لاَ يُخاَفُ عليكَ اَنْ تَلْتَبِسَ الطُرُقُ عليكَ وَاِنَّماَ يُخَافُ عليكَ مِنْ غَلبَةِ الهَوَى عليكَ
Tidak dikuatirkan padamu salah jalan, tetapi yg dikuatirkan atasmu yaitu menangnya hawa nafsu mengalahkan akal dan imanmu.
Apabila kamu dalam perjalanan suluk mengalami berbagai hal seperti: berbuat taat, atau maksiat, mendapat nikmat atau bala’, itu semua jalan menuju Allah yg sudah jelas, sudah cukup tuntunan dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Jika berbuat taat hendaknya merasa itu sebagai karunia dari Allah, jika berbuat dosa lekas bertaubat, jika menerima nikmat harus bersyukur, jika mendapat ujian bala’ harus bersabar. Tetapi yg di khawatirkan padamu yaitu merajalelanya hawa nafsu, sehingga mengalahkan akal dan iman.
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi mensyarah:
“Ketidakjelasan jalan” bermakna ketidakjelasan jalan ‘ubudiyah yg dapat mengantarkanmu ke hadirat Tuhanmu saat kau mengalami satu ahwal. Padahal, jalan ‘ubudiyah ini telah dijelaskan syari’at. Siapa yg menelaah Al-Qur’an dan sunnah maka ia akan mendapatkan bimbingan gamblang dalam meniti jalan itu.
‘Ubudiyah-mu dalam ketaatan adalah dengan menyaksikan karunia ketaatan itu. ‘Ubudiyah dalam maksiat adalah dengan beristighfar dan bertaubat. Adapun ‘ubudiyah-mu dalam kenikmatan adalah dengan mensyukuri nikmat tersebut dan ‘ubudiyah dalam cobaan adalah dengan bersabar.
Dalam semua kondisi di atas, yg dikhawatirkan dari dirimu adalah kemenangan hawa nafsu atas dirimu sendiri sehingga ia membutakan matamu sampai kau tidak bisa melihat jalan tujuanmu. Ia bisa membuatmu bersikap sombong dan ‘ujub atas ketaatanmu, mendorongmu untuk selalu bermaksiat, mengabaikan nikmat dan tidak mensyukurinya, atau gelisah dan sedih saat menerima musibah.
Bisa jadi makna hikmah di atas adalah yg dikhawatirkan darimu, bukan ketidaktahuanmu tentang mana di antara sekian amal yg harus kau utamakan. Ini akan kau alami jika kau tidak dibimbing oleh seorang Syaikh atau Guru. Yg dikhawatirkan darimu justru adalah saat hawa nafsu mengalahkanmu. Hawa nafsu akan menghalangimu untuk melakukan amalan² tersebut sehingga kau malah mengurungkan niat meniti jalan menuju Tuhan. Bahkan, kau meninggalkan jalan yg semestinya kau gunakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Jika kau tidak mengetahui mana yg lebih utama di antara semua amal itu, sebaiknya kau mencari seorang Syaikh pembimbing agar kau diajari dan dibimbingnya. Wallaahu a’lam