Hikmah 258 dlm Al-Hikam:
“Orang yang Terpenjara adalah Orang yang Belum Dibukakan di Hadapannya Ruang² Ghaib”
الْكَا ئِنُ فِي الْكَوْنِ وَلَمْ تُفْتَحْ لَهُ مَيَا دِيْنُ الْغُيُوْبِ مَسْجُوْنٌ بِمُحِيْطَا تِهِ، وَمَحْصُوْرٌ فِي هَيِكَلِ ذَا تِهِ.
Orang yg berada di alam ini dan masih belum mengetahui dunia ghaib berarti terkungkung oleh sejumlah hal yg mengitarinya dan terkepung oleh kerangka dirinya.
Demikianlah keadaan manusia yg belum terbuka nur iman dalam hatinya sehingga tidak mengenal Allah Ta’ala, medan (lapangan) perjuangannya hanya terkurung pada kebendaan belaka untuk pemuasan hawa nafsu dan syahwat semata-mata.
Allah Ta’ala telah berfirman, “Hamba-Ku, jadikanlah perhatianmu sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku cukupi segala hajat kepentinganmu (kebutuhanmu), selama Aku dengan engkau, engkau dalam kedudukan hamba, dan selama engkau dengan Aku, maka engkau di tempat yg dekat, mintalah apa saja untuk dirimu.”
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Semua orang yg ada di dunia dan hatinya belum dibuka untuk menerima ilmu dan pengetahuan ghaib berarti masih terbelenggu dan terpenjara oleh syahwat dan kenikmatannya, serta terikat oleh kebiasaannya, seperti makan, minum, dan berpakaian. Mereka juga terkurung oleh kerangka dirinya, yaitu syahwat dan kenikmatannya. Wallaahu a’lam