Hikmah 140 dlm Al-Hikam:
“Adab Berdoa”
ماشاءن وجودالطلب انّما الشاءن ان ترزق حسن الاداب
Yg harus diperhatikan bukan sekedar meminta, melainkan bagaimana kau di anugerahi adab yg baik.
Sebab karena adab, kamu bisa memperlihatkan ‘ubudiyahmu, dan mencukupi hak²nya ke-Tuhanan Allah Ta’ala. Dan juga bisa menerima apa yg diberi oleh Allah Ta’ala, tanpa merasa kurang atau kecil. Sebagai kebiasaannya seorang tuan (majikan) itu mencukupi semua kebutuhan hambanya, demikian pula kewajiban seorang hamba menyerah dan pasrah kepada kebijaksanaan aturan Tuhannya.
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:
Yg harus diperhatikan bukan sekadar berdoa dengan lisan. Sebaliknya, menurut para muhaqqiq (ahli hakikat), yg penting bukanlah berdoa dengan mengarahkan semua permintaan dan kebutuhanmu kepada-Nya semata. Cara itu belum memenuhi etika² dan kesopanan berdoa.
Namun, yg paling penting menurut para muhaqqiq adalah kau meminta seluruh permintaanmu itu dari-Nya semata, bukan bertujuan mendapatkan bagian dan keinginanmu saja, melainkan memintanya sebagai perwujudan dari ‘ubudiyah-mu kepada-Nya dan pelaksanaan terhadap hak² rububiyah-Nya. Dengan begitu, kau akan mendapatkan adab yg baik dari-Nya. Permintaanmu dan adab baikmu itu menjadi pelaksanaan yg sesungguhnya dari hak² etika dalam berdoa.
Maksud “meminta” dalam hikmah di atas adalah permintaan dengan hati atau hasrat hati kepada suatu tujuan. Jadi, yg harus diperhatikan bukanlah kau meminta sesuatu dari Tuhanmu dengan hatimu, baik disertai dengan permohonan lisan maupun tidak, namun yg paling penting adalah bagaimana kau diberikan adab yg baik oleh-Nya, yaitu tidak meminta kepada-Nya karena kau merasa cukup dengan pandangan Allah terhadapmu.
Etika yg baik dalam berdoa pada ungkapan pertama adalah agar berdoa kepada Allah sebagai bentuk ‘ubudiyah dan pelaksanaan terhadap hak² rububiyah-Nya, bukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi saja. Sementara itu, pada ungkapan kedua adalah meninggalkan doa karena puas dengan bagian yg telah diberikan-Nya dan cukup dengan kehendak-Nya serta sibuk dengan berdzikir kepada-Nya. Wallaahu a’lam