Dialog Jin Dengan Sufi
Pertanyaan Ke-5
“Cara Menjangkau Allah Ta’ala”
Mereka juga bertanya kepadaku tentang menjangkau Allah Ta’ala. Mengapa Dia tidak bisa dijangkau dengan cara menegakkan banyak dalil?
Aku menjawab, “Allah Ta’ala tidak akan bisa dijangkau dengan dalil karena dalil seluruh perkara yg diciptakan itu bodoh. Orang yg pantas dikatakan bodoh adalah orang yg mengambil kesimpulan darinya. Akan tetapi, apabila Allah Ta’ala telah berkehendak untuk bisa dilihat oleh hati seorang hamba, maka Dia meminjaminya satu ilmu-Nya, hingga ia bisa menjangkau-Nya dengan jangkauan yg layak baginya, bukan yg layak bagi Allah, sebagaimana yg mereka katakan,
“Dalil² itu meminjaminya mata yg bisa ia gunakan untuk melihat. Seakan-akan dalil² itu mempunyai mata yg bisa melihat.”
Mereka juga melantunkan syair tentang itu,
Keesaan Tuhanmu tidak bisa direnungi melalui penyingkapan bukti argumentasi, karena Keesaan-Nya tidak menerima sesuatu yg kedua.
Setiap orang yg menerima sesuatu yg kedua berarti dalam hukumnya mengandung banyak sifat kelebihan dan kekurangan.
Wahai orang yg membangun bangunannya di atas fondasi dalil, sungguh engkau bodoh. Di mana fondasi bangunan itu, wahai orang yg membangun?
Yang Maha Benar Keesaan-Nya di esakan dengan pengesaan martabat, dan Yang Maha Benar menopangnya melalui pihak kedua.
Mereka juga melantunkan syair,
Penuntut ilmu tidak akan bisa menjangkau Dzat-Ku melalui dalil! karena hal itu merupakan sesuatu yg mustahil.
Lalu engkau melihatnya seperti melihat Aku pada setiap sesuatu, sementara ia melihat Aku menampakkannya keadaan demi keadaan.
Lantas ia melihat dirinya, sementara yg lain tidak ada dan petunjuk itu sama sekali tidak akan menjadi kesesatan.
Namun Allah Ta’ala adalah Dzat Yang Lebih Mengetahui.”