Hikmah 84 dlm Al-Hikam:
“Kedudukan Hamba Di Sisi Allah”
اِذاَ اَردتَ اَنْ تَعْرِفَ قدرَكَ عِندهُ فاَنْظُرْ ماَذاَ يُقِيمكَ فيهِ
Jika engkau ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikankah dimana Dia menempatkanmu.
Hikmah ini bisa diartikan dua kedudukan.
- Awam (umum), yaitu: apabila engkau termasuk golongan orang yg beruntung dan diterima, Allah akan menjalankanmu pada apa² yg selalu menjadikan Allah ridha, seperti selalu taat dan ibadah. Dan apabila kamu termasuk ahli celaka, maka Allah akan menjalankanmu pada perkara yg menjadikan murkanya Allah.
- Khash, yaitu: jika kamu ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu.
Rasulullah Saw. bersabda:
”Barangsiapa yg ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah mendudukkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam hatinya.”
Syaikh Fudhail bin Iyadh ra. berkata:
”Sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadah kepada Tuhan itu menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atau perasaan imannya terhadap Tuhan, atau kedudukan Tuhan di dalam hatinya.”
Wahb bin Munabbih berkata:
”Aku telah membaca dalam kitab² Allah yg dahulu Allah berfirman:
”Wahai anak Adam, taatilah perintah-Ku dan jangan engkau beritahukan kepada-Ku apa kebutuhan yg baik bagimu. [Yakni engkau jangan mengajari kepada-Ku apa yg baik bagimu].” Sesungguhnya Aku [Allah] telah mengetahui kepentingan hamba-Ku, Aku memuliakan siapa yg taat pada perintah-Ku, dan menghina siapa yg meninggalkan perintah-Ku, Aku tidak menghiraukan kepentingan hamba-Ku, sehingga hamba-Ku memperhatikan hak-Ku [yakni kewajibannya terhadap Aku].”
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:
Apakah kau termasuk orang² yg maqbul (diterima amalnya) dan bahagia ataukah termasuk orang² yg mardud (ditolak amalnya) dan menderita? Jika kau ingin tahu dirimu, perhatikan di mana Allah menempatkanmu, apakah di dalam ketaatan atau sebaliknya?
Siapa yg termasuk orang² yg maqbul dan bahagia maka Allah akan mempekerjakannya dalam amal yg diridhai-Nya, berupa bermacam ketaatan. Siapa yg termasuk orang yg mardud dan menderita maka Allah akan mempekerjakannya dalam hal yg dibenci-Nya, berupa ragam pelanggaran. Ini berlaku bagi orang² awam. Adapun bagi orang² khusus (khawwash) maka kalimatnya adalah, ”Jika kau ingin tahu kedudukanmu di sisi-Nya, apakah kau termasuk muqarrabin atau tidak, lihatlah di mana Allah menempatkanmu dan pengetahuan apa yg diberikan-Nya ke dalam hatimu?”
Wallaahu a’lam