Hikmah 119 dlm Al-Hikam:
“Allah Menutupi Rahasia Kewalian”
سُبْحاَنَ من سَتَرَ سِرَّالخُصُوصيَّةِ بِظُهُورِ البَشَرِيَّةِ وَظَهرَ بِعَظَمةِ الرُّبُوْبِيَّةِ فِى اِظهاَرِالعُبُودِيَّةِ
Maha Suci Allah yg telah menutupi rahasia² keistimewaan seorang wali dengan tampaknya sifat² yg umum bagi menusia, dan telah jelas terlihat keagungan ke-Tuhanan Allah dengan menunjukkan kepada manusia sifat² kehambaan dan kerendahan mahluknya.
Rahasia² kebesaran ilmu makrifat yg diberikan oleh Allah pada para wali-Nya ditutupi oleh Allah dengan tampaknya sifat dan kebiasaan yg umum bagi semua manusia, seperti bekerja, bertani, berdagang, dll, tetapi dalam hatinya penuh dengan ilmu dan makrifat. Sebaliknya Allah memperlihatkan dengan sangat jelas kebesaran Ketuhanan-Nya dengan menunjukkan sifat² ‘Ubudiyah, kelemahan dan kefakiran hamba kepada-Nya.
Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili ra. berkata: AL-‘UBUDIYYATU JAUHAROTUN ADH-HAROTHAR-RUBUBIYYAH. (‘Ubudiyah/penghambaan itu berlian yg diperlihatkan oleh Allah).
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:
Di antara “keistimewaan” yg dimaksud dalam hikmah di atas adalah ilmu pengetahuan dan rahasia² Ilahi yg diberikan dan dilimpahkan Allah ke dalam hati para wali-Nya.
“Sifat² kemanusiannya” ialah hal² duniawi yg biasa dialami dan dihadapi manusia secara umum. Terkadang, sebagian wali berprofesi sebagai pengemudi keledai tunggangan atau penenun. Bisa jadi tak ada seorang pun yg mengetahui bahwa ia adalah seorang wali karena keistimewaan mereka tertutup profesi yg digeluti atau tersamar oleh sikap² mereka yg tidak berbeda dengan kebanyakan manusia lainnya, seperti bertengkar atau beradu mulut dengan orang.
Namun, terkadang pula, Allah menampakkan tanda² keistimewaan itu pada sebagian manusia, seperti pada para da’i. Allah menampakkannya pada para da’i agar dengan peran mereka seluruh manusia menjadi baik dan sempurna.
Dan keagungan rububiyah-Nya terlihat ketika Dia memperlihatkan kehambaan makhluk. Artinya, keagungan rububiyah Allah akan tampak manakala Dia memperlihatkan tanda kehambaan seluruh makhluk. Yg dimaksud dengan tanda kehambaan makhluk adalah kondisi² yg membuat seorang makhluk membutuhkan Tuhan, seperti penyakit atau kemiskinan. Seorang hamba, jika mengalami salah satu kondisi itu, ia akan berlindung kepada Tuhannya dan memohon agar diselamatkan dari kondisi itu.
Di sinilah rububiyah Allah akan ditampakkan-Nya kepada hamba-Nya itu. Allah ingin menegaskan bahwa hamba itu memiliki Tuhan yg Maha Kuasa dan bisa menghilangkan kondisi yg dialaminya. Tanpa hal itu, Allah tidak akan mengenalkan keagungan rububiyah-Nya. Tanpa hal itu juga, keagungan rububiyah Allah hanya akan terselubung dan tidak akan tampak ke permukaan.
Oleh sebab itu, Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili ra. berkata, “’Ubudiyah adalah isi. Ia akan ditampakkan oleh rububiyah.”
Maha Suci Tuhan Yang Maha Lembut dan Maha Meliputi segala sesuatu. Wallaahu a’lam