149. Allah Ta’ala Tidak Terhijab Oleh Segala Sesuatu (1)

Hikmah 149 dlm Al-Hikam:

“Allah Ta’ala Tidak Terhijab Oleh Segala Sesuatu”

ماحجبك عن الله وجود موجود معه ولٰـكن حجبك عنه توهّم موجود معه

Bukan keberadaan benda yg menghijab dirimu dari Allah Ta’ala. Akan tetapi, yg menghijabmu dari-Nya adalah sangkaan adanya wujud selain Allah Ta’ala.

Segala sesuatu selain Allah Ta’ala itu pada hakikatnya tidak maujud/tidak ada, sebab yg wajib wujud/ada itu hanya Allah Ta’ala, sedang yg lainnya terserah belas kasih Allah Ta’ala, untuk di adakan atau ditiadakan.

Jadi apabila kita tidak bisa melihat/mengenal Allah Ta’ala, itu bukan karena ada perkara/sesuatu yg di adakan Allah Ta’ala yg menghalangi/menghijab kita, akan tetapi yg menghalangi kita dari Allah Ta’ala yaitu adanya prasangka kita bahwa ada sesuatu yg wujud selain Allah Ta’ala.

Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:

Bukanlah perkara² duniawi dan ukhrawi yg menghijab kita dari Allah Ta’ala karena tak ada wujud pada sesuatu selain wujud-Nya. Akan tetapi, yg menghijab kita dari-Nya adalah anggapan kita bahwa sesuatu selain-Nya memiliki wujud, padahal menurut orang² ‘Arif, aslinya sesuatu itu tidak berwujud. Wujud segala sesuatu laksana bayangan pepohonan di atas air. Ia tidak dapat menghalangi perjalanan perahu di air tersebut. Dengan demikian, tak ada hijab antara diri kita dengan Allah, kecuali sangkaan kita bahwa ada wujud lain selain Allah Ta’ala.

Seperti seorang lelaki yg ingin buang air kecil di dekat sebuah gua, ketika ia mendengar suara deru angin dari mulut gua itu, ia menyangkanya suara auman singa. Hal itu menghalanginya untuk buang air. Namun, ketika ia tidak mendapati seekor pun singa di sana, ia akhirnya memberanikan diri untuk menunaikan hajatnya. Tentu saja singa bukan sesuatu yg menghalanginya buang air, melainkan sangkaannya tentang wujud seekor singa di sana. Wallaahu a’lam

Al-Hikam

Mulai Perjalanan

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Buku Lain

Rekomendasi

Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah.

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Sabilus Salikin

Sabilus Salikin atau Jalan Para Salik ini disusun oleh santri-santri KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan.
All articles loaded
No more articles to load

Tingkatan Alam Menurut Para Sufi

“Tingkatan Alam Menurut Para Sufi” فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ “Maka…

Islam, Iman dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى…

Hidup Ini Terlalu Singkat

Postingan yg indah dari Bunda Amanah: Bismillahirrahmanirrahim. “Hidup ini Terlalu Singkat” Oleh: Siti Amanah Hidup…
All articles loaded
No more articles to load

Mengenal Yang Mulia Ayahanda Guru

Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin al-Khalidi qs.

Silsilah Kemursyidan

Dokumentasi

Download Capita Selecta

Isra' Mi'raj (Rajab)

26 Jan - 05 Feb

Ramadhan

30 Mar - 09 Apr

Hari Guru & Idul Adha

20 Jun - 30 Jun

Muharam

27 Jul - 06 Ags

Maulid Nabi

28 Sep - 08 Okt

Rutin

30 Nov - 10 Des

All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load
All articles loaded
No more articles to load

Kontak Person

Mulai perjalanan ruhani dalam bimbingan Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sayyidi Syaikh Ahmad Farki al-Khalidi qs.

Abangda Teguh

Kediri, Jawa Timur

Abangda Tomas

Pangkalan Bun 

Abangda Vici

Kediri, Jawa Timur

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
Email
Print

Daftar Isi