Hikmah 79 dlm Al-Hikam:
قومٌ اَقاَمهُمُ الحَق ُّ لِخِدمتِهِ وقومٌ اِخـْتصَّهُمْ بِمَحَبَّتِهِ ،كُلا ًّنُمِدُّ هٰـءوُلاَءِ وهٰـءُولاَءِ من عطاَءِ رَبِّكَ وماكانَ عَطاءُ رَبِّكَ كانَ مَحْظُوراً
Ada orang² yg Allah tetapkan untuk melayani-Nya. Ada pula orang² yg Allah pilih untuk mencintai-Nya. “Kepada tiap² golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidaklah terbatas.” (QS. Al-lsra’ (17): 20)
Allah sendiri yg memilih hamba-Nya, maka ada yg dipilih untuk melaksanakan ibadah yg lahir, ialah mereka para ‘abid dan zahid, dan ada pula yg dipilih oleh Allah untuk Kesayangan (Kekasih) Allah dan mereka ini orang² ‘arif dan muhibbin yg tidak ada tempat dalam hati mereka kecuali dzikrullah semata-mata.
Menganggap dunia ini kosong tidak ada apa² kecuali Allah yg menciptakan dan melaksanakan segala sesuatunya.
Jadi ketika hamba melihat pada pilihan Allah atas hamba-Nya dan mengkhususkan kedudukan pada hamba tersebut, bisa menjadikan si hamba tidak memandang rendah pada kedudukan yg telah Allah berikan kepada sebagian hamba. Syeikh Abu Yazid al-Busthami qs. berkata, “Allah Ta’ala melihat hati para hamba (kekasih-Nya), lalu sebagian ada yg tidak pantas/kuat memikul beratnya nur makrifat, lalu Allah menyibukkan hamba tersebut dengan ibadah.”
Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah:
Yg dimaksud dengan “orang² yg melayani-Nya” adalah orang² yg mentaati Allah secara lahir. Mereka adalah para zahid dan ‘abid yg layak menempati surga-Nya. Sementara itu, yg dimaksud dengan “orang² yg mencintai-Nya” adalah para muhibbin dan ‘arif yg didekati-Nya dan masuk ke hadirat-Nya. Kedua kelompok ini sama² ingin melayani dan mendekatkan diri kepada Allah. Bedanya, kelompok pertama lebih banyak dengan anggota tubuh, sedangkan kelompok kedua lebih banyak dengan hati.
Pengelompokan ini merupakan kehendak Allah. Oleh karena itu, terlarang bagi hamba yg memahami hal ini untuk meremehkan atau memandang rendah salah satu kelompok tersebut. Wallaahu a’lam