Hikmah 268 dlm Al-Hikam:
أَشْهَدَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَسْتَشْهِدَكَ، فَنَطَقَتْ بِإِلَهِيَّتِهِ الظَّوَاهِرُ، وَتَحَقَّقَتْ بِأَحَدَّيِتَهِ الْقُلُوْبُ وَالسَّرَائِرُ.
Allah membuatmu menyaksikan-Nya sebelum memintamu menyaksikan-Nya. Maka dari itu, seluruh anggota tubuh pun mengakui Ketuhanan-Nya dan semua hati serta relung batin menyadari keesaan-Nya.
Allah Ta’ala ber- tajalli ke dalam hati tiap orang, menurut kadar kekuatan/ tingkat orang itu, sehingga iman tiap orang itu pun menurut apa yg diperlihatkan oleh Allah Ta’ala daripada kebesaran kekuasaan-Nya. Apabila Allah Ta’ala telah ber- tajalli kepada seorang hamba-Nya, maka pada orang ini bahwa semua makhluk seolah-olah mengakui Ketuhanan-Nya sebagaimana makin yakin dalam hati sanubarinya (perasaan ke Esaan) Allah Ta’ala yg tidak bersekutu dalam Dzat, Sifat, Af’al, kekuasaan, kebesaran dan hikmah kebijaksanaan semua ajaran, jaminan dan aturan-Nya.
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Allah Ta’ala menampakkan Diri-Nya dalam hatimu. Dengan begitu, kau bisa menyaksikan-Nya berdasarkan kadar diri dan kedudukanmu sebelum Dia memintamu untuk bersaksi atas keagungan-Nya dengan dzikir dan ibadahmu karena dzikir dan ibadah adalah sebentuk kesaksianmu atas keagungan Tuhan yg patut disembah dan diingat, serta pengakuan atas keesaan-Nya. Oleh karena itu, semua anggota tubuhmu akan berbicara tentang Ketuhanan-Nya atau berbicara tentang segala hal yg menunjukkan Ketuhanan Allah Ta’ala, sedangkan hati dan batin akan menyadari keesaan-Nya.
Kemungkinan maknanya adalah, di alam ghaib, Allah Ta’ala membukakan hakikat Ketuhanan, keesaan, dan kepengaturan-Nya untuk para arwah. Di alam nyata, Dia juga menampakkannya dengan cara memasukkan hakikat itu ke dalam jasad². Selanjutnya, melalui lisan para Nabi-Nya, para jasad itu dituntut untuk bersaksi atas Ketuhanan-Nya, maka semua jasad pun bersaksi dengan lisan dan ucapannya. Kesaksian itu keluar dari jasad ketika ia dituntut untuk bersaksi berdasarkan apa yg disaksikannya.
Makna ucapan Syaikh Ibnu Atha’illah, “Allah membuatmu menyaksikan-Nya” adalah Allah Ta’ala menampakkan keesaan-Nya di alam arwah. “Sebelum memintamu untuk menyaksikan-Nya” bermakna, Dia memintamu bersaksi setelah menempatkan keesaan-Nya di dalam jasad sehingga jasad berbicara tentang Ketuhanan-Nya dengan lisan dan ucapan. Maksudnya, ketika Allah Ta’ala meminta jasad melalui lisan para Nabi-Nya untuk bersaksi, jasad pun angkat berbicara dan menyaksikan keesaan-Nya. Wallaahu a’lam