Hikmah 45 dlm al-Hikam:
وَلأَنْ تَصْحَبَ جَا هِلًا لَا يَرْ ضَى عَنْ نَفْسِهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تَصْحَبَ عَا لِمًا يَرْ ضَى عَنْ نَفْسِهِ , فَأَ يُّ عِلْمٍ لِعَا لِمٍ يَرْ ضَى عَنْ نَفْسِهِ وَأَ يُّ جَهْلٍ لِجَا هِلٍ لَا يَرْ ضَى عَنْ نَفْسِهِ ؟
Berteman dengan orang bodoh yg tidak puas dengan keadaan dirinya, lebih baik bagimu daripada berteman dengan orang berilmu yg puas dengan keadaan dirinya. Di mana letak berilmunya orang berilmu yg puas dengan dirinya itu? Di mana pula letak bodohnya orang bodoh yg tidak puas terhadap dirinya itu?
Orang yg tidak ridho dengan nafsunya akan selalu menganggap dirinya belum baik dan akhlaknya masih jelek. Orang seperti ini baik untuk dijadikan sahabat, karena sangat banyak manfaatnya bagimu, kebodohannya tidak akan membahayakan dirimu.
Bagaimana akan dinamakan bodoh, seseorang yg telah dapat menahan dan mengekang hawa nafsunya, sehingga membuktikan bahwa semua amal perbuatannya hanya semata² untuk keridhaan Allah dan bersih dari dorongan hawa nafsu. Sebaliknya, apalah arti suatu ilmu yg tidak dapat menahan atau memimpin hawa nafsu dari kebinatangan dan kejahatannya.
Dalam sebuah hadits ada keterangan: “Seorang akan mengikuti pendirian sahabat karibnya, karena itu hendaknya seseorang itu memperhatikan, siapakah yg harus diambil sebagai sahabat.”
Seorang penyair berkata: “Barang siapa bergaul dengan orang² yg baik, akan hidup mulia. Dan yg bergaul dengan orang² yg rendah akhlaqnya pasti tidak mulia.
Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah:
Orang bodoh ialah orang yg tidak memiliki ilmu lahir. Tidak puas dengan keadaan diri sendiri, misalnya dengan menganggap dirinya hina atau menyadari kekurangannya.
Tidaklah baik berteman dengan seseorang yg puas dengan keadaan dirinya sendiri walaupun ia seorang yang alim (orang berilmu). Bagaimanapun, pertemanan dapat mendatangkan pengaruh yg besar padamu. Ketika kau berteman dengan alim yg sudah berpuas diri, kau bisa mendapatkan sifat buruknya sehingga ilmunya tidak berguna bagimu dalam melembutkan jiwamu. Kebodohan yg membuat orang alim puas diri itulah yg berbahaya bagimu. Seakan ia bukan orang yg berilmu karena rela dengan aib yg dimiliki dirinya.
Sebaliknya, berteman dengan orang bodoh yg tidak puas dengan keadaan dirinya lebih baik dan lebih bermanfaat bagimu. Biasanya, tabiat seseorang di dapat dari tabiat orang lain; nafsu selalu terdorong untuk mengikuti orang yg di anggap baik kondisinya. Oleh karena itu, kebodohan orang bodoh tidak akan berbahaya bagimu. Namun, ilmunya – yg membuatnya tidak puas terhadap keadaan dirinya – justru amat berguna bagimu. Seakan ia bukan orang bodoh karena mengetahui kekurangan dirinya sampai tidak merasa puas terhadap dirinya. Dengan demikian, orang bodoh yg tahu kekurangan dirinya bisa disebut orang yg memiliki ilmu. Oleh karena itu, bergaul dengan orang bodoh seperti ini akan bermanfaat dan lebih baik bagimu. Wallaahu a’lam