Hikmah 82 dlm Al-Hikam:
“Akhirat Adalah Tempat Pembalasan”
اِنّماَ جَعلَ الدَّرالاَخِرَة َ محلا ًّ لِجَزَاءِ عِباَدِهِ المُوءْمنينَ لاَِنَّ هٰذ هِ الدَّرَ لاَ تَسَعُ ماَ يُرِيدُ انْ يُعْطيَهُم وَلاَنَّهُ اَجلَّ اَقداَرَهُمْ عنْ اَنْ يُجاَزيَهُِم في داَرِِ لاَبَقاَءَ لهاَ
Sesungguhnya Allah menjadikan akhirat untuk tempat pembalasan bagi hamba yg mukmin, sebab dunia ini tidak cukup untuk tempat apa yg akan diberikan kepada mereka, juga karena Allah sayang akan memberikan balasan pahala mereka di tempat yg tidak kekal.
Allah Ta’ala berfirman:
“Aku telah menyediakan untuk hamba-Ku yg shaleh, apa² yg belum pernah dilihat oleh mata, atau didengar oleh telinga atau tergerak dalam hati manusia.”
Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya tempat pecut kuda di dalam surga lebih berharga (baik) dari pada dunia dan semua isinya.”
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:
Dunia tidak bisa menampung segala kenikmatan indrawi maupun maknawi. Pertama, karena dunia ini sempit. Seperti disebut dalam khabar, di akhirat Allah memberikan kepada setiap mukmin sebuah kerajaan yg luasnya sepanjang perjalanan selama tujuh ratus tahun. Bagaimana halnya dengan orang² mukmin yg khusus (khawwash)? Tentu jarak dan luas dunia ini tidak akan cukup menampung seluruh pahala mereka.
Kedua, karena dunia penuh dengan kekurangan, rendah, dan hina. Sementara itu, segala kenikmatan di surga sangat mulia, tinggi, dan berharga. Sebagaimana disebut dalam khabar, tempat satu depa di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Cahaya gelang para bidadari di sana mengalahkan silaunya cahaya matahari.
Allah ingin memuliakan para hamba-Nya dengan tidak memberikan balasan di dunia, negeri yg tidak kekal ini. Segala hal yg fana, walaupun masanya panjang, akan sirna. Allah akan memberi mereka keabadian dalam nikmat dan kerajaan surga-Nya. Wallaahu a’lam