Hikmah 139 dlm Al-Hikam:
“Kejadian² Luar Biasa akan Muncul Dari Orang Yang Mujahadah-nya Luar Biasa”
كيف تخرق لك العواءـد وانت لم تخرق من نفسك العواءــد
Bagaimana mungkin kau mendapat hal luar biasa, sedangkan kebiasaanmu belum luar biasa?
Kharqul-awaa’id ialah: perkara yg tidak masuk akal, kejadian² yg luar biasa seperti: berjalan di atas air, melipat jarak dan waktu, sehingga bisa pergi ke ujung barat dan timur dengan satu langkah kaki, dll.
Bagaimana kau akan dapat mencapai yg demikian (kharqul-awaa’id), padahal kau sendiri belum bisa mengekang hawa nafsu dan keinginanmu, padahal kau belum dapat melepaskan kehendakmu untuk menyerah pasrah pada kehendak Allah Ta’ala.
Keramat/Kharqul-awaa’id itu tidak diberikan oleh Allah, kecuali pada orang yg sudah bisa melenyapkan kehendak diri sendiri dan menentang keinginan hawa nafsunya sendiri.
Kharqul-awaa’id itu ada beberapa macam: kalau keluar dari seorang Nabi disebut mu’jizat. Kalau keluar dari seorang wali disebut karamah, kalau keluar dari orang shalih disebut ma’unah. Tapi kalau keluar dari orang yg menentang hukum Allah Ta’ala disebut istidraj (panglulon).
Karamah itu ada dua macam;
- Karamah maknawiyyah, yakni karamah yg tidak di ketahui orang lain, seperti: bertambahnya iman dan keyakinan, bertambah baik akhlaqnya kepada Allah Ta’ala dan kepada makhluk.
- Karamah dhohiriyyah, yakni: keramat yg bisa diketahui orang lain, seperti Toyyil Ardhi (melipat jarak yg jauh menjadi dekat) dan melakukan perkara yg luar biasa yg tidak masuk akal.
Futuh yaitu: terbukanya tabir/hijab yg menutupi mata lahir dan mata hati.
Macam futuh itu banyak sekali, termasuk bagian dari futuh yaitu Kasyaf.
Antara kasyaf dan futuh itu sama artinya. Dan keduanya ada yg dari malaikat, ada yg dari setan, dan yg dari setan itu bukan karamah tapi dinamakan istidraj.
Kasyaf itu ada dua macam:
- Kasyaf hissi, yakni mengetahui perkara/kejadian yg jauh dari pandangan mata kepala. Seperti kisah Sayyidina Umar bin Khattab ra. ketika khutbah jum’ah di Madinah, tiba² memerintahkan pada panglima perang bernama Sariyyah yg sedang bertempur di tanah Nahawand yg jauhnya kira² perjalanan dua bulan dari Madinah. Sayyidina Umar ra. berkata, “Ya Sariyyah al-Jabal! (Hai Sariyyah! Awas, musuh ada di atas gunung).”
Diceritakan saat itu pasukan Islam baru bertempur di bawah gunung melawan sebagian pasukan musuh. Dan tidak tahu kalau ada sebagian pasukan musuh yg ada di atas gunung yg mau menyerang. Seumpama tidak ada komando dari Sayyidina Umar ra. yg bisa didengar oleh panglima perang Sariyyah, tentu pasukan Islam akan kalah. Dan akhirnya pasukan Islam dapat kemenangan. Setelah pasukan kembali ke Madinah, komando dari Sayyidina umar ra. dicocokkan dengan penduduk Madinah ternyata benar.
- Kasyaf ma’nawi, yakni mengetahui perkara yg diluar dari alam syahadah (alam nyata).
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:
Bagaimana kau begitu antusias untuk mendapatkan sesuatu yg luar biasa, misalnya karamah dan kemampuan mempersingkat jarak bumi, sedangkan kau terbiasa melakukan kesombongan dan keangkuhan serta sifat buruk lainnya? Hal² luar biasa terjadi dengan kuasa Allah Ta’ala. Dan itu tidak akan diberikan Allah kecuali kepada orang yg membuat kebiasaannya menjadi luar biasa, memusnahkan keinginan dan maslahat pribadinya.
Barang siapa yg belum mencapai maqam ini maka ia tidak boleh berhasrat mendapatkannya. Jika terlihat padanya sebentuk karamah, ia harus takut tertipu dan hendaknya ia tidak mengharapkan dan mencarinya. Jika ia masih mengharapkan atau mencarinya, itu menjadi bukti bahwa ia tetap terkungkung dalam keinginan, maslahat, dan kebiasaannya. Bagaimana bisa hal² luar biasa didapat oleh orang² yg sifatnya selalu ingin mendapatkan karamah?
Wallaahu a’lam