terlihat berbilangan. Di sana ada alam raya dan banyak pelajaran.
Artinya, itu merupakan maqam hadirat yg tidak bisa di ungkapkan dengan kata². Namun, Allah adalah Dzat Yang Lebih Mengetahui.”