Hikmah 240 dlm Al-Hikam:
“Orang Bodoh Mencari Zahir Perkara² Dunia, Sedang Orang ‘Arif Menghindari Batin Perkara² Dunia”
إِ نَّمَا جَعَلَهَا مَحَلًّا لِلْأَ غْيَا رِ وَمَعْدِ نًا لِلْأ َ كْدَارِ تَزْ هِيْدًا لَكَ فِيْهَا.
Allah sengaja menjadikan dunia sebagai tempat perubahan dan sumber kekeruhan agar kau tidak terpaut dengannya.
Rasulullah Saw. bersabda: “Jauhkan dirimu dari tipuan dunia, niscaya Allah suka/kasih kepadamu. Dan jauhkan dirimu dari hak² orang, niscaya disukai orang.”
Sayyidina Ali kw. menulis surat kepada Sayyidina Salman al-Farisi ra.: “Sesungguhnya dunia ini bagaikan ular licin pegangannya, namun membunuh bisanya (racunnya), karena itu abaikanlah (berpalinglah) daripadanya, dan dari apa yg mengagumkan engkau, karena sedikitnya yg dapat engkau bawa sebagai bekal, dan jangan risau terhadapnya karena engkau yakin akan berpisah padanya, dan letakkan kesenanganmu dalam kewaspadaanmu terhadap apa² yg ada di dalamnya, sebab orang di dunia apabila ia mulai senang, maka langsung dibawa ke jurang bahaya dan binasa.”
Seorang hakim berkata: “Dunia ini bagaikan impian orang tidur, kesenangannya bagaikan bayangan awan, kejadian² bagaikan anak panah yg mengenai sasarannya, sedang syahwat²nya bagaikan sesuatu yg beracun yg godaannya bagaikan gelombang yg besar.”
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Allah Ta’ala menjadikan dunia sebagai tempat perubahan berbagai keadaan, seperti penyakit, ujian dan petaka, serta membuatnya sebagai sumber kekeruhan, agar kau menjauhinya. Hal itu dikarenakan, hal yg mendorong keinginanmu di dunia tak lain adalah apa yg kau duga dapat mewujudkan tujuan dan keinginanmu di sana tanpa penderitaan atau kepahitan, padahal itu tidak akan terjadi.
Oleh karena itu, yg patut bagimu adalah kau harus berzuhud dan meninggalkan dunia karena akibat perkaranya adalah kefana’an dan kemusnahan. Terkadang pula ia dapat menyibukkanmu dari mengingat Allah Ta’ala. Perlu diketahui juga bahwa zuhud dari dunia ini tidak serta-merta terjadi dengan nasehat dan peringatan para da’i saja, tetapi juga dengan musibah dan ujian di dalamnya. Wallaahu a’lam