Hikmah 241 dlm Al-Hikam:
عَلِمَ أَ نَّكَ لَا تَقْبَلُ النُّصْحَ الْمُجَرَّدَ، فَذَوَّقَكَ مِنْ ذَوَا قِهَا، مَا يُسَهِّلُ عَلَيْكَ وُجُوْدَ فِرَا قِهَا.
Allah mengetahui bahwa kau sulit menerima nasihat begitu saja. Oleh karena itu, Dia membuatmu bisa merasakan pahitnya musibah agar kau mudah meninggalkan dunia.
Sebab manusia bila menderita ujian² dari Allah Ta’ala yg berupa bala’, maka ia tidak senang dunia, lalu ingin mati, ingin berpisah dari dunia yg fana ini. Bala’ yg biasa di ujikan Allah Ta’ala ialah kemiskinan, penyakit, kelaparan, ketakutan, kehilangan harta, kematian dan lain²nya yg menimbulkan kecemasan manusia dan tiada ketenangan hidup.
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Allah Ta’ala mengetahui bahwa kau sulit menerima nasihat baik tanpa terlebih dahulu diberi penyakit, petaka, dan ujian. Hal itu dikarenakan, yg bisa menerima nasihat baik hanyalah orang² yg tidak dikuasai oleh rasa cinta terhadap dunia dan kenikmatannya yg fana. Sementara itu, bagi orang yg amat suka terhadap dunia dan kenikmatannya, nasihat baik semata tidak cukup untuk menyadarkannya dan menerima hidayah. Ia harus diberi tambahan peringatan berupa ujian, petaka, dan penyakit.
Oleh karena itu, Allah Ta’ala membuatmu merasakan apa yg seharusnya kau rasakan, yaitu penyakit dan petaka serta ujian agar mudah bagimu untuk meninggalkan dunia.
Jika seorang hamba mengalami suatu musibah, biasanya ia akan berharap segera mati dan meninggalkan dunia. Dengan demikian, petaka ini merupakan nikmat dari Allah Ta’ala walaupun ia tidak menyadarinya karena dominasi tabiatnya. Hal ini telah dijelaskan dalam butir hikmah, “Siapa yg tidak mendekati Allah dengan kelembutan kebaikan-Nya, ia akan diseret kepada-Nya dengan belenggu ujian.” Wallaahu a’lam