Hikmah 246 dlm Al-Hikam:
إِنَّمَا أَجْرَى الْأَذَى عَلَى أَيْدِ يْهِمْ، كَيْ لَا تَكُوْن سَا كِنًا إِلَيْهِمْ، أَرَادَ أَ نْ يُزْ عِجَكَ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ، حَتَّى لَا يُشْغِلَكَ عَنْهُ شَيْءٌ.
Allah mendatangkan gangguan lewat tangan manusia agar kau tidak merasa tenteram bersama mereka. Dia ingin membuatmu kesal terhadap segala sesuatu agar tidak ada yg melalaikanmu dari-Nya.
Syaikh Abu Hasan asy-Syadzili qs. berkata, “Larilah dari kebaikan (bantuan orang, melebihi dari larimu dari kejahatan orang kepadamu, sebab kebaikan orang itu langsung membahayakan hatimu sedang kejahatan mereka hanya membahayakan jasmanimu, dan bahaya jasmani itu lebih ringan dari bahaya hati. Bahaya kebaikan orang kepadamu, jika kamu jinak, senang, menyandar, berharap kepada mereka.”
Sesungguhnya jika ada musuh yg mendekatkan engkau kepada Allah Ta’ala, hal itu lebih baik dari teman/kawan yg memutuskan engkau dari Allah Ta’ala.
Syaikh Abdussalam bin Masyisy qs. berdoa, “Ya Allah, ada orang² yg minta kepada-Mu supaya semua orang jinak kepadanya, maka telah Engkau perkenankan dan mereka puas dengan itu, sebaliknya saya minta supaya makhluk menjauh daripadaku sehingga tidak ada bagiku berlindung dan berharap kecuali kepada-Mu.”
Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa yg memberi kepadamu kebaikan (hadiah), maka lekas engkau balas dengan yg seimbang, jika tidak dapat kamu membalas, maka doakanlah orang itu. (Yakni supaya tidak merasa berhutang budi padanya). Doanya: Jazaka Allahu Khaira (Semoga Allah membalasmu kebaikan).”
Muhammad bin al-Hasan ra. berkata, “Ketika saya sedang berputar-putar di bukit Lubnan, tiba² ada seorang pemuda yg keluar dari bukit, hangus badannya oleh serangan angin samum, maka ketika pemuda itu melihat kepadaku, tiba² melarikan diri, lalu saya kejar, dan ketika ia telah berhenti saya minta nasehat kepadanya, maka ia berkata, ‘Berhati-hatilah dari Allah, karena Allah itu sangat cemburu, ia tidak suka melihat dalam hati hamba-Nya sedikitpun dari syirik. Jangan sampai ada perasaan dalam hati, ‘Barangkali orang akan menolong atau membantuku.””
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Allah Ta’ala mendatangkan gangguan manusia kepadamu agar kau tidak merasa tentram bersama mereka dan tidak bergantung kepada mereka dalam mendapatkan manfaat atau menghindari bahaya. Dia juga ingin membuatmu kesal dengan perlakuan manusia kepadamu agar kau tidak lalai dari dzikir kepada-Nya.
Dalam Latha’if Al-Minan disebutkan, “Aku mengetahui bahwa para wali pada awalnya dikuasai oleh makhluk. Itu terjadi agar mereka bisa menyucikan diri dari sisa² kotoran hati dan menyempurnakan keistimewaan mereka agar selanjutnya mereka tidak lagi merasa tentram dengan makhluk, cenderung kepada mereka, dan bersandar kepada mereka. Penguasaan makhluk atas para wali Allah di awal langkah mereka ini adalah sunnatullah bagi para kekasih-Nya dan bagi orang² pilihan-Nya.”
Siapa yg menyakitimu, berarti ia telah membebaskanmu dari perbudakan utang budimu atas kebaikan yg telah diberikannya kepadamu. Siapa yg berbuat baik kepadamu, berarti ia telah memperbudakmu dengan kebaikan²nya.
Syaikh Abu Al-Hasan asy-Syadzili qs. berkata, “Orang² menyakitiku sehingga aku merasa tertekan karenanya. Setelah itu, aku tidur dan bermimpi. Di dalam mimpi itu, ada orang yg berkata kepadaku bahwa di antara tanda ketulusan seseorang adalah banyaknya musuh yg membencinya, namun ia tidak mempedulikan mereka.” Wallaahu a’lam