Hikmah 266 dlm Al-Hikam:
ذَاكِرٌ ذَكَرَ لِيَسْتَنِيْرَ قَلْبُهُ، وَ ذَاكِرٌ اسْتَنَارَ قَلْبُهُ فَكَانَ ذَاكِرًا، والذي استوت اذكاره وانواره فبذ كره يهتدي وبنوره يقتدي.
Ada orang yg berdzikir agar terang hatinya, lalu dia pun menjadi pedzikir. Ada orang yg terang hatinya, lalu dia pun menjadi pedzikir. Ada pula yg dzikir dan cahayanya sama sehingga dengan dzikirnya itu ia mendapat petunjuk dan dengan cahayanya itu ia melangkah.
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Ada orang yg berdzikir agar terang hatinya. Mereka adalah para salikun. Kemudian, ada orang yg terang hatinya, lalu ia berdzikir. Mereka itulah para majdzubun. Baginya berdzikir seakan bernapas seperti biasa, bahkan lebih ringan lagi. Beda halnya dengan golongan pertama (salikun).
Seperti telah dijelaskan, salik lebih sempurna daripada majdzub karena salik benar² mengetahui jalan menuju Allah Ta’ala. Mereka mendapatkan karamah dengan perjuangan dan penderitaan, sedangkan majdzub tidak demikian karena mereka tidak pernah meniti jalan menuju Allah Ta’ala. Mereka mendapat karamah Allah Ta’ala karena Allah Ta’ala yg menarik mereka untuk didekatkan kepada-Nya. Seperti itulah kondisi mayoritas majdzub. Jika tidak, sebagian dari mereka mungkin akan meniti jalan yg dipersingkat oleh pertolongan Allah Ta’ala untuknya sehingga ia menempuhnya dengan cepat. Di sini mungkin ia tetap menempuh jalan, tetapi ia tidak mengalami liku²nya dan menapaki panjang jaraknya. Wallaahu a’lam