Hikmah 72 dlm Al-Hikam:
ماَ قاَدَكَ شىءٌ مثـل الوَهْمِ
Tiada sesuatu yg dapat menuntun/memimpin engkau (pada kehinaan) seperti angan² (bayangan yg kosong).
Wahm ialah tiap² angan² terhadap sesuatu selain dari Allah, yg berarti angan² yg tidak mungkin terjadi. Dan biasanya nafsu itu lebih tunduk pada wahm/angan², dari pada pada akalnya. Sebagai contoh: manusia itu biasanya lari apabila melihat ular, karena dia berangan-angan ular itu akan menggigit dirinya. Apabila dia (nafsunya) tunduk pada akalnya, tentu dia tidak lari. Karena apa² yg sudah ditentukan Allah pasti wujud, dan sebaliknya.
Ingatlah, tidak ada orang yg bisa selamat dari sifat tamak, kecuali orang yg khusus yaitu orang² yg ahli Qana’ah dan berserah diri pada Allah, yg hatinya sama sekali tidak bergantung pada makhluk (manusia).
Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah:
Angan² adalah sesuatu yg teramat buruk. Selain karena merupakan penyebab ketamakan manusia, juga karena angan² sebenarnya adalah perkara yg tidak ada. Ia hanyalah khayalan dan perkiraan. Namun anehnya, jiwa selalu lebih tunduk kepadanya daripada kepada akal.
Tidakkah kau melihat bahwa tabiat manusia selalu merasa takut kepada ular karena ia menyangka bahwa ular itu berbahaya. Bahkan, ia takut bila melihat seutas tali yg melingkar sebab ia mirip dengan ular. Sekiranya tabiat tunduk kepada akal, tentu ia tidak akan merasa takut karena segala hal yg ditakdirkan pasti akan terjadi dan yang tidak ditakdirkan pasti tidak akan terjadi.
Oleh sebab itu, tak seorang pun yg selamat dari ketamakan terhadap makhluk dan apa yg ada di tangan mereka, kecuali para ahli wara’ dari kalangan khawwash. Mereka adalah orang² yg selalu qana’ah dan tawakkal. Di hati mereka tiada lagi hubungan antar makhluk. Mereka tidak lagi memperdulikan rezeki. Wallaahu a’lam