Hikmah 221 dlm Al-Hikam:
“Mencintai Sesuatu Berarti Menjadi Hambanya, dan Allah Tidak Suka Engkau Menjadi Hamba Selain-Nya”
مَا أَحْبَبْتَ شَيْأً إِلَّا كُنْتَ لَهُ عَبْدًا، وَهُوَ لَا يُحِبُّ أَنْ تَكُوْنَ لِغَيْرِهِ عَبْدًا.
Tidaklah kau mencintai sesuatu melainkan kau menjadi hamba baginya dan Allah tidak ingin kau menjadi hamba bagi selain-Nya.
Hati itu bila mencintai sesuatu pastilah selalu menghadap dan tunduk pada sesuatu tersebut, dan selalu taat pada semua perintahnya.
Rasulullah Saw. bersabda: “Celakalah hamba dinar, dirham, baju, permadani dan istri, celaka dan rugi, dan umpama terkena duri semoga tidak keluar.”
Syaikh asy-Syibli qs. dan seorang muridnya yg diberi pakaian jubah seseorang, sedangkan Syaikh asy-Syibli sedang memakai kopiyah di kepalanya, sehingga terbersit dalam hati si murid senang dengan kopiyahnya, untuk dikumpulkan dengan jubahnya. Melalui kasyafnya, Syaikh asy-Syibli mengetahui keinginan hati si murid, lalu oleh Syaikh dilepaskannya jubah si murid lalu dikumpulkan dengan kopiyahnya, lalu dilemparkan keduanya ke api, Syaikh asy-Syibli lalu berkata: “Sekarang sudah tidak ada lagi dalam hatimu ketertarikan selain Allah.”
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Bila kau mencintai dunia, kau akan menjadi budaknya karena kecintaanmu terhadap sesuatu membuatmu tunduk dan terikat kepadanya. Bahkan, kau juga tidak akan mau lepas dan mencari gantinya. Sebagaimana dikatakan, “Cintamu kepada sesuatu akan membutakan matamu dan membuatmu bisu.” Artinya, apa yg kau cintai akan memperbudakmu. Jika kau mencintai selain Allah Ta’ala, yg kau cintai itu, apa pun bentuknya, akan memperbudakmu.
Sementara itu, Allah Ta’ala tidak mau kau menjadi budak bagi selain-Nya. Allah Ta’ala tidak rela dengan hal itu. Dalam hadits disebutkan, “Celakalah budak dinar, celakalah budak dirham ….”
Syaikh Abul Qasim Junayd al-Baghdadi qs. berkata, “Sesungguhnya, kau tidak akan benar² menjadi hamba Allah yg sebenarnya selama kau masih mencari selain-Nya. Kau pun tidak akan sampai pada kebebasan yg sesungguhnya karena kau harus menunaikan hak² ‘ubudiyah (penghambaan) kepada-Nya. Wallaahu a’lam